Artikel Quran : TURUNNYA AL-QUR’AN SECARA BERTAHAP Kamis, 09 Desember 10 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
æóÅöäøóåõ áóÊóäÒöíáõ ÑóÈøö ÇáúÚóÇáóãöíäó {192} äóÒóáó Èöåö ÇáÑøõæÍõ ÇúáÃóãöíäõ {193} Úóáóì ÞóáúÈößó áöÊóßõæäó ãöäó ÇáúãõäÐöÑöíäó {194} ÈöáöÓóÇäò ÚóÑóÈöíøò ãøõÈöíäò {195}
”Dan sesungguhnya al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” dengan bahasa Arab yang jelas."(QS. Asy-Syu’araa’: 192-195)
Dan firman-Nya:
Þõáú äóÒøóáóåõ ÑõæÍõ ÇáúÞõÏõÓö ãöä ÑøóÈøößó ÈöÇáúÍóÞøö áöíõËóÈøöÊó ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ æóåõÏðì æóÈõÔúÑóì áöáúãõÓúáöãöíäó {102}
”Katakanlah (Ya Muhammad):"Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Qur'an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) ."(QS. An-Nahl: 102)
ÊóäÒöíáõ ÇáúßöÊóÇÈö ãöäó Çááåö ÇáúÚóÒöíÒö ÇáúÍóßöíãö {2}
”Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Jatsiyah: 2)
æóÅöä ßõäÊõãú Ýöí ÑóíúÈò ãöãøóÇ äóÒøóáúäóÇ Úóáóì ÚóÈúÏöäóÇ ÝóÃúÊõæÇ ÈöÓõæÑóÉò ãöä ãøöËúáöåö æóÇÏúÚõæÇ ÔõåóÏóÂÁóßõã ãøöä Ïõæäö Çááøóåö Åöä ßõäÊõãú ÕóÇÏöÞöíäó {23}
”Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang memang benar."(QS. Al-Baqarah: 23)
Þõáú ãóä ßóÇäó ÚóÏõæøðÇ áöÌöÈúÑöíáó ÝóÅöäøóåõ äóÒøóáóåõ Úóáóì ÞóáúÈößó ÈöÅöÐúäö Çááøóåö ãõÕóÏøöÞðÇ áøöãóÇ Èóíúäó íóÏóíúåö æóåõÏðì æóÈõÔúÑóì áöáúãõÄúãöäöíäó {97}
”Katakanlah:"Barang siapa menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkan (al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman."(QS. Al-Baqarah: 97)
Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa al-Qur’an al-Karim adalah Kalamullah (perkataan Allah-ed) dengan lafazh yang berbahasa arab, dan bahwasanya Jibril 'alaihissalam membawa turun al-Qur’an ke dalam hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan bahwasanya juga yang dimaksud turunnya al-Qur’an di sini bukanlah turun pada kali pertama ke langit dunia, akan tetapi yang dimaksud adalah turunnya secara bertahap. Dan penggunaan lafazh dalam hal ini tanzil bukan inzal, ini menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah turunnya al-Qur’an secara bertahap, Karena para ulama ahli bahasa membedakan antara lafazh tanzil dengan inzal. Maka lafazh tanzil adalah untuk mengungkapkan turunnya al-Qur’an secara bertahap dan inzal lebih umum (lihat kitab al-Mufradat ar-Raaghib).
Al-Qur’an telah turun secara bertahap dalam waktu dua puluh tiga tahun (23), 13 tahun diantaranya adalah di Makkah menurut pendapat yang kuat (rajih), dan sepuluh tahun di Madinah. Dan telah datang penjelasan yang tegas bahwa al-Qur’an diturunkan secara bertahap adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
æóÞõÑúÁóÇäðÇ ÝóÑóÞúäóÇåõ áöÊóÞúÑóÃóåõ Úóáóì ÇáäøóÇÓö Úóáóì ãõßúËò æóäóÒøóáúäóÇåõ ÊóäÒöíáÇð {106}
”Dan al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”(QS. Al-Israa’: 106)
Maksudnya, Kami menjadikannya turunnya al-Qur’an secara bertahap supaya engkau (Muhammad) membacanya kepada manusia secara berangsur-angsur dan teliti, dan juga Kami menurunkannya (berangsur-angsur) sesuai dengan berbagai peristiwa dan kejadian.
Adapun kitab-kitab samawi yang lain –seperti Taurat, Injil dan Zabur- maka turunnya sekaligus, dan tidak diturunkan secara berangsur, hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
æóÞóÇáó ÇáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ áóæúáÇó äõÒøöáó Úóáóíúåö ÇáúÞõÑúÁóÇäõ ÌõãúáóÉð æóÇÍöÏóÉð ßóÐóáößó áöäõËóÈøöÊó Èöåö ÝõÄóÇÏóßó æóÑóÊøóáúäóÇåõ ÊóÑúÊöíáÇð {32}
”Berkatalah orang-orang kafir:"Mengapa al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar) .”(QS. Al-Furqaan: 32)
Maka ayat ini adalah dalil bahwasanya kitab-kitab samawi yang dahulu turun sekaligus dan ini adalah pendapat Jumhur ulama, dan seandainya kitab-kitab samawi tersebut turun secara berangsur-angsur tidak mungkin ada keheranan pada diri orang Quraisy dengan turunnya al-Qur’an yang berangsur/bertahap. Makna perkataan mereka:” Mengapa al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?" adalah kenapa al-Qur’an tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) secara sekaligus sebagaimana kitab-kitab yang lain? Mengapa ia diturunkan secara bertahap? Mengapa ia diturunkan secara terpisah-pisah?
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menjawab mereka dengan mengatakan bahwa ini adalah sunahnya dalam menurunkan semua kitab-kitab Samawi, sebagaimana Dia menjawab dalam pertanyaan-pertanyaan mereka:
æóÞóÇáõæÇ ãóÇáö åóÐóÇ ÇáÑøöÓõæáö íóÃúßõáõ ÇáØøóÚóÇãó æóíóãúÔöí Ýöí ÇúáÃóÓúæóÇÞö áóæúá ÃõäÒöáó Åöáóíúåö ãóáóßñ Ýóíóßõæäó ãóÚóåõ äóÐöíÑðÇ {7}
”Dan mereka berkata:"Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia.”(QS. Al-Furqaan: 7)
Dengan jawaban-Nya:
æóãóÂÃóÑúÓóáúäóÇ ÞóÈúáóßó ãöäó ÇáúãõÑúÓóáöíäó Åöá Åöäøóåõãú áóíóÃúßõáõæäó ÇáØøóÚóÇãó æóíóãúÔõæäó Ýöí ÇúáÃóÓúæóÇÞö {20}
”Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.”(QS. Al-Furqaan: 20)
Dan sebagaimana menjawab pertnyaan mereka:
…ÃóÈóÚóËó Çááåõ ÈóÔóÑðÇ ÑøóÓõæáÇð {94}
”…Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul.”(QS. Al-Israa’: 94)
Dengan firman-Nya:
Þõá áøóæú ßóÇäó Ýöí ÇúáÃóÑúÖö ãóáÇóÆößóÉñ íóãúÔõæäó ãõØúãóÆöäøöíäó áóäóÒøóáúäóÇ Úóáóíúåöã ãøöäó ÇáÓøóãóÂÁö ãóáóßðÇ ÑøóÓõæáÇð {95}
”Katakanlah:"Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul.”(QS. Al-Israa’: 95)
Dan firman-Nya:
æóãóÂÃóÑúÓóáúäóÇ ÞóÈúáóßó ÅöáÇøó ÑöÌóÇáÇð äøõæÍöí Åöáóíúåöãú ÝóÓúÆóáõæÇ Ãóåúáó ÇáÐøößúÑö Åöä ßõäÊõãú áÇóÊóÚúáóãõæäó {7}
”Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.”(QS. Al-Anbiyaa’: 7)
Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab mereka dengan menjelaskan hikmah dalam penurunan al-Qur’an secara bertahap dengan firman-Nya:
ßóÐóáößó áöäõËóÈøöÊó Èöåö ÝõÄóÇÏóßó {32}
”Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu .”(QS. Al-Furqaan: 32)
Maksudnya, demikianlah diturunkan al-Qur’an secara bertahap untuk suatu hikmah yaitu menguatkan hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
æóÑóÊøóáúäóÇåõ ÊóÑúÊöíáÇð {32}
” Dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar) .”(QS. Al-Furqaan: 32)
Maksudnya, Kami tentukan/tetapkan dia ayat demi ayat, atau sebagiannya setelah sebagian yang lain, atau Kami jelaskan sejelas-jelasnya. Karena sesungguhnya diturunkannya al-Qur’an secara bertahap sesuai dengan kejadian dan peristiwa lebih mudah untuk dihafal dan difahami, dan itu salah satu sebab kemantapan hati.
Dan hasil dari penelitian terhadap hadits-hadits shahih menyebutkan bahwa al-Qur’an diturunkan sesuai dengan kebutuhan, lima ayat, sepuluh ayat dan kadang lebih banyak atau lebih sedikit dari itu. Dan telah shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam turunnya sepuluh ayat al-Qur’an sekaligus dalam kisah al-Ifki (kisah tentang fitnah terhadap ‘Aisyah radhiyallahu 'anha-ed). Dan juga telah shahih turunnya sepuluh ayat al-Qur’an sekaligus di permulaan surat al-Mukiminun. Dan juga telah shahih turunnya:
ÛíÑ Ãæáí ÇáÖÑÑ
Secara terpisah padahal dia adalah potongan ayat.
(Sember: Mabahits fii ‘Ulumil Qur’an Karya Manna’ al-Qaththan, cet Maktabah al-Ma’arif, halaman 105-107 oleh Abu Yusuf Sujono)
Hit : 1 |
Index Quran |
Beritahu Teman |
versi cetak |
Bagikan
| Index Pengantar Ilmu Tafsir dan Quran |
|