Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Karena Namanya Umar
Selasa, 13 Mei 14


Adakah orang yang bersalah karena nama? Nama boleh salah, dalam arti ia bermakna yang salah, tetapi tidak berarti pemiliknya salah, kalau ada yang salah, maka dia adalah orang yang memberinya nama.

Namun Anda harus percaya sekalipun dengan mengernyitkan dahi, seseorang dinilai berdosa besar manakala dia membawa sebuah nama, sehingga dia harus dibunuh gara-gara nama tersebut. Nama Umar, sebagian kaum yang mengaku diri mereka adalah bagian dari kaum muslimin, alergi dengan nama ini, saking alerginya mereka pernah mematikan seorang lelaki yang dosanya adalah karena namanya Umar, hanya itu.

Kitab al-Awashim minal Qawashim, karya Qadhi Abu Bakar Ibnul Arabi, ditahqiq Syaikh Muhibbuddin al-Khathib. Dalam Tahqiq tersebut Syaikh al-Khathib berkisah, Aku bertemu dengan seseorang di perbatasan Bashrah ketika aku meringkuk di penjara Inggris tahun 1332 H, dia bercerita kepadaku bahwa ada seorang laki-laki dari Arab kenalannya, laki-laki ini berpindah dari satu desa ke desa lain di Iran, penduduk desa membunuhnya ketika mereka tahu bahwa laki-laki tersebut bernama Umar. Aku berkata, “Apa dosa laki-laki itu menurut mereka dengan nama Umar?” Mereka menjawab, “Karena menyintai Amirul Mukminin Ali.”

Menyintai Ali bin Abu Thalib harus membenci Umar, sampai membunuh orang yang bernama Umar? Dasar orang-orang dungu. Mereka tidak tahu atau pura-pura, bahwa Umar adalah menantu Ali bin Abu Thalib. Ummu Kultsum al-Kubra binti Ali bin Abu Thalib adalah istri Umar bin al-Khattab, dia memberi dua anak kepada Umar, Zaid dan Ruqayyah.

Apakah orang-orang yang sejatinya memusuhi para sahabat Nabi tersebut tidak tahu bahwa Ali bin Abu Thalib menamakan salah seorang putranya dengan nama Umar. Lalu sepasang cucu Nabi, dua putra Ali, al-Hasan dan al-Husain, keduanya mengikuti jejak bapak mereka, masing-masing menamakan salah seorang putra mereka dengan nama Umar. Zainul Abidin Ali bin al-Husain bin Ali menamakan salah seorang anaknya dengan nama Amirul Mukminin Umar dengan harapan mendapatkan keberkahan dan keberuntungan.

Apakah orang-orang yang membenci Umar dan mencaci makinya itu tidak tahu bahwa Umar bin al-Khatthab memberi al-Husain bin Ali jatah dari harta rampasan perang Persia berupa putri Yazdajrad raja Persia. Dari wanita ini al-Husain melahirkan Zainul Abidin Ali bin al-Husain, dan dari anak-anak al-Husain, hanya Zainul Abidin inilah yang hidup, semua anak keturunan al-Husain lahir dari Zainul Abidin dan dinasabkan kepadanya. Hendaknya orang-orang yang mencaci maki Umar bin al-Khatthab yang menasabkan diri mereka kepada al-Husain sadar dari kebodohan mereka, kalau bukan karena Allah kemudian Umar, niscaya mereka tidak punya eksistensi.

Abu Muhammad Abdullah bin al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib al-Hasyimi wafat tahun 145 H dan mempunyai kedudukan di sisi Umar bin Abdul Aziz berkata tentang Umar, manakala Hafsh bin Qais bertanya kepadanya tentang mengusap khuffain, dia menjawab, ‘Usaplah, Umar bin al-Khatthab melakukannya.” Aku berkata, “Aku bertanya kepadamu apakah engkau mengusap?” Dia menjawab, “Itu tidak penting bagimu. Aku mengabarimu dari Umar, tetapi kamu malah bertanya tentang pendapatku. Umar lebih baik daripada diriku dan apa yang memenuhi jagad.” Aku berkata, “Abu Muhammad, ada orang-orang yang berkata bahwa sikap kalian ini hanya taqiyah.” Maka dia menjawab, saat itu kami berada di antara kubur Nabi dan mimbar, “Ya Allah, sesungguhnya ini adalah pendapatku dalam keadaan rahasia dan terbuka, maka jangan mendengar perkataan siapa pun sesudahku yang menyelisihinya.” Kemudian dia berkata, “Siapa orang yang berani menuduh bahwa Ali penakut dan bahwa Rasulullah memerintahkannya sebuah perintah lalu dia tidak melaksanakannya? Cukuplah tuduhan tersebut sebagai perendahan dan pelecehan terhadap Ali bila ada yang menuduhnya tidak melakukan perintah Rasulullah.”

Jadi, orang-orang yang mengakui menyintai dan membela Ali dan keluarganya dengan memusuhi dan mencaci maki para sahabat Nabi, Abu Bakar dan Umar serta Utsman, padahal Ali dengan keluarga menyintai Abu Bakar, Umar dan Utsman, memuliakan dan menghormati, apakah cinta mereka kepada Ali benar? Omong kosong, bualan. Mereka adalah musang berbulu ayam, serigala berbulu domba. Wallahu a'lam.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php?pilih=lihatsastra&id=335