Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Perealisasian Persaksian
Kamis, 29 Desember 22

**
Soal :

Seorang penanya mengatakan,

“Bagaimana seorang muslim merealisasikan persaksian ‘bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah’, dalam bentuk ucapan, perbuatan dan keyakinan di mana hal tersebut akan dapat menjamin dirinya selamat dari kekal di dalam Neraka ?”
...
Jawab :

Syaikh –ΡσΝφγσευ Ηααευ-menjawab,

“Perealisasian persaksian ‘bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah ‘ adalah seseorang hendaknya memahami maknanya terlebih dahulu, kemudian ia beramal berdasarkan konsekwensi ilmu ini. Adapun makna ασΗ Εφασεσ ΕφαψσΗ Ηααευ adalah ‘tidak ada sesembahan yang hak selain Allah’, maknanya bukan, ‘Tidak ada Tuhan/sesembahan kecuali Allah.’ Tetapi, maknanya adalah ‘Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah’. Karena, ada di antara makhluk yang disembah selain Allah, dan disebut dengan ‘ilah’ (sesembahan), sebagaimana firman Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-,


έσγσΗ ΓσΫϊδσΚϊ Ϊσδϊευγϊ ΒαφεσΚυευγυ ΗαψσΚφν νσΟϊΪυζδσ γφδϊ Ουζδφ Ηααψσεφ γφδϊ ΤσνϊΑς ασγψσΗ ΜσΗΑσ ΓσγϊΡυ ΡσΘψφίσ [εζΟ : 101]


Maka, tidak bermanfaat sedikit pun bagi mereka sembahan yang mereka sembah selain Allah saat siksaan Tuhanmu datang. (Huud : 101).

Dan, Allah -ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ- berfirman,


ζσασΗ ΚσΜϊΪσαϊ γσΪσ Ηααψσεφ ΕφασεπΗ ΒΞσΡσ [ΗαΕΣΡΗΑ : 39]


Janganlah engkau menjadikan tuhan yang lain di samping Allah (al-Isra : 39)

Dan, orang-orang Musyrik mengatakan,


ΓσΜσΪσασ ΗαϊΒαφεσΙσ ΕφασεπΗ ζσΗΝφΟπΗ [Υ : 5]


Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? (Shad : 5)

Akan tetapi sesembahan-sesembahan ini tidak hak, bahkan sesembahan-sesembahan tersebut batil. Berdasarkan firman Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-,


Πσαφίσ ΘφΓσδψσ Ηααψσεσ ευζσ ΗαϊΝσήψυ ζσΓσδψσ γσΗ νσΟϊΪυζδσ γφδϊ Ουζδφεφ ευζσ ΗαϊΘσΗΨφαυ [ΗαΝΜ : 62]


Hal itu (kekuasaan Allah berlaku) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Mahabenar dan apa saja yang mereka seru selain Dia itulah yang batil.(al-Hajj : 62)

Dan bila mana tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, maka wajib atas manusia untuk menjadikan ibadah semuanya baik dalam bentuk keyakinan, perkataan maupun amalan hanya untuk Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ- semata. Dan, bila mana ini adalah makna ασΗ Εφασεσ ΕφαψσΗ Ηααευ maka tidaklah mungkin seseorang merialisasikannya hingga ia melakukan hal-hal yang menjadi konsekwensinya, dalam artian, ‘ia tidak beribadah atau tidak menyebah kecuali kepada Allah.’ Maka, ia tidak menghinakan diri dan tidak tunduk kepada seseorang sebagai bentuk ibadah, pendekatan diri dan kembali, kecuali kepada Allah.

Termasuk konsekwesinya juga adalah seseorang tidak menyembah atau beribadah kepada Allah melainkan dengan sesuatu yang disyariatkan yang diajarkan oleh para Rasul(-Nya) –Ϊσασνϊεφγυ ΗαΥψσασΗΙυ ζσΗαΣψσασΗγυ-.

Dan, untuk merealisasikan persaksian ‘bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah’ seseorang juga harus mengingkari sesembahan-sesembahan selain Allah. Sehingga terwujud baginya berpegang teguh dengan al-urwah al-wutsqa‘ (tali yang sangat kuat). Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ – berfirman,


έσγσδϊ νσίϊέυΡϊ ΘφΗαΨψσΗΫυζΚφ ζσνυΔϊγφδϊ ΘφΗααψσεφ έσήσΟφ ΗΣϊΚσγϊΣσίσ ΘφΗαϊΪυΡϊζσΙφ ΗαϊζυΛϊήσμ [ΗαΘήΡΙ : 256]


Siapa yang ingkar kepada taghut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat (al-Baqarah : 256)

Dan Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ – berfirman,


ζσασήσΟϊ ΘσΪσΛϊδσΗ έφν ίυαψφ ΓυγψσΙς ΡσΣυζαπΗ Γσδφ ΗΪϊΘυΟυζΗ Ηααψσεσ ζσΗΜϊΚσδφΘυζΗ ΗαΨψσΗΫυζΚσ [ΗαδΝα : 36]


Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah dan jauhilah taghut! (an-Nahl : 36)

Maka, untuk merealisasikan persaksian ‘bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah’ haruslah menjaukan diri dari ‘thaghut’, yaitu, segala sesuatu yang disembah selain Allah atau berhukum kepadanya selain Allah.

Wallahu A’lam

Sumber :

(Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Fatawa Nur ‘Ala ad-Darb, 1/68 (Soal No. 38)





Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1917