Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Shalat Tarawih
Rabu, 09 Februari 22

Pertanyaan:

Apa hukum shalat tarawih dan bagaimana caranya? Ada perbedaan pendapat di antara kami yang cukup alot; Sebagian orang memulai shalat tarawih dengan ucapan ÕóáóÇÉõ ÇáúÞöíóÇãö ÃóËóÇÈóßõãõ Çááåõ (mari shalat qiyam Ramadhan semoga Allah memberikan pahala kepada kalian), lalu shalat dua rakaat, kemudian berdiri dan mengucapkan Çááøåõãøó Õóáöø æóÓóáöøãú Úóáóì ÓóíöøÏöäóÇ ãõÍóãøóÏò dengan suara keras. Ucapan ini diucapkan oleh imam lalu ditirukan oleh para makmum di belakangnya. Sebelum melaksanakan dua rakaat kedua, imam membacakan surat al-Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) dengan suara keras, demikian juga para makmum di belakangnya. Selesai shalat tarawih, dibacakan lagi seperti itu tiga kali. Ketika kami sampaikan bahwa itu tidak ada tuntunannya, jawabnya, "Ini perbuatan baik dan bid'ah hasanah." Apa benar ada bid'ah hasanah dalam Islam? Bagaimana pendapat para Syaikh tentang hal ini dan bagaimana pelaksanaan sunnah tersebut? Jazakumullah khairan.

Jawaban:

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam atas Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya. wa ba'du.
Ucapan jamaah ÕóáóÇÉõ ÇáúÞöíóÇãö ÃóËóÇÈóßõãõ Çááåõ,

ucapan Çááøåõãøó Õóáöø æóÓóáöøãú Úóáóì ÓóíöøÏöäóÇ ãõÍóãøóÏò dengan suara keras, dan ucapan makmum dalam menirukannya, serta pembacaan surat al-Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) dengan suara nyaring setelah dua rakaat pertama, semua itu adalah bid'ah yang diada-adakan. Telah diriwayatkan, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ãóäú ÃóÍúÏóËó Ýöíú ÃóãúÑöäóÇ ÐóÇ ãóÇ áóíúÓó ãöäúåõ Ýóåõæó ÑóÏøñ



"Barangsiapa mengada-adakan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami ini yang tidak berasal darinya, maka ia tertolak."

Dalam suatu khutbah Jum'at beliau bersabda,

ÃóãøóÇ ÈóÚúÏõ¡ ÝóÅöäøó ÎóíúÑó ÇáúÍóÏöíúËö ßöÊóÇÈõ Çááåö æóÎóíúÑó ÇáúåóÏúíö åóÏúíõ ãõÍóãøóÏò æóÔóÑøó ÇúáÃõãõæúÑö ãõÍúÏóËóÇÊõåóÇ æóßõáøó ÈöÏúÚóÉò ÖóáóÇáóÉñ.


"Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah hal baru yang diada-adakan, dan setiap bid'ah (hal baru yang diada-adakan) adalah sesat."

Dengan demikian, maka semua bid'ah adalah sesat, sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Jadi, tidak ada bid'ah hasanah dalam Islam.

Fatawa al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta’ (2/352-353)


Sumber: 'al-Fatawa asy-Syar'iyyah Fi al-Masail al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama al-Balad al-Haram,'
(Fatwa-Fatwa Syar'i Terhadap Permasalahan Kontemporer Oleh Para Ulama Kota Suci dari syaikh Khalid bin Abdurrahman al-Juraisiy).
Diposting oleh: Abdul Wakhid

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1784