Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Janji
Senin, 09 September 13


Allah berfirman menyanjung Ismail,

Åöäøóåõ ßóÇäó ÕóÇÏöÞó ÇáúæóÚúÏö [ãÑíã : 54]


Sesungguhnya dia adalah orang yang benar janjinya.” Maryam: 54. Kaab berkata, “Tidak menjanjikan sesuatu kepada seseorang kecuali menunaikannya. Dia pernah berjanji kepada seseorang dan menunggunya satu tahun.”

Hikmah berkata, “Janji orang mulia tunai dan janji orang kikir tunda.”

Yahya bin Khalid berkata, “Tidakkah orang mulia lebih diharapkan daripada orang kikir, karena tidaklah orang mulia mungkin terucap saat kesal dan bosan, sedangkan orang kikir keluar dari kepura-puraan dan niat yang buruk.”

Hadits berkata, “Tanda orang munafik ada tiga(salah satunya yaitu): Bila berjanji menyelisihi.”

Abu Amru bin al-Ala` berkata,


æÅäøöí æóÅöäú ÃóæúÚóÏúÊåõ Ãæú æóÚóÏúÊåõ áóãõÎúáöÝõ ÅöíúÚóÇÏöí æóãõäúÌöÒõ ãóæúÚöÏöí



Sesungguhnya bila aku berjanji atau mengancam
Membatalkan ancamanku dan menunaikan janjiku.

Orang-orang Arab berkata untuk janji hampa, “Janji Urqub.” Ada yang berkata, Urqub adalah awal yang di puncak gunung tetapi tidak pernah menurunkan hujan.

Ibnul Kalbi berkata dari bapaknya, Urqub adalah seorang laki-laki dari Amaliqah, saudaranya datang kepadanya meminta bantuan sesuatu, dia menjawab, “Nanti bila putik manggar kurmaku muncul.” Manakala ia muncul, saudaranya datang, dia berkata, “Nanti kalau ia sudah berubah menjadi pentil.” Manakala ia menjadi pentil, saudaranya datang, dia berkata, “Nanti kalau ia sudah besaran sedikit.” Manakala ia sudah besaran sedikit, saudaranya datang, dia berkata, “Nanti kalau sudah jadi ruthab.” Manakala ia jadi ruthab, saudaranya datang, dia berkata, “Nanti kalau sudah jadi kurma.” Manakala sudah jadi kurma, Urqub memanennya di malam hari dan tidak memberinya apa pun. Maka orang-orang Arab berkata untuk janji hampa, “Janji Urqub.”

Kaab bin Zuhair berkata,


ßÇóäóÊú ãóæóÇÚöíÏõ ÚõÑúÞõæÈ áåóÇ ãóËóáÇ æãóÇ ãóæóÇÚöíÏõåÇ ÅáÇøó ÇáÃóÈóÇØöíáõ



Janji Urqub adalah perumpamaan baginya
Tidak ada janjinya kecuali hanya omong kosong.

Ibnu Uyainah berkata, seseorang berjanji kepada Ibnu Syubrumah dan dia menunda-nundanya, maka Ibnu Syubrumah menulis,


ÇáÎóíúÑõ ÃóäúÝóÚõåõ áöáäøóÇÓö ÃóÚúÌóáõåõ æóáóíúÓó íóäúÝóÚõ ÎóíúÑñ Ýöíåö ÊóØúæöíáõ



Kebaikan paling berguna bagi manusia adalah yang disegerakan
Kebaikan yang ditunda-tunda tidak mengandung manfaat.

Ada yang berkata,


áöÓóÇäõßó ÃóÍúáìó ãöäú Ìóäìó ÇáäøóÍúáö æóÚúÏõå æóßóÝøóÇßó ÈöÇáãóÚúÑõæÝö ÃóÖúíÞõ ãöäú äóãúáö
Êõãóäøöì ÇáøóÐöí íóÃúÊöíúßó ÍóÊøóì ÅöÐÇó ÇäÊóåóì Åöáìó Ãóãóáò äÇóæóáúÊóåõ ØóÑóÝó ÇáÍóÈúáö



Janji bibirmu lebih manis dari madu lebah
Tetapi tanganmu dalam kebaikan lebih kecil dari semut
Kamu menjanjikan orang yang datang hingga saat
Harapan itu tiba, kamu memberinya ujung tambang.

Mereka berkata, dua perkara yang tidak bebas dari janji: Banyak berjanji dan sering minta maaf.

Ada yang berkata,


áÇó ÊóÞõæáóäøó ÅÐóÇ ãóÇ áóãú ÊõÑöÏú Ãóäú íóÊöãøó ÇáæóÚúÏõ Ýöì ÔóíÁò äóÚóãõ
æóÅÐóÇ ÞõáúÊó äóÚóãú ÝóÇÕúÈöÑú áåóÇ ÈöäóÌóÇÍö ÇáæóÚúÏö Åöäøó ÇáÎõáÝó Ðóãú



Jangan berkata ya bila kamu tidak ingin
Menunaikan janji pada sesuatu
Bila kamu berkata ya maka berusahalah
Menepatinya karena menyelisihinya tercela.

Ada yang berkata,


ÅÐóÇ ÞõáÊó Ýöí ÔóíúÁò äóÚóã ÝóÃóÊöãøóåõ ÝóÅäøó äóÚóãú Ïóíúäñ Úáìó ÇáÍõÑøö æóÇÌöÈõ
æóÅöáøóÇ ÝóÞáú áÇó æóÇÓúÊóÑöÍú æóÃóÑöÍú ÈåóÇ áöÆóáøóÇ íóÞõæáó ÇáäøóÇÓõ Åöäøóß óßÇÐöÈõ


Bila kamu berkata ya pada sesuatu maka lakukanlah
Karena ya adalah hutang yang wajib atas orang yang mulia
Bila tidak maka katakanlah tidak, kamu tenang dan orang lain tenang
Agar orang-orang tidak berkata sesungguhnya kamu adalah pendusta.

Bahjatul Majalis, Al-Hafizh Ibnu Abdul Bar.
Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php?pilih=lihatsastra&id=303