Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

KITAB NAZAR

Syekh Abdurrahman As-Sa’di dalam Al-Qawaid wal Ushul al-Jami’ah wal Furuq wat Taqasim al-Badi’ah an-Nafi’ah, hal. 131 berkata, “Di antara perbedaan yang benar adalah perbedaan antara sumpah dan nazar. Sumpah maksudnya adalah motivasi atau mencegah, membenarkan atau mendustakan dan ditebus dengan kafarah (apabila melanggar). Sedangkan nazar maksudnya seorang hamba mengharuskan dirinya untuk taat kepada Allah secara mutlak atau dikaitkan dengan syarat tercapainya nikmat atau diselamatkannya dari bahaya, diwajibkan baginya untuk memenuhinya dan tidak boleh diganti dengan kafarah. Ia adalah nazar kebaikan. Adapun pembagian nazar yang lain, maka akan dimasukkan ke dalam hukum sumpah.

1. Nazar hanya dibenarkan apabila ditujukan untuk mencari ridha Allah Subhanahu waTa’ala

2. Nazar harus berbentuk pendekatan diri kepada Allah Subhanahu waTa’ala

3. Tidak boleh nazar dalam maksiat kepada Allah Subhanahu waTa’ala

4. Di antara bentuk nazar dalam maksiat adalah:
A. Nazar yang menyalahi perlakuan sama diantara anak-anak.
B. Pilih kasih diantara ahli waris yang bertentangan dengan syariat Allah Subhanahu waTa’ala
C. Nazar kepada kuburan.
D. Nazar kepada sesuatu yang tidak dibolehkan oleh Allah Subhanahu waTa’ala

5. Seorang yang mewajibkan atas dirinya melakukan suatu pekerjaan yang tidak pernah diwajibkan oleh AllahSubhanahu waTa’ala, maka itu tidak wajib atasnya.

6. Begitu juga (tidak wajib atasnya) jika pekerjaan tersebut sesuatu yang disyariatkan oleh Allah Subhanahu waTa’ala namun dia tidak mampu melakukannya.

7. Seorang yang bernazar namun tidak disebutkan atau nazar maksiat atau tidak mampu dia lakukan, maka dia wajib membayar kafarat sumpah.

8. Barangsiapa bernazar untuk ketaatan padahal dia kafir, setelah itu dia masuk Islam, maka wajib untuk dipenuhi nazarnya.

9. Nazar tidak dikeluarkan (dari harta) kecuali sepertiganya saja.

10. Apabila seorang yang bernazar ketaatan meninggal kemudian dilaksanakan oleh anaknya, maka hal itu dibenarkan.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001