Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Takdir Dan Ikhtiar
Selasa, 03 Agustus 10
Oleh : Ust. Izzuddin Karimi. Lc


Tanya

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

Saya pernah membaca hadis (maaf kalau tidak lengkap) : "ada seseorang yang ibadahnya sangat baik sehingga jarak dengan surga hanya sepengal, tetapi pada akhir hayatnya berbuat syirik sehingga masuk neraka, dan ada seseorang yang berbuat maksiat sehingga jarak dengan neraka hanya sepenggal, tetapi pada akhir hidupnya dia berbuat amal yang baik sehingga masuk surga"

Pertanyaannya : Apakah kita perlu ikhtiar toh akhirnya takdir Allah Subhanahu waTa'ala yang menentukan. Kalau kita ditakdirkan masuk neraka maka ikhtiar kita akan masuk neraka demikian sebaliknya.
Terima kasih sebelumnya.

Wassalamu'alaikum warhamatullaahi wabarakatuh

Hormat Saya : Widiarsa


Jawab

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Amma ba’du.

Saya ingin bertanya kepada Anda, apakah Anda bekerja saat ini? Untuk apa Anda bekerja? Bukankah rizki Anda sudah ditakdirkan, lalu mengapa Anda masih berlelah-lelah untuk bekerja? Kalau Anda berkeyakinan bahwa rizki Anda akan datang ke depan mata Anda tanpa perlu bekerja, saya yakin semua orang akan mengatakan Anda sinting. Anda berkeluarga? Bagaimana bila seseorang mengganggu istri Anda, Anda marah? Untuk apa Anda marah sementara orang lain yang mengganggu istri Anda tersebut melakukan hal ini dengan takdir?

Begini kawan, segala sesuatu memang sudah ditakdirkan oleh Allah, kalau saya menyebutkan dalil-dalil dari al-Qur`an dan sunnah yang mendukung hal ini pasti akan memakan tempat banyak, saya tunjukkan satu fakta yang pasti Anda tidak bisa ingkari, Anda mempunyai rencana A, Anda siapkan dengan matang segala pendukungnya, di atas kertas rencana tersebut pasti berhasil, tetapi apa hasilnya, ternyata Gatot (gagal total). Ada apa kawan? Di balik itu ada takdir yang memang menetapkan bahwa rencana A tersebut memang gagal. Tetapi sekalipun demikian, sebelumnya Anda tetap berupaya dan berupaya bukan? Tidak kemudian Anda berkata, untuk apa saya berusaha kalau memang takdirnya gagal ya gagal saja? Mengapa Anda tidak berbalik dengan berkata, saya harus berusaha kalau takdirnya berhasil ya pasti berhasil?

Segala sesuatu dengan takdir Allah Subhanahu waTa'ala dan kita tidak mengetahui takdir Allah tersebut sebelum ia terjadi, karena kita tidak tahu maka jangan beralasan kepada sesuatu yang tidak kita ketahui. Di sisi lain Allah Ta'ala meletakkan hukum sebab-akibat yang tidak dipungkiri kecuali oleh orang yang miring akalnya. Sisi inilah yang menjadi lahan bagi kita, sisi mengikuti sebab akibat, sisi usaha dan ikhtiar. Kalau sisi takdir biarkan itu menjadi rahasia Allah. Terapkan hal ini pada surga dan neraka, keduanya dengan takdir Allah, namun keduanya mempunyai sebab-sebab, yang pertama amal kebaikan dan yang kedua amal kejahatan, dan seseorang diberi kekuatan dan kemampuan untuk memilih bukan? Mengapa seseorang berkata, kalau takdir saya neraka, maka saya akan masuk neraka? Lalu dia beramal semaunya. Mengapa tidak berkata sebaliknya? Neraka itu tidak enak lho.

Benar,Takdir itu rahasia Allah, bukan urusan kita. Urusan kita adalah beramal dan berusaha. Masing-masing akan dimudahkan kepada apa di mana dia diciptakan untuknya. Seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , “Kalau begitu untuk apa kita beramal?” Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “ Beramallah, karena masing-masing akan dimudahkan kepada apa di mana dia dicptakan untuknya.

Shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatkonsultasi&id=2904