Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Bid’ah Di Seputar Surat-Surat al-Qur’an (V)
Senin, 23 Desember 13

Surat Tabbat

88. Mengabaikan membaca surat tabbat, dengan anggapan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan merasa sakit jika surat ini dibaca karena pamannya. Saya kira kesesatan ini sudah tidak lagi dilaksanakan orang. Sebenarnya amalan ini hanya sebuah khayalan belaka. Aku pernah membaca sebuah artikel di dalam majalah at-Taujih al-Islami di Damaskus, ditulis oleh Sa’id Ramadhan al-Buthi. Disebutkan bahwa orang tua penulis ini suatu ketika bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang mencelanya karena membaca surat ini. Maka ia pun tidak pernah membacanya sampai meninggalnya sebagai penghormatan terhadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ini penghinaan bukan penghormatan. Duhai, andai saja ia meninggalkan anggapan ini. Menurut saya meninggalkan hal ini bagi penulis itu bukanlah termasuk menentang orang tua. Karena menentang orang tua banyak macamnya. Sementara orang yang meyakini masalah ini dalam bahaya besar.

Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun

89. Sengaja membaca kedua surat ini dalam shalat Maghrib pada malam Jum’at.

90. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” seribu kali dalam seratus raka`at secara bersama-sama di masjid.

91. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” tiga kali sebelum iqamah, sebagai tanda mendekatnya waktu iqamah.

92. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” seribu kali yang disebut dengan pembebasan besar untuk orang hidup maupun mati.

93-94. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” sebelas kali untuk orang mati adalah bid’ah. Hadîts yang menyebutkan masalah ini adalah maudhu’. Demikian pula membacanya dua belas kali saat menguburkannya.

95. Shalat tathawwu’ pada malam Iedul Fitri dengan membaca, “Qul huwallahu Ahad” sebanyak sepuluh kali.

96. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” seribu kali pada hari Jum’at adalah bid’ah yang tidak ada dasarnya.

97. Al-Musabba’at. Akan di bahas pada bab al-Mulaqabat.

98. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” tiga kali setelah khatam al-Qur`an.

99. Membaca surat al-Ikhlas dan al-Kafirun serta surat-surat lain saat menguburkan mayit. Akan dibahas dalam bab al-Mulaqabat “As-Sab’.”

100. Membaca keduanya di dalam shalat dua raka’at saat berihram haji atau umrah.

101. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” sebelas kali di setiap rumah yang disinggahi seorang musafir. Lihat pada surat al-Fatihah.

102. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” seribu kali pada hari Asyura’.

103. Membaca, “Qul huwallahu Ahad” usai menyantap makanan jika lupa mengucapkan tasmiah sebelum makan.

104. Menulis, “Qul huwallahu Ahad” untuk dijadikan abu disertai dengan do`a.

105. Menuliskannya disertai dengan do`a-do`a lainnya untuk membalas orang yang dengki.

Al-Mu’awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas)

Keduanya akan dibahas dalam bab koreksi terhadap do`a-do`a shalat dan shalat jum’at.

106. Membaca kedua surat ini pada shalat Maghrib malam Sabtu.

107. Membaca surat an-Nas sebelum shalat untuk menangkal godaan.

[Sumber: Dinukil dari kitab Tashhîh ad-Du’â`, karya Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid, edisi bahasa Indonesia: Koreksi Doa dan Zikir, pent. Darul Haq Jakarta]

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatdoa&id=523