Artikel : Al-Quran - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Tafsir Surat Ali Imran 78-80

Selasa, 09 Juni 20
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


æóÅöäøó ãöäúåõãú áóÝóÑöíÞðÇ íóáúæõæäó ÃóáúÓöäóÊóåõãú ÈöÇáúßöÊóÇÈö áöÊóÍúÓóÈõæåõ ãöäó ÇáúßöÊóÇÈö æóãóÇ åõæó ãöäó ÇáúßöÊóÇÈö æóíóÞõæáõæäó åõæó ãöäú ÚöäúÏö Çááøóåö æóãóÇ åõæó ãöäú ÚöäúÏö Çááøóåö æóíóÞõæáõæäó Úóáóì Çááøóåö ÇáúßóÐöÈó æóåõãú íóÚúáóãõæäó (78) ãóÇ ßóÇäó áöÈóÔóÑò Ãóäú íõÄúÊöíóåõ Çááøóåõ ÇáúßöÊóÇÈó æóÇáúÍõßúãó æóÇáäøõÈõæøóÉó Ëõãøó íóÞõæáó áöáäøóÇÓö ßõæäõæÇ ÚöÈóÇÏðÇ áöí ãöäú Ïõæäö Çááøóåö æóáóßöäú ßõæäõæÇ ÑóÈøóÇäöíøöíäó ÈöãóÇ ßõäúÊõãú ÊõÚóáøöãõæäó ÇáúßöÊóÇÈó æóÈöãóÇ ßõäúÊõãú ÊóÏúÑõÓõæäó (79) æóáóÇ íóÃúãõÑóßõãú Ãóäú ÊóÊøóÎöÐõæÇ ÇáúãóáóÇÆößóÉó æóÇáäøóÈöíøöíäó ÃóÑúÈóÇÈðÇ ÃóíóÃúãõÑõßõãú ÈöÇáúßõÝúÑö ÈóÚúÏó ÅöÐú ÃóäúÊõãú ãõÓúáöãõæäó (80) ÓæÑÉ Âá ÚãÑÇä


TERJEMAHAN:

3:78. Dan sungguh, di antara mereka niscaya ada segolongan yang memutarbalikkan lidahnya membaca Kitab, agar kamu menyangka (yang mereka baca) itu sebagian dari Kitab, padahal itu bukan dari Kitab dan mereka berkata, “Itu dari Allah,” padahal itu bukan dari Allah. Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.

3:79. Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah”, tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!”

3:80. Dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi Muslim?

AL-MUKHTASHAR FI AT-TAFSIR:

78. Sesungguhnya di antara orang-orang Yahudi ada segolongan orang yang menyelewengkan lisan mereka saat membaca Taurat yang diturunkan dari sisi Allah agar kalian menyangka bahwa mereka memang membaca Taurat, padahal itu bukan Taurat, akan tetapi ia adalah kebohongan dan kedustaan mereka atas nama Allah. Mereka berkata, "Apa yang kami baca diturunkan dari sisi Allah." Padahal bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta atas nama Allah dan mereka mengetahui bahwa mereka berdusta atas nama Allah dan rasul-rasulNya.

79. Tidak patut bagi manusia yang Allah memberinya kitab yang diturunkan dari sisiNya, juga memberinya rizki berupa ilmu dan pemahaman, juga memilihnya sebagai nabi, kemudian dia berkata kepada manusia, "Jadilah kalian hamba-hambaKu, bukan hamba-hamba Allah." Akan tetapi hendaknya dia berkata kepada mereka, "Jadilah kalian ulama-ulama yang beramal karena kalian mengajari manusia kitab yang diturunkan kepada mereka dan karena kalian telah mempelajarinya, menghafalkannya dan memahaminya."

80. Tidak patut baginya juga untuk memerintahkan kalian agar menjadikan malaikat-malaikat dan para nabi sebagai sesembahan yang kalian sembah selain Allah. Apakah dia boleh memerintahkan kalian untuk kafir kepada Allah sesudah kalian tunduk dan berserah diri kepadaNya?

TAFSIR AS-SA’DI:

(78) Maksudnya, di antara Ahli Kitab ada suatu kelompok yang memutarbalikkan Kitabullah, íóáúæõæäó ÃóáúÓöäóÊóåõãú ÈöÇáúßöÊóÇÈö áöÊóÍúÓóÈõæåõ ãöäó ÇáúßöÊóÇÈö "yang memutar-mutar lidahnya membaca al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari al-Kitab." Ini adalah pemutarbalikan lafazh dan maknanya. Kemudian di samping penyimpangan yang sangat keji itu, mereka membuat hal itu seolah-olah dari al-Kitab, padahal mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam hal tersebut, mereka menampakkan kedustaan terhadap Allah, padahal mereka mengetahui keadaan mereka dan buruknya akibatnya.

(79-80) Maksudnya, tidak akan terjadi dan bahkan sangat mustahil sekali bagi seorang manusia yang telah dikaruniakan wahyu oleh Allah, al-Kitab dan Kenabian dan memberikan kepadanya hukum-hukum syariat, untuk menyuruh manusia untuk beribadah kepada dirinya dan kepada para nabi dan malaikat serta menjadikan mereka sebagai tuhan-tuhan lain. Karena semua itu adalah kekufuran, bagaimana mungkin, padahal ia telah diutus dengan Islam yang memberantas kekufuran dengan segala bentuknya, lalu bagaimana ia menyeru kepada hal yang berlawanan dengan itu. Ini adalah di antara perkara yang tidak mungkin terjadi, dan apa yang dibawa olehnya dan semua yang telah Allah karuniakan kepadanya berupa keutamaan dan keistimewaan mengharuskan ubudiyah yang total dan ketundukan yang sempurna kepada Allah yang Esa lagi Mahaperkasa.

Ini merupakan jawaban atas delegasi Nasrani negeri Najran ketika mereka bersikeras dengan keterpedayaan mereka hingga keadaan mereka semakin jauh, dan mereka berkata dengan kesombongannya, "Apakah engkau menyeru kami wahai Muhammad untuk menyembahmu?" Ketika beliau memerintahkan mereka untuk beribadah hanya kepada Allah dan taat kepadaNya. Lalu Allah menjelaskan tentang kesalahan perkataan mereka dan bahwasanya perkataan mereka dan perkataan selain mereka yang seperti itu sangat batil.

REFERENSI:

1. Tafsir Al-Qur’an (1) Surat: Al-Fatihah – Ali Imran, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, Darul Haq, Jakarta, Cet. VII, Sya’ban 1436 H / Juni 2015 M.
2. Tafsir Al-Qur’an Terjemah al-Mukhtashar fi at-Tafsir, Para Pakar Tafsir, Darul Haq, Jakarta.
Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatquran&id=327