Artikel : Tokoh Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Lukman Al-Hakim

Sabtu, 12 Mei 12

Nama dan Nasabnya
Ibnu Katsir berkata: “Bahwa Luqmanul Hakim (yang disebutkan di dalam Al Qur’an) bernama Luqman bin ‘Unqa bin Sidran. Ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Luqman bin Tsaran sebagaimana dikisahkan oleh as Suhailiy dari Jarir dan al Qutaibiy. As Suhailiy juga mengatakan bahwa Luqman adalah orang Nubiyan dari penduduk Ailah.

Sekelumit kisahnya
Berkata ‘Amr bin Qoisy: “(Lukman) adalah seorang budak yang hitam, yang bibirnya tebal dan berkaki tebal (diriwayat lain disebutkan: telapak kakinya pecah-pecah), datang kepadanya seorang laki-laki, yang mana ketika itu lukman sedang memberikan ceramah kepada manusia di suatu majelis ilmunya, maka laki-laki itu berkata: “Bukankah engkau adalah orang yang mengembalakan kambing di tempat ini dan itu?”, Lukman menjawab: “Ya”, laki-laki bertanya: “Apakah gerangan yang menjadikanmu seperti yang aku lihat sekarang?”, Lukman berkata: “Berkata jujur, tidak berbicara terhadap hal yang tidak bermanfaat. (Tafsir ath-Thabari: 21/68)

Diriwayatkan Dari Ibnu Wahab, ia berkata: “Telah mengkabarkan kepadaku Abdullah bin ‘Iyas al-Qitbani (Ia telah meriwayatkan dari -pen) Umar maula Gufrah, ia berkata:“Seorang laki-laki menemui Lukman al-Hakim, kemudian dia berkata: “Anda Lukman, Budaknya suku al-Hashas?”, Lukman berkata: “Ia”, laki-laki itu berkata: “Anda orang yang berkulit hitam, pengembala kambing!”, Lukman berkata: “Adapun masalah hitamnya kulit, maka telah nampak (bagimu –pen), apa gerangan yang membuatmu merasa aneh terhadapku?, laki-laki itu berkata: “(Yang membuatku aneh -pent) adalah bahwa manusia mendatangi (rumahmu -pent), serta ridhanya mereka terhadap ucapanmu”, maka Lukman berkata: “Wahai saudaraku, Jika engkau melakukan apa yang aku katakan kepadamu, maka engkaupun akan menjadi (seperti aku -pent), Lukman melanjutkan perkataannya: “(Aku -pent) menundukan pandanganku, menjaga lisanku, menjaga makananku (dari yang haram), menjaga kemaluanku, ….,dan menepati janjiku, memuliakan tamuku, menjaga tetanggaku, dan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat, itulah yang menjadikanku seperti yang engkau lihat”.

Perkataan ulama tentangnya
Menurut Ibnu Katsir juga bahwa Luqman adalah seorang lelaki shaleh, ahli ibadah, berpengetahuan dan ahli hikmah yang luas. Ada yang mengatakan bahwa dia adalah seorang hakim pada zaman Daud ‘alaihi salam. Wallahu A’lam.
Sufyan Ats-Tsauriy dari al-Asy’ats dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata: “Luqman adalah seorang budak Habasyah yang juga berprofesi sebagai tukang kayu.” (al Bidayah wa an Nihayah juz 3 hal 6)
Yahya bin Said al Anshariy dari Said bin al Musayyib berkata: “Luqman seorang hitam dari Mesir yang kuat dan telah diberikan Allah hikmah namun tidak menganugrahkan kepadanya (Risalah) kenabian.
Jumhur ulama berpendapat bahwa Luqmanul Hakim adalah seorang yang bijaksana, dan seorang wali dari wali-wali Allah dan bukan seorang Nabi.

Perkataan hikmahnya
Lukman adalah seorang hamba yang shaleh yang selalu menasehati keluarga dan orang-orang di sekitarnya, untuk selalu mentaati Allah dan menjaukan diri dari mendurhakaiNya. Dengan keikhlasannya dalam memberikan nasehat, Allah Ta’alapun mengabadikan wasiatnya tersebut di dalam al-Qur-an al-Karim, dan RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam di dalam hadits-haditsnya. Berikut beberapa contoh nasehat beliau, yang beliau nasehatkan kepada anaknya yang ia cintai.


æóÅöÐúÞóÇáó áõÞúãóÇäõ áÇÈúäöåö æóåõæó íóÚöÙõåõ íóÇÈõäóíóø áÇóÊõÔúÑößú ÈöÇááåö Åöäóø ÇáÔöøÑúßó áóÙõáúãñ ÚóÙöíãñ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. 31:13)



íóÇÈõäóíóø Åöäóøåó Åöä Êóßõ ãöËúÞóÇáó ÍóÈóøÉò ãöøäú ÎóÑúÏóáò ÝóÊóßõä Ýöí ÕóÎúÑóÉò Ãóæú Ýöí ÇáÓóøãóÇæóÇÊö Ãóæú Ýöí ÇúáÃóÑúÖö íóÃúÊö ÈöåóÇ Çááåõ Åöäóø Çááåó áóØöíÝñ ÎóÈöíÑñ {16} íóÇÈõäóíóø ÃóÞöãö ÇáÕóøáÇóÉó æóÃúãõÑú ÈöÇáúãóÚúÑõæÝö æóÇäúåó Úóäö ÇáúãõäßóÑö æóÇÕúÈöÑú Úóáóì ãóÂÃóÕóÇÈóßó Åöäóø Ðóáößó ãöäú ÚóÒúãö ÇúáÃõãõæÑö {17} æóáÇóÊõÕóÚöøÑú ÎóÏóøßó áöáäóøÇÓö æóáÇóÊóãúÔö Ýöí ÇúáÃóÑúÖö ãóÑóÍðÇ Åöäóø Çááåó áÇóíõÍöÈõø ßõáóø ãõÎúÊóÇáò ÝóÎõæÑò {18} æóÇÞúÕöÏú Ýöí ãóÔúíößó æóÇÛúÖõÖú ãöä ÕóæúÊößó Åöäóø ÃóäßóÑó ÇúáÃóÕúæóÇÊö áóÕóæúÊõ ÇáúÍóãöíÑö

(Luqman berkata):"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman:19)

Diriwayatkan dari Muhammad bin Wasi’, ia berkata: “Lukman pernah berkata kepada anaknya: “Wahai anakku, bertakwalah kepada Allah, dan janganlah engkau memperlihatkan kepada manusia seakan-akan engkau takut kepada Allah, agar supaya mereka memuliakanmu dengan itu, sementara hatimu bermaksiat (tidak takut kepada Allah -pent)”.

Diriwayatkan dari Malik bin Dinar, ia berkata: “Lukman pernah berkata kepada anaknya: “Wahai anakku, jadikanlah ketaatan(mu) kepada Allah itu sebagai perniagaan, maka keuntungan akan datang kepadamu tanpa mengharuskan adanya barang dagangan”.

[Sumber:al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 3/5-22. Diterjemahkan dan diposting oleh Sufiyani dengan sedikit penambahan dan pengurangan]


Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihattokoh&id=236