Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

Kita mengimani seluruh kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para rasul-Nya secara global meski tidak melihatnya. Kita meyakini secara khusus beberapa kitab yang disebutkan dalam Al-Qur’an, seperti Taurat, Injil, Zabur, Lembaran-lembaran yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa. Kita meyakini bahwa pada mulanya kitab-kitab ini diturunkan dari sisi Allah dan bersepakat dalam hal menyeru kepada tauhid, meski ada perbedaan dari sisi syari’at.

Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,

íóÇ ÃóíõøåóÇ ÇáóøÐöíäó ÂãóäõæÇ ÂãöäõæÇ ÈöÇááóøåö æóÑóÓõæáöåö æóÇáúßöÊóÇÈö ÇáóøÐöí äóÒóøáó Úóáóì ÑóÓõæáöåö æóÇáúßöÊóÇÈö ÇáóøÐöí ÃóäúÒóáó ãöäú ÞóÈúáõ æóãóäú íóßúÝõÑú ÈöÇááóøåö æóãóáóÇÆößóÊöåö æóßõÊõÈöåö æóÑõÓõáöåö æóÇáúíóæúãö ÇáúÂÎöÑö ÝóÞóÏú Öóáóø ÖóáóÇáðÇ ÈóÚöíÏðÇ

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisa’: 136).

Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,

ÞõæáõæÇ ÂãóäóøÇ ÈöÇááóøåö æóãóÇ ÃõäúÒöáó ÅöáóíúäóÇ æóãóÇ ÃõäúÒöáó Åöáóì ÅöÈúÑóÇåöíãó æóÅöÓúãóÇÚöíáó æóÅöÓúÍóÇÞó æóíóÚúÞõæÈó æóÇáúÃóÓúÈóÇØö æóãóÇ ÃõæÊöíó ãõæÓóì æóÚöíÓóì æóãóÇ ÃõæÊöíó ÇáäóøÈöíõøæäó ãöäú ÑóÈöøåöãú áóÇ äõÝóÑöøÞõ Èóíúäó ÃóÍóÏò ãöäúåõãú æóäóÍúäõ áóåõ ãõÓúáöãõæäó

“Katakanlah (hai orang-orang mu'min), ”Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan 'Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabbnya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 136).

Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,

Çááóøåõ áóÇ Åöáóåó ÅöáóøÇ åõæó ÇáúÍóíõø ÇáúÞóíõøæãõ (2) äóÒóøáó Úóáóíúßó ÇáúßöÊóÇÈó ÈöÇáúÍóÞöø ãõÕóÏöøÞðÇ áöãóÇ Èóíúäó íóÏóíúåö æóÃóäúÒóáó ÇáÊóøæúÑóÇÉó æóÇáúÅöäúÌöíáó (3) ãöäú ÞóÈúáõ åõÏðì áöáäóøÇÓö æóÃóäúÒóáó ÇáúÝõÑúÞóÇäó Åöäóø ÇáóøÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ÈöÂíóÇÊö Çááóøåö áóåõãú ÚóÐóÇÈñ ÔóÏöíÏñ æóÇááóøåõ ÚóÒöíÒñ Ðõæ ÇäúÊöÞóÇãò

“Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).” (Ali Imran: 2-4).

Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,

æóÂÊóíúäóÇ ÏóÇæõæÏó ÒóÈõæÑðÇ

“Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (An-Nisa’: 163).

Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,

Åöäóø åóÐóÇ áóÝöí ÇáÕõøÍõÝö ÇáúÃõæáóì (18) ÕõÍõÝö ÅöÈúÑóÇåöíãó æóãõæÓóì

“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab terdahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Al-A’la: 18-19).

Sementara yang menunjukkan bahwa semuanya itu bersepakat dalam hal agama, yaitu tauhid, firman Allah Subhaanahu Wata'ala,

ÔóÑóÚó áóßõãú ãöäó ÇáÏöøíäö ãóÇ æóÕóøì Èöåö äõæÍðÇ æóÇáóøÐöí ÃóæúÍóíúäóÇ Åöáóíúßó æóãóÇ æóÕóøíúäóÇ Èöåö ÅöÈúÑóÇåöíãó æóãõæÓóì æóÚöíÓóì Ãóäú ÃóÞöíãõæÇ ÇáÏöøíäó æóáóÇ ÊóÊóÝóÑóøÞõæÇ Ýöíåö

“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (Asy-Syura: 13).

Dalil yang menunjukkan adanya perbedaan syari’at di antara kitab-kitab tersebut adalah firman Allah Subhaanahu Wata'ala,

áößõáòø ÌóÚóáúäóÇ ãöäúßõãú ÔöÑúÚóÉð æóãöäúåóÇÌðÇ

“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (Al-Ma’idah: 48).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ÇóáÃóäúÈöíóÇÁõ ÅöÎúæóÉñ áöÚóáÇóøÊò ÃõãóøåóÇÊõåõãú ÔóÊóøì æóÏöíúäõåõãú æóÇÍöÏñ.

“Para nabi adalah saudara seayah dengan ibu-ibu berbeda-beda, dan agama mereka satu.” (Muttafaq ‘Alaih). Maksudnya mereka sepakat dalam hal tauhid dan berbeda-beda dalam cabang-cabang syari’at.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001