Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Makna Ibadah
Kamis, 01 April 04

Tanya :

Tapi, adakah pengertian ibadah yang dapat kami ketahui, dan apakah ada pengertian umum dan pengertian khusus-nya?

Jawab :

Ya, pengertian umumnya adalah seperti yang saya sebutkan tadi, yaitu tunduk dan patuh kepada Allah U karena kecintaan dan pengagungan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya sesuai dengan tuntunan yang ditetap-kan dalam syari’at-syari’at-Nya. Itulah pengertian umumnya.
Adapun pengertian khususnya atau detailnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menyebutkan, “Sebutan yang mencakup setiap yang dicintai Allah dan diridhai-Nya yang berupa perkataan dan per-buatan, baik yang batin maupun yang lahir, seperti takut, tawakkal, shalat, zakat, puasa dan lain-lain yang termasuk syari’at Islam.”
Jika yang anda maksud dengan pengertian khusus dan penger-tian umum adalah sebagaimana yang disebutkan oleh sebagian ulama, bahwa ibadah terdiri atas ibadah kauniyah dan ibadah syar’iyah, pengertiannya adalah, bahwa manusia tunduk kepada Allah I dengan ketundukan karena penciptaan (kauniyah) dan tunduk karena syari’at. Jadi, ibadah kauniyah adalah yang umum, mencakup yang mukmin dan yang kafir, yang baik dan yang jahat, hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala:
“Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” (Maryam: 93).
Dengan demikian, segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi diciptakan dalam kondisi tunduk kepada Allah Ta'ala, tidak mungkin menye-lisihi Allah atau menentang apa yang dikehendaki Allah Ta'ala dengan kehendak kauniyah-Nya (ciptaan-Nya).
Adapun ibadah khusus, yaitu ibadah syar’iyah, adalah tunduk kepada Allah Ta'ala secara syari’at, dan ini yang khusus bagi orang-orang yang beriman kepada Allah Ta'ala, yaitu mereka yang melaksanakan segala perintah-Nya. Kemudian dari itu, ada lagi yang lebih khusus dari itu, yaitu yang berada pada derajat yang lebih atas.
Yang lebih khusus ini adalah seperti ibadahnya para rasul ‘alaihimus shalatu was salam, sebagaimana diisyaratkan Allah dalam firman-Nya:
“Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (yaitu Al-Qur'an) kepada hamba-Nya.” (Al-Furqan: 1).
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) ...” (Al-Baqarah: 23).
“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Ya'qub ...” (Shad: 45).
Dan ayat-ayat lainnya yang membahas tentang kehambaan para rasul ‘alaihimus shalatu was salam.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=472