Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Dunia Medan Perlombaan

Jumat, 21 Oktober 22
**

Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya dunia ini merupakan medan perlombaan, arena cobaan dan ujian, dimana Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menguji manusia dalam keimanan dan kejujuran mereka, dalam tindakan mereka dan dalam berbagai keadaan mereka. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÇáøóÐöí ÎóáóÞó ÇáúãóæúÊó æóÇáúÍóíóÇÉó áöíóÈúáõæóßõãú Ãóíøõßõãú ÃóÍúÓóäõ ÚóãóáðÇ [Çáãáß : 2]


Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya…(al-Mulk : 2)

Sementara kebaikan amal tidaklah akan terwujud melainkan dengan sempurnanya keikhlasan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dan keselarasan amal tersebut dengan petunjuk manusia terbaik, yaitu, Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –

Inilah dua standar yang dengannya akan membedakan amal shaleh dengan amal yang tidak shaleh. Dengan kedua standar ini pula akan terwujud perlombaan dalam kebaikan amal. Maka, sejauh mana kadar keikhlasan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dan kesibukan dengan amal shaleh, niscaya seseorang akan beruntung dan berhasil dalam menghadapi ujian dan cobaan dunia yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sebutkan dalam firman-Nya,


ÇáøóÐöí ÎóáóÞó ÇáúãóæúÊó æóÇáúÍóíóÇÉó áöíóÈúáõæóßõãú Ãóíøõßõãú ÃóÍúÓóäõ ÚóãóáðÇ æóåõæó ÇáúÚóÒöíÒõ ÇáúÛóÝõæÑõ [Çáãáß : 2]


Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (al-Mulk : 2)

Sungguh dunia ini merupakan ladang di mana seorang insan menanam di dalamnya apa-apa yang akan dipetiknya di hadapan Rabbnya. Oleh karenanya, orang-orang yang cerdas menyibukan dirinya di dalamnya dengan setiap hal yang manfaatnya akan kembali kepada diri mereka kala berjumpa dengan Rabbnya. Akan tetapi, hal ini tidaklah mungkin ada kecuali untuk hati-hati yang penuh dengan keimanan bahwa dirinya akan berdiri di hadapan Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-dan bahwa ia akan kembali kepada-Nya, bahwanya Dia-ÚóÒøó æóÌóáøó-akan menghisab mereka dan meminta pertanggung jawaban terhadap mereka. Karenanya, bila hati telah penuh dengan keimanan akan adanya hari Akhir, niscaya ia akan bersungguh-sungguh dan mengerahkan segenap daya dan upayanya untuk melecut dirinya agar ia dapat meraih keuntungan pada hari itu.

Adapun hati-hati yang lalai dan hati-hati yang tenggelam dalam kehidupan dunia, serta hati-hati yang tidak melihat kecuali hari-harinya saja, tidak tahu esok harinya. Maka, tentang perkara ini (kehidupan akhirat) ia lalai. Padahal Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-berulang kali dan menonjolkan penyebutan (kehidupan) hari akhir itu agar jiwa mempersiapkan diri untuk menghadapinya, dan oleh karena kelalaian itu akan mengalahkan hati.

Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-berfirman,


æóÇÊøóÞõæÇ íóæúãðÇ ÊõÑúÌóÚõæäó Ýöíåö Åöáóì Çááøóåö Ëõãøó ÊõæóÝøóì ßõáøõ äóÝúÓò ãóÇ ßóÓóÈóÊú æóåõãú áóÇ íõÙúáóãõæäó [ÇáÈÞÑÉ : 281]


Waspadalah terhadap suatu hari (kiamat) yang padanya kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian, setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya dan mereka tidak dizalimi. (Qs. al-Baqarah : 281)

Ini adalah ayat terakhir yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-turunkan kepada Rasul-Nya-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –.

Maka, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyebutkan akan adanya hari akhir sebagai sebuah pengingat (bagi kita), Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memenuhi kitab-Nya dengan hal tersebut, maka hampir tidak ada satu surat pun di dalam kitab-Nya melainkan di dalamnya disebutkan tentang hari Akhir, sesuatu yang akan memompa semangat dan menggelorakan jiwa untuk beramal shaleh. Sehingga, apabila telah datang hari Kiamat, ia datang sementara ia telah menyibukkan dirinya dengan amal shaleh yang akan menggembirakannya saat perjumpaannya dengan Rabbnya, Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya.

Dan sungguh bukan termasuk hikmah, bukan pula termasuk akal dan pikiran yang sehat, ketika kita melihat kepada hari di mana pada saat itu manusia berteduh di bawah naungan amal-amal mereka, kita melihat kepada suatu hari di mana manusia didatangkan sementara tak ada yang bersamanya selain amalnya, kemudian setelah itu kita justru menyibukkan diri dengan berbagai amal yang tidak akan memberikan manfaat kepada kita pada hari tersebut, hari di mana amal-amal itu dipertunjukkan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Sesungguhnya seorang mukmin itu akan mengerahkan segenap kesungguhannya secara optimal dalam upaya mengekang jiwanya, dan mengetahui bahwa setiap langkah di jalan kebaikan, di jalan keistiqamahan adalah lebih baik baginya di sisi Rabbnya. Hal tersebut adalah lebih baik daripada dunia beserta seluruh isinya, apabila ia membenarkan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì--, ia memurnikan ketaatannya kepada-Nya dan ia berjalan selaras dengan petunjuk Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –.

Oleh karena itu, maka bersegeralah kalian -wahai orang-orang yang berakal- mengisi hari-hari kalian dan sisa umur kalian dengan amal-amal kebaikan. Karena sungguh kita tidak tahu kapankah waktunya kita beranjak meninggalkan kehidupan dunia ini. Bagaimana pun dunia ini, manis ataukah pahit (rasanya), maka kita harus beranjak pergi meninggalkannya. Sama saja dalam hal ini, anak kecil dan orang dewasa, orang kaya dan orang miskin, orang sehat dan orang sakit. Mereka semuanya bakal pergi meninggalkan kehidupan dunia ini. Mereka semuanya akan berjalan menuju ke kehidupan akhirat. Dan, orang yang bijak lagi berakal sehat adalah siapa yang memperbanyak hal yang akan memberikan manfaat pada hari akhir.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì—berfirman,


æóÊóÒóæøóÏõæÇ ÝóÅöäøó ÎóíúÑó ÇáÒøóÇÏö ÇáÊøóÞúæóì [ÇáÈÞÑÉ : 197]


Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa (al-Baqarah : 197)

Begitulah Rabb kalian -Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya- memerintahkan kepada kalian agar kalian berbekal dengan sebaik-baik bekal yang dengannya kalian akan menjumpai Rabb kalian. Dan, bekal ketakwaan itu bukan sesuatu yang dibawa di dalam tempat-tempat yang tersembunyi, bukan pula yang dibawa di dalam kantong-kantong baju, atau hal sesuatu yang lainnya yang dibawa di dalamnya barang-barang dan uang. Tetapi, ia adalah sesuatu yang menggoreskan keadaan-keadaannya dan memperjelas sifat-sifat di dalam catatan-catatan amalnya. Karenanya, berbekallah kalian dengan hal-hal yang baik dari amal-amal, dan berharaplah pahala di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Dan, ketahuilah bahwa tak sedikit pun amal baik akan tersia-siakan di sisi Rabb kalian, baik amal baik itu kecil ataupun besar, amal baik tersebut amal yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi atau pun amal baik tersebut merupakan amal yang dilakukan dengan terang-terangan, baik amal baik tersebut adalah amal yang merupakan muamalah seseorang dengan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-ataupun amal baik tersebut merupakan amal yang merupakan muamalah sesamanya. Sungguh tak ada sesuatu pun dari amal baik itu yang akan tersia-siakan di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóãóÇ ßóÇäó Çááøóåõ áöíõÖöíÚó ÅöíãóÇäóßõãú [ÇáÈÞÑÉ : 143]


Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu (al-Baqarah : 143).
Yakni, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak akan menyia-nyiakan amal-amal kalian.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga berfirman,


ÝóÇÓúÊóÌóÇÈó áóåõãú ÑóÈøõåõãú Ãóäøöí áóÇ ÃõÖöíÚõ Úóãóáó ÚóÇãöáò ãöäúßõãú ãöäú ÐóßóÑò Ãóæú ÃõäúËóì [Âá ÚãÑÇä : 195]


Maka, Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan perbuatan orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan … (Ali Imran : 195)

Maka, carilah pahala di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, dan ketahuilah bahwa sesuatu yang tersia-siakan di antara manusia dan apa-apa yang kamu lupakan dari amal shaleh, hal tersebut telah tercatat dengan baik secara sempurna.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


Åöäú ßõáøõ äóÝúÓò áóãøóÇ ÚóáóíúåóÇ ÍóÇÝöÙñ [ÇáØÇÑÞ : 4]


Setiap orang pasti ada penjaganya. (ath-Thalaq : 4)

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga berfirman,


ÅöäøóÇ ßõäøóÇ äóÓúÊóäúÓöÎõ ãóÇ ßõäúÊõãú ÊóÚúãóáõæäó [ÇáÌÇËíÉ : 29]


“Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.” (al-Jatsiyah : 29)

Ya Allah ! Bantunlah kami untuk mentaati-Mu, dan jadikanlah kami termasuk golongan-Mu dan wali-wali-Mu.
**

Bertakwalah kalian kepada Allah –wahai orang-orang yang beriman ! Karena sesungguhnya bertakwa kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- itu merupakan keselamatan bagi orang-orang yang mengerjakannya di dunia dan di akhirat.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóíõäóÌøöí Çááøóåõ ÇáøóÐöíäó ÇÊøóÞóæúÇ ÈöãóÝóÇÒóÊöåöãú áóÇ íóãóÓøõåõãõ ÇáÓøõæÁõ æóáóÇ åõãú íóÍúÒóäõæäó [ÇáÒãÑ : 61]


Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangannya sehingga mereka tidak disentuh oleh azab dan tidak bersedih. (az-Zumar : 61)

Wahai hamba-hamba Allah ! Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-telah bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh imam Muslim di dalam shahihnya dari hadis Ma’qil bin Sinan-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ -,


«ÇáúÚöÈóÇÏóÉõ Ýöí ÇáúåóÑúÌö ßóåöÌúÑóÉò Åöáóíøó»


Ibadah di masa al-Harj seperti hijrah kepadaku.

Yakni, ibadah di waktu munculnya dan menyebarnya berbagai macam fitnah dan banyaknya kerusakan di tengah-tengah manusia, kedudukannya seperti hijrah kepada Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-dalam hal ganjaran dan pahalanya, dan dalam hal penjagaan dan pemeliharaannya.

Sungguh, dunia ini telah penuh dengan berbagai warna-warni bentuk fitnah, berbagai macam dan ragam keburukan. Karenanya, setiap muslim hendaknya bersungguh-sungguh dan mengerahkan segenap daya dan upayanya, serta menambah hal itu di musim-musim kebaikan. Sementara, saat ini kalian tengah berada di musim-musim Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, di dalamnya terdapat kebaikan-kebaikan dan pemberian-pemberian dari-Nya, di dalamnya terdapat anugerah dan karunia-Nya, di dalamnya terdapat beragam keutamaan dan kebaikan dari-Nya.

Maka, orang yang berakal adalah orang yang memanfaatkan dengan baik waktu ini dengan melakukan hal-hal yang diridhai-Nya, di mulai dengan menyempurnakan perkara-perkara yang diwajibkan dan senantiasa memeriksanya (apakah telah dilakukannya dengan sempurna ataukah belum dilakukannya dengan sempurna ?), karena tidaklah seorang hamba melakukan pedekatan diri kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dengan melakukan sesuatu yang lebih dicintai-Nya daripada seorang hamba mendekatkan diri kepada-Nya dengaan sesuatu yang diwajibkan-Nya kepada dirinya.

Karena itu, periksalah dirimu terkait dengan shalatmu, zakatmu, puasamu, hajimu, hak-hak kedua orangtuamu, amanat-amanat yang dipikulkan kepadamu.

Periksalah dirimu saat kesendirianmu. Periksalah dirimu saat keadaanmu bersama dengan orang lain.

Periksalah hatimu ! Apakah ia kosong dari penyakit-penyakit dan hal-hal yang akan membinasakan dirimu berupa ujub dan kesombongan dan semua jenis penyakit yang lainnya, seperti hasad, dendam, kebencian, dan lainnya, ataukah justu hatimu penuh dengan beragam penyakit-penyakit itu ?

Periksalah lisanmu ! Apakah lisanmu terpenjarakan dari mengghibah (menggunjing), mengadu-domba, menghina dan mencerca orang lain ataukah tidak ?

Dan, periksalah pula keadaan-keadaanmu ! Apakah setiap keadaan-keadaanmu dalam perkara yang diridhaiNya ataukah sebaliknya, tidak diridhai-Nya ?. Apakah keadaaanmu dalam ketaatan kepada-Nya ataukah sebaliknya justru dalam kemaksiatan kepada-Nya ?

Lalu, jika engkau telah menyempurnakan perkara-perkara yang diwajibkan, maka bergembiralah ! Karena sesungguhnya hal itu merupakan sesuatu yang paling afdhal (paling utama) yang digunakan olehmu untuk mendekatkan diri kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- di semua waktu dan di waktu-waktu dan musim-musim kebaikan. Hal tersebut merupakan seutama-utama hal yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Kemudian, setelah itu, pintu-pintu ketaatan dan kebaikan terus terbuka, tidak ada batasnya, dan tidak ada penghalangnya, kecuali apa-apa yang ada pada dirimu sendiri berupa kemalasan dan sikap meremehkan.

Kemudian, (kata Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dalam hadis qudsi)


æóãóÇ íóÒóÇáõ ÚóÈúÏöí íóÊóÞóÑøóÈõ Åöáíøó ÈöÇáäøóæóÇÝöáö ÍóÊøóì ÃõÍöÈøóåõ ¡ ÝóÅöÐóÇ ÃóÍúÈóÈúÊõåõ : ßõäúÊõ ÓóãúÚóåõ ÇáøóÐöí íóÓúãóÚõ Èöåö ¡ æóÈóÕóÑóåõ ÇáøóÐöí íõÈúÕöÑõ Èöåö ¡ æóíóÏóåõ ÇáøóÊöí íóÈúØöÔõ ÈöåóÇ ¡ æóÑöÌúáóåõ ÇáøóÊöí íóãúÔöí ÈöåóÇ


senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal tambahan (yang dianjurkan dalam Islam) sehingga Aku-pun mencintainya. Lalu jika Aku telah mencintai seorang hamba-Ku, maka Aku akan selalu membimbingnya dalam pendengarannya, membimbingnya dalam penglihatannya, menuntunnya dalam perbuatan tangannya dan meluruskannya dalam langkah kakinya.

Empat hal ini memberikan gambaran kebersamaan (Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-) yang sempurna terhadap seorang hamba dalam hal pemberian pertolongan, penguatan, penjagaan dan pemeliharaan, serta bimbingan dan arahan kepada yang benar. Maka, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-besertamu pada pendengaranmu bila Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- mencintaimu. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- besertamu pada pandanganmu bila Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- mencintaimu. Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-pun besertamu dalam langkah-langkahmu bila Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- mencintaimu. Jika Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mencintaimu, niscaya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-besertamu pada saat engkau melakukan gerakan demi gerakan dan pada saat engkau diam, tidak melakukan gerakan-gerakan.

Kemudian, engkau tidak akan kosong dari mendapatkan kebutuhanmu yang engkau inginkan, atau engkau akan mendapatkan keamanan dari hal-hal yang engkau khawatirkan akan terjadinya. Karena itu, bergembiralah !

Kata Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


æóÅöäú ÓóÃóáóäöí áóÃõÚúØöíóäøóåõ ¡ æóáóÆöäú ÇÓúÊóÚóÇÐóäöí áóÃõÚöíúÐóäøóåõ


Jika dia memohon kepada-Ku maka Aku akan penuhi permohonannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan berikan perlindungan kepadanya.

Hal itu tidaklah akan terjadi melainkan pada orang-orang yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- cintai.

Tidakkah kalian suka untuk menjadi bagian dari golongan mereka itu, golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- ?

Sungguh jalan (menuju ke sana) senantiasa terbuka. Tidak ada penghalang antara diri Anda dan antara sampainya Anda kepada kedudukan itu. Tidak pula ada sesuatupun yang mencegahmu untuk sampai kepada kedudukan itu melainkan kurang optimalnya dirimu dan sikap pengabaianmu. Karena itu, bersungguh-sungguhlah dan kerahkanlah segenap kesungguhanmu secara maksimal dan optimal.
Bila engkau tidak bersungguh-sungguh dan tidak memaksimalkan dan tidak mengoptimalkan segenap kesungguhanmu di hari-hari ini, maka kapankah kesemangatan itu ? kapan pula amal (dilakukan) ? kapan pula kesungguhan itu ada ?

Karena, jika tidak ada upaya dari kita untuk meninggalkan kemaksiatan-kemaksitan, bersungguh-sungguh menghadapkan diri kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, menyesali kesalahan-kesalahan, bersemangat untuk melakukan kebaikan, bersegera menunaikan kewajiban-kewajiban semisal shalat dan yang lainnya di musim-musim ini, niscaya hal itu akan jauh kemungkinan adanya pada diri kita di waktu-waktu lainnya.

Sungguh kita saat-saat ini telah terbantu dengan iklim yang kondusif, banyaknya orang-orang yang gemar melakukan ketaatan, dibelenggunya setan-setan, dan bantuan dari Rabb semesta alam berupa dibukanya pintu-pintu Surga, ditutupnya pintu-pintu Neraka. Karena itu, hendaknya kita jujur dan benar-benar di dalam menghadapkan diri kita kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dan hendaknya pula kita bergembira karena sesungguhnya Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- memberikan imbalan yang banyak atas amal yang sedikit. Dan, jika diketahui dari hatimu kejujuran dan kesungguhan dalam menghadapkan diri kepada-Nya, niscaya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- mudahkan sebabnya untukmu.

Isykal itu-wahai saudara-saudaraku- bukanlah pada tidak adanya amal yang hendaknya dilakukan. Tetapi, sesungguhnya isykal itu hanyalah terletak pada lemahnya keinginan untuk melakukannya. Karena itu, jika Anda benar-benar dan jujur berkeinginan untuk beramal niscaya Anda akan siap menguasai diri untuk melakukan sesuatu sekalipun hal tersebut merupakan hal-hal yang sulit.

Dan bila Anda jujur dan benar-benar berkeinginan untuk mencari hidayah dan istiqmah, niscaya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-akan mudahkan untukmu sebab-sebabnya. Karena itu, bersunguh-sungguhlah dan kerahkanlah segenap kesungguhanmu secara maksimal dan optimal !
Dan, ketahuilah bahwasanya bantuan dan pertolongan dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berhak Anda dapatkan bila mana Anda memang benar-benar dan jujur terhadap Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dalam upaya menghadapkan dirimu kepada-Nya untuk mentaati-Nya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


æóÇáøóÐöíäó ÌóÇåóÏõæÇ ÝöíäóÇ áóäóåúÏöíóäøóåõãú ÓõÈõáóäóÇ æóÅöäøó Çááøóåó áóãóÚó ÇáúãõÍúÓöäöíäó [ÇáÚäßÈæÊ : 69]


Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan. (al-Ankabut : 69)

Ya Allah !

Jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang bertakwa, golonganmu yang beruntung, dan wali-walimu yang shalih.

Ya Allah !

Tolonglah kami untuk mentaati-Mu. Palingkanlah kami dari bermaksiat kepada-Mu.

Ya Allah !

Ambillah ubun-ubun kami, dan tuntunlah ia kepada hal yang engkau cintai dan Engkau ridhai. Dan, palingkanlah keburukan dan kekejian dari kami

Ya Allah !

Tolonglah kami untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadah kepada-Mu.

Jadikanlah kami orang-orang yang senantiasa berharap kepada-Mu dan takut kepada-Mu, dan orang-orang yang kembali kepada-Mu.

Amin

(Redaksi)

Sumber :

Diringkas dari khutbah jum’at berjudul, ‘Ad-Dun-ya Maidanu Sibaqin’, Syaikh Prof.Dr. Khalid bin Abdullah al-Mushlih ÍóÝöÙóåõ Çááåõ ÊóÚóÇáóì- -

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=996