Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

Kita percaya bahwa di alam kubur ada pertanyaan, kenikmatan dan siksaan. Banyak sekali nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menyatakan akan adanya pertanyaan, fitnah, kenikmatan dan siksaan di alam kubur. Semua nash itu telah dihimpun oleh para salaf dan para imam sepanjang masa.

Allah Subhaanahu Wata'ala berfirman,

íõËóÈöøÊõ Çááóøåõ ÇáóøÐöíäó ÂãóäõæÇ ÈöÇáúÞóæúáö ÇáËóøÇÈöÊö Ýöí ÇáúÍóíóÇÉö ÇáÏõøäúíóÇ æóÝöí ÇáúÂÎöÑóÉö æóíõÖöáõø Çááóøåõ ÇáÙóøÇáöãöíäó æóíóÝúÚóáõ Çááóøåõ ãóÇ íóÔóÇÁõ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. “ (Ibrahim: 27).

Maksudnya adalah meneguhkan ketika menghadapi pertanyaan di alam kubur. Ini adalah nash yang menetapkan adanya pertanyaan di alam kubur sebagaimana yang telah disepakati oleh para imam kaum muslimin. Hal ini pun ditegaskan pula oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab shahihnya, dari Al-Barra’ bin ‘Azib,

ÇóáúãõÓúáöãõ ÅöÐóÇ ÓõÆöáó Ýöí ÞóÈúÑöåö íóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó Åöáóåó ÅöáÇóø Çááåõ æóÃóäóø ãõÍóãóøÏðÇ ÑóÓõæúáõ Çááåö¡ ÝóÐóáößó Þóæúáõåõ: (íõËóÈöÊõ Çááåõ ÇáóøÐöíäó ÂãóäõæúÇ ÈöÇáúÞóæúáö ÇáËóøÇÈöÊö Ýöí ÇáúÍóíóÇÉö ÇáÏõøäúíóÇ æóÝöí ÇáÂÎöÑóÉö).

“Seorang muslim apabila di alam kuburnya ditanya maka ia akan bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Itulah (makna) firman-Nya, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.”

Allah Subhaanahu Wata'ala berfirman,

ÝóæóÞóÇåõ Çááóøåõ ÓóíöøÆóÇÊö ãóÇ ãóßóÑõæÇ æóÍóÇÞó ÈöÂáö ÝöÑúÚóæúäó ÓõæÁõ ÇáúÚóÐóÇÈö (45) ÇáäóøÇÑõ íõÚúÑóÖõæäó ÚóáóíúåóÇ ÛõÏõæðøÇ æóÚóÔöíðøÇ æóíóæúãó ÊóÞõæãõ ÇáÓóøÇÚóÉõ ÃóÏúÎöáõæÇ Âáó ÝöÑúÚóæúäó ÃóÔóÏóø ÇáúÚóÐóÇÈö

“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. “ (Ghafir: 45-46).

Ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur, karena ditampakkannya neraka pada pagi dan siang hari itu sebelum terjadinya Kiamat.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba apabila telah diletakkan di dalam kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, ia pasti mendengar hentakan sandal mereka. Lalu didatangi oleh dua malaikat kemudian mendudukkannya, kemudian keduanya bertanya, “Apa yang pernah engkau katakan tentang laki-laki ini?” Yakni Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Orang yang beriman akan mengatakan, “Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan utusan-Nya.” Lalu dikatakan kepadanya, “Lihatlah kepada tempatmu di neraka, Allah telah menggantikannya untukmu dengan tempat di surga.” Lalu ia pun melihat kedua tempat itu semuanya... Adapun orang munafik dan kafir, ketika ditanyakan kepadanya, “Apa yang pernah engkau katakan tentang laki-laki ini?” maka ia akan mengatakan, “Aku tidak tahu, aku mengatakan apa yang dikatakan oleh orang-orang.” Lalu dikatakan, “Engkau tidak tahu, dan engkau tidak membaca.” lalu dipukullah dengan palu besi sekali pukulan sehingga ia berteriak sangat keras sehingga didengar oleh semua makhluk selain jin dan manusia.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, diriwayatkan pula oleh Muslim yang seperti itu).

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

áóæú áÇó Ãóäú ÊóÏóÇÝóäõæúÇ áóÏóÚóæúÊõ Çááåó Ãóäú íõÓúãöÚóßõãú ãöäú ÚóÐóÇÈö ÇáúÞóÈúÑö ÇáóøÐöíú ÃóÓúãóÚõ.

“Seandainya kalian tidak akan saling menguburkan, tentulah aku memohon kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian dari siksa kubur yang aku dengar.” (Diriwayatkan oleh Muslim).

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melewati dua kuburan beliau bersabda, “Sesungguhnya keduanya sedang disika, dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar (dalam dugaan keduanya).” Sejenak kemudian beliau bersabda, “Tentu. Salah satunya karena tidak menjaga kesucian dari air kencingnya dan yang satu lagi karena mengadu domba (memprovokasi).” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari).

Dari Abdullah bin Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada para sahabat doa ini sebagaimana mengajarkan suatu surat dari Al-Qur’an, yaitu:

Çóááóøåõãóø äóÚõæúÐõ Èößó ãöäú ÚóÐóÇÈö Ìóåóäóøãó¡ æóÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäú ÚóÐóÇÈö ÇáúÞóÈúÑö¡ æóÃóÚõæúÐó Èößó ãöäú ÝöÊúäóÉö ÇáúãóÓöíúÍö ÇáÏóøÌóøÇáö¡ æóÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäú ÝöÊúäóÉö ÇáúãóÍúíóÇ æóÇáúãóãóÇÊö.

“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam; aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al-masih ad-dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati.” (Muttafaq ‘Alaih).

Demikian juga doa-doa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengandung permohonan perlindungan kepada Allah dari siksa kubur.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001