Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Al-Mulaqqabat Dalam Qira’at
Kamis, 13 Maret 14

Di dalam syari’at disebutkan laqab, sebutan dua surat atau lebih dengan sebutan khusus; seperti az-Zahrawain, yaitu surat al-Baqarah dan Ali Imran, al-Mu’awwidzat, yaitu surat Qul huwallahu Ahad, Qul a’udzubi Rabbil Falaq dan Qul a’udzu birabbinnas, al-Mua’wwidzatain, yaitu surat Qul a’u dzu bi Rabbil Falaq dan Qul a’u dzubirabbinas, dua surat al-Ikhlas, yaitu surat Qul Ya Ayyuhal Kafirun dan Qul huwallahu Ahad. Juga sebutan sebagian ayat, seperti ayat al-Kursi. Demikianlah.

Adapun di antara laqab (gelar), sebutan istilah surat yang tidak memiliki dasar di antaranya adalah:

108. Al-Munjiyat, yaitu delapan surat; al-Kahfi, as-Sajadah, Yasin, Fushilat, ad-Dukhan, al-Waqi’ah, al-Hasyr dan al-Mulk. Pertama, memberikan sebutan istilah surat-surat tersebut dengan al-Munjiyat tidak ada dasarnya. Kedua, membacanya secara khusus pada tempat dan waktu tertentu juga tidak ada dasarnya. Oleh karena itu, tidak diperkenankan menyebutkan untuk ibadah, karena tidak ada dalil yang melandasi atas pengkhususan terhadap sebutan istilah itu.

109. Al-Musabba’at, yaitu membaca tujuh kali masing-masing surat al-Fatihah, al-Kafirun, al-Ikhlash, dan al-Mu'awwidzatain.

110. As-Sab’u, dibaca saat menguburkan mayit. Yaitu membaca surat al-Fatihah, al-Qadr, an-Nashr, al-Kafirun, al-Ikhlash, al-Mu’awwidzatain, lalu berdo`a sebagaimana berikut: Çááåã Åäí ÃÓÃáß ÈÇÓãß ÇáÚÙíã “Allahumma Inni As’aluka bismika al-‘Azhim” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu atas nama-Mu yang agung).

111. At-Tabrir, Yaitu bacaan mu’azin di atas menara tentang ayat-ayat tabrir, seperti surat, åá ÃÊì Hal Ata: Åä ÇáÃÈÑÇÑ íÔÑÈæä Inna al-Abrar Yasyrabun, dari surat al-Muthaffifin: Åä ÇáÃÈÑÇÑ áÝí Úáííä Inna al-Abrar lafi ‘illiyyin.”

112. Ayat-ayat as-Salam. Akan dibahas pada bab koreksi penulisan do`a dan dzikir.

113. Ayat-ayat al-Hiras, yaitu menggabungkan beberapa ayat untuk dibaca secara khusus pada akhir shalat tarawih.

114. Membaca ‘Usrin min al-Qur`an ketika seorang penguasa keluar dari shalat Jum’at. Akan dibahas dalam bab koreksi do`a-do`a Jum’at.

115. Membaca ayat-ayat al-Hailalah dalam satu rangkaian. Bacaan ini biasa dibaca oleh sebagian aliran tarekat, seperti tarekat al-Bayumi.

116. Ayat-ayat sujud. Akan dibahas dalam bab bid’ah-bid’ah khataman al-Qur`an.

117. Ayat-ayat do`a. Akan dibahas dalam bab bi’dah-bid’ah khataman.

118. Ayat-ayat dan surat-surat keamanan dan keimanan.

Dalam hal ini, perbuatan mengada-ada telah mencapai puncaknya. Sebagaimana disebutkan al-Bakri di dalam I’anah ath-Thalibin fi halli alfadz fathi al-mubin 1/176: “Abas bin al-Khidhir berkata, ‘Aku bertanya kepada dua puluh empat ribu Nabi berkenaan dengan penggunaan sesuatu untuk menjaga keimanan seorang hamba, tidak ada satu pun yang menjawab sampai aku bertemu dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , lalu aku bertanya kepadanya. Beliau menjawab, ‘Tunggulah sampai aku bertanya kepada Jibril 'alaihissalam , lalu ia bertanya. Jibril menjawab, ‘Tunggulah, aku akan bertanya kepada Tuhan yang Maha Agung’. Ia pun bertanya. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab: “Barangsiapa yang selalu membaca ayat kursi, ayat Âãä ÇáÑÓæá amanar rasulu…dst., bersyahadat kepada Allah, mengucapkan Çááåã ãÇáß Çáãáß Allahumma malikal mulki …, surat al-Ikhlash, al-Mu’awwidzatain dan surat al-Fatihah setiap usai shalat niscaya ia akan aman dari terampasnya keimanan.” Kisah ini mursal. Khidhir 'alaihissalam adalah seorang nabi yang wafat sebelum bertemu dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Maka, kita dapat melihat bagaimana kisah bohong dan hanya bualan belaka ini berpindah ke pena para ulama dan kitab-kitab para fuqaha’.

[Sumber: Dinukil dari kitab Tashhîh ad-Du’â`, karya Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid, edisi bahasa Indonesia: Koreksi Doa dan Zikir, pent. Darul Haq Jakarta]

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatdoa&id=524