Artikel : Hadits - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Anjuran Memuliakan, Menghormati Dan Menghargai Para Ulama

Kamis, 17 Desember 20

ANJURAN MEMULIAKAN, MENGHORMATI DAN MENGHARGAI PARA ULAMA SERTA ANCAMAN MENYIA-NYIAKAN DAN TIDAK MEMPEDULIKAN MEREKA

(97) - 1 : Shahih
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,


Ãóäøó ÇáäøóÈöíøó Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ßóÇäó íóÌúãóÚõ Èóíúäó ÇáÑøóÌõáóíúäö ãöäú ÞóÊúáóì ÃõÍõÏò -íóÚúäöí Ýöí ÇáúÞóÈúÑö- Ëõãøó íóÞõæúáõ: ÃóíøõåõãóÇ ÃóßúËóÑõ ÃóÎúÐðÇ áöáúÞõÑúÂäö¿ ÝóÅöÐóÇ ÃõÔöíúÑó áóåõ Åöáóì ÃóÍóÏöåöãóÇ¡ ÞóÏøóãóåõ Ýöí ÇááøóÍúÏö


"Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengumpulkan dua orang korban perang Uhud –maksudnya di dalam kubur– lalu beliau bersabda, 'Manakah di antara keduanya yang lebih banyak mengambil (mempelajari) al-Qur’an?' Lalu salah seorang ditunjukkan kepada beliau, maka beliau mengedepankannya (dalam posisi kiblat) di liang lahad."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari.

(98) - 2 : Hasan
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


Åöäøó ãöäú ÅöÌúáóÇáö Çááøٰåö ÅößúÑóÇãó Ðöí ÇáÔøóíúÈóÉö ÇáúãõÓúáöãö¡ æóÍóÇãöáö ÇáúÞõÑúÂäö¡ ÛóíúÑö ÇáúÛóÇáöí Ýöíúåö¡ æóáóÇ ÇáúÌóÇÝöí Úóäúåõ¡ æóÅößúÑóÇãó Ðöí ÇáÓøõáúØóÇäö ÇáúãõÞúÓöØö
[r/]

"Sesungguhnya termasuk memuliakan Allah adalah menghormati seorang Muslim yang telah beruban (lanjut usia), ahli al-Qur’an (ulama) tapi tidak berlebih-lebihan dan tidak meremehkan, dan menghormati pemimpin yang berlaku adil." Diriwayatkan oleh Abu Dawud.

(99) - 3 : Shahih
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


ÇóáúÈóÑóßóÉõ ãóÚó ÃóßóÇÈöÑößõãú


"Keberkahan itu ada bersama orang-orang besar kalian (yang dihormati)."
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Ausath, dan al-Hakim, dan dia berkata, "Shahih berdasarkan syarat Muslim."[1]

(100) - 4 : Shahih
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, telah sampai sebuah riwayat kepadanya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


áóíúÓó ãöäøóÇ ãóäú áóãú íóÑúÍóãú ÕóÛöíúÑóäóÇ¡ æóíóÚúÑöÝú ÍóÞøó ßóÈöíúÑöäóÇ


"Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan mengetahui hak orang dewasa kami."
Diriwayatkan oleh al-Hakim, dia berkata, "Shahih berdasarkan syarat Muslim."

(101) - 5 : Hasan
Dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


áóíúÓó ãöäú ÃõãøóÊöíú ãóäú áóãú íõÌöáøó ßóÈöíúÑóäóÇ æóíóÑúÍóãú ÕóÛöíúÑóäóÇ æóíóÚúÑöÝú áöÚóÇáöãöäóÇ


"Bukan termasuk umatku orang yang tidak memuliakan orang dewasa kami, menyayangi anak kecil kami, dan mengetahui (hak) ulama kami."
Diriwayatkan oleh Ahmad, dengan sanad hasan, ath-Thabrani, dan al-Hakim, hanya saja dia berkata, áóíúÓó ãöäøóÇ "Bukan termasuk golongan kami."

(102) - 6 : Shahih Lighairihi
Dari Watsilah bin al-Asqa’ radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


áóíúÓó ãöäøóÇ ãóäú áóãú íóÑúÍóãú ÕóÛöíúÑóäóÇ¡ æóíõÌöáøó ßóÈöíúÑóäóÇ


"Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan memuliakan orang dewasa kami."
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari riwayat Ibnu Syihab dari Watsilah, dan dia tidak mendengar darinya.

(103) - 7 : Hasan Shahih
Dari Amr bin Syu'aib rahimahumallahu, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


áóíúÓó ãöäøóÇ ãóäú áóãú íóÑúÍóãú ÕóÛöíúÑóäóÇ¡ æóíóÚúÑöÝú ÔóÑóÝó ßóÈöíúÑöäóÇ


"Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan mengetahui kemuliaan orang dewasa kami."

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Abu Dawud, hanya saja dia berkata,


æóíóÚúÑöÝú ÍóÞøó ßóÈöíúÑöäóÇ


"Dan mengetahui hak orang dewasa kami."[2]

(104) - 8 : Hasan
Dari Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku telah mendengar hadits sejak lama,


ÅöÐóÇ ßõäúÊó Ýöíú Þóæúãò¡ ÚöÔúÑöíúäó ÑóÌõáðÇ Ãóæú ÃóÞóáøó Ãóæú ÃóßúËóÑó¡ ÝóÊóÕóÝøóÍúÊó æõÌõæúåóåõãú Ýóáóãú ÊóÑó Ýöíúåöãú ÑóÌõáðÇ íõåóÇÈõ Ýöí Çááøٰåö ÚóÒøó æóÌóáøó ¡ ÝóÇÚúáóãú Ãóäøó ÇáúÃóãúÑó ÞóÏú ÑóÞøó


"Jika kamu berada pada suatu kaum, dua puluh orang atau kurang atau lebih, lalu kamu meneliti wajah-wajah mereka, lalu kamu tidak menemukan seseorang yang disegani karena Allah Azza wa Jalla, maka ketahuilah bahwa perkara (agama) kaum itu telah menjadi lemah."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir dan sanadnya hasan.

Referensi:

SHAHIH AT-TARGHIB WA AT-TARHIB (1) Hadits-hadits Shahih tentang Anjuran & Janji Pahala, Ancaman & Dosa, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani; Darul Haq, Jakarta, Cet. V, Dzulhijjah 1436 H. / Oktober 2015 M.


Keterangan:

[1] Begitulah yang ada dalam kitab asli dan manuskrip (makhthuthah). Dan yang ada dalam al-Mustadrak, 1/62, "Shahih berdasarkan syarat al-Bukhari", dan disetujui oleh adz-Dzahabi, dan inilah yang benar, karena ia dari riwayat Ikrimah dari Ibnu Abbas, dan Ikrimah adalah salah seorang rawi al-Bukhari, bukan Muslim.

[2] Dengan lafazh ini al-Bukhari meriwayatkan dalam al-Adab al-Mufrad dan Ahmad dalam al-Musnad, 2/185 dan 207. Dalam riwayat lain milik keduanya dengan lafazh "æóíõæóÞøöÑ ßóÈöíúÑóäóÇ", sanad hadits ini adalah hasan, ia mempunyai syahid dari hadits Abu Hurairah dengan lafazh pertama, diriwayatkan oleh al-Hakim, 4/178, dia menshahihkannya berdasarkan syarat Muslim dan disetujui oleh adz-Dzahabi dan memang benar sebagaimana mereka berdua katakan.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihathadits&id=423