Oleh: Waznin Mahfud
KHUTBAH PERTAMA :
Åöäøó ÇáúÍóãúÏó ááå äóÍúãóÏõåõ æóäóÓúÊóÚöíúäõåõ æóäóÓúÊóÛúÝöÑõåõ¡ æóäóÚõæúÐõ Èááå ãöäú ÔõÑõæúÑö ÃóäúÝõÓöäóÇ æóãöäú ÓóíøöÆóÇÊö ÃóÚúãóÇáöäóÇ¡ ãóäú íóåúÏöåö Çááå ÝóáóÇ ãõÖöáøó áóåõ æóãóäú íõÖúáöáú ÝóáóÇ åóÇÏöíó áóåõ¡ ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áóÇ Åáå ÅáÇ Çááå æóÍúÏóåõ áóÇ ÔóÑöíúßó áóåõ¡ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäøó ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæúáõåõ.
íóÇÃóíøõåÇó ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ ÇÊøóÞõæÇ Çááå ÍóÞøó ÊõÞóÇÊöåö æóáÇó ÊóãõæÊõäøó ÅöáÇøó æóÃóäÊõã ãøõÓúáöãõæäó
íóÇÃóíøõåóÇ ÇáäøóÇÓõ ÇÊøóÞõæÇ ÑóÈøóßõãõ ÇáøóÐöí ÎóáóÞóßõã ãøöäú äóÝúÓò æóÇÍöÏóÉò æóÎóáóÞó ãöäúåóÇ ÒóæúÌóåóÇ æóÈóËøó ãöäúåõãóÇ ÑöÌóÇáÇð ßóËöíÑðÇ æóäöÓóÂÁð æóÇÊøóÞõæÇ Çááåó ÇáøóÐöí ÊóÓóÂÁóáõæäó Èöåö æóÇúáÃóÑúÍóÇãó Åöäøó Çááå ßóÇäó Úóáóíúßõãú ÑóÞöíÈðÇ
íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ ÇÊøóÞõæÇ Çááå æóÞõæáõæÇ ÞóæúáÇð ÓóÏöíÏðÇ . íõÕúáöÍú áóßõãú ÃóÚúãóÇáóßõãú æóíóÛúÝöÑú áóßõãú ÐõäõæÈóßõãú æóãóä íõØöÚö Çááåó æóÑóÓõæáóåõ ÝóÞóÏú ÝóÇÒó ÝóæúÒðÇ ÚóÙöíãðÇ
ÃóãøóÇ ÈóÚúÏõ: ÝóÅöäøó ÃóÕúÏóÞó ÇáúÍóÏöíúËö ßöÊóÇÈõ Çááå æóÎóíúÑó ÇáúåóÏúíö åóÏúíõ ãõÍóãøóÏ Õáì Çááå Úáíå æ Óáã ò æóÔóÑøó ÇáúÃõãõæúÑö ãõÍúÏóËóÇÊõåóÇ¡ æóßõáøó ãõÍúÏóËóÉò ÈöÏúÚóÉñ¡ æóßõáøó ÈöÏúÚóÉò ÖóáóÇáóÉñ¡ æóßõáøó ÖóáóÇáóÉò Ýöí ÇáäøóÇÑö. Çááåã Õóá Úóáóì ãõÍóãÏò¡ æóÚóáóì Âáöåö æóÕóÍúÈöåö æóÓóáãú.
Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah, atas nikmat iman dan takwa dengan syukur yang sesungguhnya, sehingga Allah benar-benar berkenan menambahkan anugerah nikmat teragung itu, berupa keteguhan iman dan ketinggian takwa sebagai balasan bagi hamba-hambaNya yang pandai bersyukur, Amin. Allahumma Amin!
Termasuk dalam anugerah keimanan yang agung yang harus senantiasa kita syukuri adalah keimanan dan keyakinan yang di-berikan oleh Allah ke dalam hati sanubari kita sekalian, berupa percaya akan wujudnya surga dengan segala kenikmatannya, dan percaya adanya neraka dengan segala penderitaan yang paling pedih dan memilukan.
Dengan keimanan pada nikmat-nikmat surga, kita akan menjadi semakin terdorong untuk beramal shalih, dan mempertebal ketakwaan kita, begitu juga dengan rasa takut pada ancaman siksaan neraka, akan semakin menambah rasa takut kita dari berbuat maksiat yang dapat melunturkan busana takwa dari diri kita. (Fana'udzubillah).
Hadirin Rahimakumullah wa A'azzakumullah!
Sesungguhnya Allah menjanjikan surga dengan segala puncak kenikmatannya demi kebahagiaan para hadirin dan segenap orang-orang Mukmin di dunia dan di akhirat. Sejak di dunia orang-orang beriman mendapatkan kebahagiaan, karena selalu beramal shalih demi cita-cita yang mulia di akhirat. Dari iman dan amal shalih yang mereka laksanakan, Allah membalas kebaikan mereka di dunia sebelum nanti di akhirat juga akan diberi balasan kebaikan :
ãóäú Úóãöáó ÕóÇáöÍðÇ ãøöä ÐóßóÑò Ãóæú ÃõäËóì æóåõæó ãõÄúãöäñ ÝóáóäõÍúíöíóäøóåõ ÍóíóÇÉð ØóíøöÈóÉð æóáóäóÌúÒöíóäøóåõãú ÃóÌúÑóåõãú ÈöÃóÍúÓóäö ãóÇßóÇäõæÇ íóÚúãóáõæäó
"Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (An-Nahl: 97).
Sedangkan di akhirat kelak Allah menyediakan surga bagi mereka dengan segala puncak kenikmatan-kenikmatan di dalam-nya, sebagaimana Allah Subhanahu Wata'ala telah menjelaskannya di dalam Firman-Nya di atas.
Di sini khatib mencoba untuk memaparkan gambaran surga, sebagaimana yang telah diterangkan oleh Allah di dalam Al-Qur`an, oleh Rasulullah di dalam hadits-hadits beliau, dan beberapa keterangan dari para salafush shalih:
1. Pintu-pintu yang bermacam-macam; ada pintu shalat, pintu jihad, sedekah, pintu ar-Rayyan yang dikhususkan bagi ahli puasa dan pintu-pintu yang lainnya.
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam pernah menjelaskan bahwa :
ãóÇ ãöäúßõãú ãöäú ÃóÍóÏò íóÊóæóÖøóÃõ ÝóíõÓúÈöÛõ ÇáúæóÖõæúÁó Ëõãøó íóÞõæúáõ:
"Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan,
ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áóÇ Åáå ÅöáøóÇ Çááå æóÃóäøó ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõ Çááå æóÑóÓõæúáõåõ¡
'Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya',
ÅöáøóÇ ÝõÊöÍóÊú áóåõ ÃóÈúæóÇÈõ ÇáúÌóäøóÉö ÇáËøóãóÇäöíóÉõ íóÏúÎõáõ ãöäú ÃóíøöåóÇ ÔóÇÁó.
“melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dia (dipersilahkan) masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki." (HR. Muslim, no. 234).
Hadirin Rahimakumullah!
2. Tingkatan-tingkatan surga.
Tingkatan tertinggi adalah surga yang khusus untuk Nabi kita Muhammad Sallallahu 'Alahi Wasallam di tempat yang paling tinggi di Surga Firdaus.
Kemudian surga para Nabi, surga para Mukminin yang ber-iman kepada segenap Rasulullah, kamar-kamar mereka berada tinggi di atas, mereka menyaksikannya bagaikan menyaksikan bintang "ßóæúßóÈñ ÏõÑøöíøñ" yang melintas di atas, jauh di ufuk langit di sebelah timur atau barat, yang mana antara satu dengan yang lainnya tidak sama.
Tingkatan surga itu lebih dari seratus dan bagi pembaca dan penghafal al-Qur`an dipersilakan naik ke derajat-derajat berikutnya sesuai jumlah bacaan mereka.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
åõãú ÏóÑóÌóÇÊõõ ÚöäÏó Çááåö æóÇááåõ ÈóÕöíÑõõ ÈöãóÇ íóÚúãóáõæäó
"(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (Ali Imran: 163).
Bahkan bagi para syuhada`, mereka mendapatkan surga bertingkat seratus, antara tingkat yang satu dengan berikutnya setinggi antara langit dan bumi.
Hadirin Rahimakumullah!
3. Tanah di surga adalah Misk (kasturi).
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam menceritakan tentang mi'raj beliau Sallallahu 'Alahi Wasallam :
ÃõÏúÎöáúÊõ ÇáúÌóäøóÉó ÝóÅöÐóÇ ÝöíúåóÇ ÌóäóÇÈöÐõ ÇááøõÄúáõÄö æóÅöÐóÇ ÊõÑóÇÈõåóÇ ÇáúãöÓúßõ.
"Saya dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya ada kubah-kubah dari mutiara dan tanahnya dari misk (kasturi)." (HR. al-Bukhari).
Ibnu Shayyad pernah bertanya kepada Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam tentang tanah di surga, maka beliau menjawab, "Pasir lembut yang putih, misk yang murni," (HR. Muslim: 2928).
4. Istana-istana megah dan indah.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
íóÛúÝöÑú áóßõãú ÐõäõæÈóßõãú æóíõÏúÎöáúßõãú ÌóäøóÇÊò ÊóÌúÑöí ãöäú ÊóÍúÊöåóÇ ÇúáÃóäúåóÇÑõ æóãóÓóÇßöäó ØóíøöÈóÉð Ýöí ÌóäøóÇÊö ÚóÏúäò Ðóáößó ÇáúÝóæúÒõ ÇáúÚóÙöíãõ
"Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke istana-istana yang baik di surga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (Ash-Shaff: 12).
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bercerita :
ÏóÎóáúÊõ ÇáúÌóäøóÉó ÝóÅöÐóÇ ÃóäóÇ ÈöÞóÕúÑò ãöäú ÐóåóÈò¡ ÝóÞõáúÊõ: áöãóäú åÐÇ¿ ÝóÞóÇáõæúÇ: áöÑóÌõáò ãöäú ÞõÑóíúÔò. ÝóãóÇ ãóäóÚóäöíú Ãóäú ÃóÏúÎõáóåõ íóÇ ÇÈúäó ÇáúÎóØøóÇÈö ÅöáøóÇ ãóÇ ÃóÚúáóãõ ãöäú ÛóíúÑóÊößó. ÞóÇáó: æóÚóáóíúßó ÃóÛóÇÑõ íóÇ ÑóÓõæúáó Çááå¿
"Saya pernah masuk surga, tiba-tiba saya berada dalam sebuah istana emas, saya bertanya, 'Milik siapa istana ini?' Mereka menjawab, 'Milik seseorang dari Quraisy (Umar bin al-Khaththab)'." "Tidak ada yang menghalangiku untuk memasukinya wahai Ibnu al-Khaththab, kecuali karena apa yang saya ketahui dari kecemburuanmu." Umar mengatakan, "Apakah kepadamu aku cemburu wahai Rasulullah?" (HR. al-Bukhari, no. 7024 dan Muslim, no. 2394).
Sebuah contoh lain yang menceritakan kondisi istana di surga; malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah mendatangi Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam dan berkata kepada beliau,
"Khadijah akan datang kepadamu membawa bejana berisi lauk pauk, makanan, dan minuman. Apabila dia datang, maka sampaikanlah salam dari Rabbnya dan dariku, lalu berilah kabar gembira kepada-nya dengan sebuah istana di surga dari mutiara berongga, tiada hiruk pikuk maupun keletihan di dalamnya" (HR. al-Bukhari, no. 3821 dan Muslim, no. 2432).
5. Kamar-kamar di surga;
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
áóßöäö ÇáøóÐöíäó ÇÊøóÞóæúÇ ÑóÈøóåõãú áóåõãú ÛõÑóÝñ ãøöä ÝóæúÞöåóÇ ÛõÑóÝñ ãøóÈúäöíøóÉñ ÊóÌúÑöí ãöä ÊóÍúÊöåóÇ ÇúáÃóäúåóÇÑõ æóÚúÏó Çááåö áÇó íõÎúáöÝõ Çááåõ ÇáúãöíÚóÇÏó
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya dibangun pula kamar-kamar yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janjiNya." (Az-Zumar: 20).
Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda
"Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalamnya, ruang dalamnya tampak dari luarnya." Seorang badui bertanya, "Untuk siapa itu?" Beliau Sallallahu 'Alahi Wasallam menjawab, "Untuk orang yang indah tutur katanya, suka memberi makan, selalu ber-puasa, serta melaksanakan shalat malam di saat orang-orang sedang tidur." (HR. at-Titmidzi, no. 1984, dn Ahmad, no. 1340 dan di-hasankan oleh al-Albani).
6. Kemah-kemah di surga.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
ÍõæÑñ ãøóÞúÕõæÑóÇÊñ Ýöí ÇáúÎöíóÇãö
"Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah-kemah." (Ar-Rahman: 72).
Dan Nabi kita Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
Åöäøó áöáúãõÄúãöäö Ýöí ÇáúÌóäøóÉö áóÎóíúãóÉð ãöäú áõÄúáõÄóÉò æóÇÍöÏóÉò ãõÌóæøóÝóÉò¡ ØõæúáõåóÇ ÓöÊøõæúäó ãöíúáðÇ¡ áöáúãõÄúãöäö ÝöíúåóÇ Ãóåúáõæúäó íóØõæúÝõ Úóáóíúåöãõ ÇáúãõÄúãöäõ¡ ÝóáóÇ íóÑóì ÈóÚúÖõåõãú ÈóÚúÖðÇ.
"Sesungguhnya orang Mukmin di surga memiliki sebuah tenda dari mutiara berongga, panjangnya enam puluh mil. Di dalamnya dia memiliki istri-istri yang dia gilir, sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain." (HR. Muslim, no. 2838).
7. Peraduan di dalam surga. Para penghuni surga berada di atas peraduan-peraduan yang indah lagi nyaman, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
ãõÊøóßöÆöíäó Úóáóì ÓõÑõÑò ãøóÕúÝõæÝóÉò æóÒóæøóÌúäóÇåõã ÈöÍõæÑò Úöíäò
"Mereka bertelekan di atas peraduan-peraduan yang berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik ber-mata jeli." (Ath-Thur: 20).
8. Tahta di dalam surga yang sangat indah dengan sandaran yang sangat nikmat: Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
ÃõæúáóÆößó áóåõãú ÌóäøóÇÊõ ÚóÏúäò ÊóÌúÑöí ãöä ÊóÍúÊöåöãõ ÇúáÃóäåóÇÑõ íõÍóáøóæúäó ÝöíåóÇ ãöäú ÃóÓóÇæöÑó ãöä ÐóåóÈò æóíóáúÈóÓõæäó ËöíóÇÈðÇ ÎõÖúÑðÇ ãøöä ÓõäúÏõÓò æóÅöÓúÊóÈúÑóÞò ãøõÊøóßöÆöíäó ÝöíåóÇ Úóáóì ÇúáÃóÑóÇÆößö äöÚúãó ÇáËøóæóÇÈõ æóÍóÓõäóÊú ãõÑúÊóÝóÞðÇ ÃõæúáóÆößó áóåõãú ÌóäøóÇÊõ ÚóÏúäò ÊóÌúÑöí ãöä ÊóÍúÊöåöãõ ÇúáÃóäåóÇÑõ íõÍóáøóæúäó ÝöíåóÇ ãöäú ÃóÓóÇæöÑó ãöä ÐóåóÈò æóíóáúÈóÓõæäó ËöíóÇÈðÇ ÎõÖúÑðÇ ãøöä ÓõäúÏõÓò æóÅöÓúÊóÈúÑóÞò ãøõÊøóßöÆöíäó ÝöíåóÇ Úóáóì ÇúáÃóÑóÇÆößö äöÚúãó ÇáËøóæóÇÈõ æóÍóÓõäóÊú ãõÑúÊóÝóÞðÇ
"Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka Surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas tahta yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah." (Al-Kahfi: 31).
Hadirin Rahimakumullah!
9. Busana di surga adalah busana yang terbuat dari sutera, di mana ketika kita berada di dunia, memakai sutera adalah larangan keras dari Rasulullah bagi kaum laki-laki dan diperbolehkan bagi kaum wanita, tetapi di surga nanti, keharaman memakai sutera ter-hapus, dan penghuni surga akan mengenakannya kelak, dan baju-baju tersebut tidak akan usang selamanya.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
íóáúÈóÓõæäó ãöä ÓõäÏõÓò æóÅöÓúÊóÈúÑóÞò ãøõÊóÞóÇÈöáöíäó