Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

10 Hari Pertama, Hari-hari Nan Utama

Jumat, 02 Juli 21
Sesungguhnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menciptakan makhluk dan memberikan kelebihan antara satu dengan yang lainnya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memberikan kelebihan pada waktu tertentu atas waktu-waktu yang lainnya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-pun memberikan kelebihan pada suatu tempat atas tempat-tempat yang lainnya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga memberikan kelebihan pada suatu hari atas hari-hari yang lainnya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga memberikan kelebihan pada suatu bulan atas bulan-bulan yang lainnya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga memberikan kelebihan pada seseorang atas yang lainnya.


æóÑóÈøõßó íóÎúáõÞõ ãóÇ íóÔóÇÁõ æóíóÎúÊóÇÑõ [ÇáÞÕÕ : 68]


Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki (Qs. al-Qashash : 68)

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menjadikan sebagian hari-hari itu lebih utama daripada hari-hari yang lainnya. Dan, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga menyiapkan pada hari-hari itu pahala-pahala yang tidak terdapat pada hari-hari yang lainnya. Seperti, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-jadikan di Mekah, Madinah dan Palestina keutmaan yang tidak terdapat di tempat yang lainnya.

Sesungguhnya, beberapa hari yang akan datang, kita akan menyambut kedatangan hari-hari yang disebutkan oleh Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-tentang keutamaan dan kebaikannya. Bahkan, disebutkan oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- di dalam kitab-Nya dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga bersumpah dengannya. Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda, sebagaimana dalam hadis Ibnu Abbas-semoga Allah meridhainya-dalam sahihain,


ãóÇ ãöäú ÃóíøóÇãò ÇóáúÚóãóáõ ÇáÕøóÇáöÍõ Ýöíúåöäøó ÃóÍóÈøõ Åöáóì Çááåö ãöäú åöÐöåö ÇúáÃóíøóÇãö ÇáúÚóÔúÑö ÝóÞóÇáõæúÇ íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ Ýöí ÓóÈöíúáö Çááåö ¿


Tidak ada hari di mana amal shaleh di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari (pertama Dzulhijjah). Mereka (para sahabat) bertanya, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah’

Yakni, Andai kata seseorang keluar untak berjihad pada hari-hari diluar sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah, misalnya ia berjihad pada bulan Rajab atau Syawwal, maka jihad di bulan tersebut tidak lebih utama dan lebih dicintai Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.


ÝóÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æó Óóáøóãó æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ Ýöí ÓóÈöíúáö Çááåö ÅöáøóÇ ÑóÌõáñ ÎóÑóÌó ÈöäóÝúÓöåö æóãóÇáöåö Ýóáóãú íóÑúÌöÚú ãöäú Ðóáößó ÈöÔóíúÁò


Maka, Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-menjawab pun menjawab, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah’. Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak satupun yang kembali dari hal itu.

Adalah Sa’id bin Jubair-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-orang yang meriwayatkan hadis ini dari Ibnu Abbas-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-, bila mana sepuluh hari Dzulhijjah telah masuk, hampir-hampir saja tidak dapat ditemui, yakni, karena sedemikian getol beribadah, membaca al-Qur’an, Dzikir, Doa, diam di masjid dan lain sebagainya. Bila ada orang yang ingin menemuinya pada hari-hari ini hampir-hampir saja ia tidak mendapatkan waktu untuk duduk bersamanya.

Sa’id bin Jubair-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-pun pernah mengatakan,


áóÇ ÊõØúÝöÆõæúÇ ÓõÑõÌóßõãú áóíóÇáöí ÇáúÚóÔúÑö ÊõÚúÌöÈõåõ ÇáúÚöÈóÇÏóÉõ


Janganlah kalian matikan lentera-lentera (rumah) kalian pada malam-malam sepuluh Dzulhijjah, ÊõÚúÌöÈõåõ ÇáúÚöÈóÇÏóÉõ (Hilyatul Auliya, 4/281).

Yakni, sibukkan diri kalian dengan ibadah.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menyebutkan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini, seraya berfirman,


æóÇáúÝóÌúÑö (1) æóáóíóÇáò ÚóÔúÑò (2) [ÇáÝÌÑ : 1 ¡ 2]


Demi fajar, demi malam yang sepuluh (Qs. al-Fajr : 1-2)

Kebanyakan ahli tafsir menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ‘malam yang sepuluh’ ini adalah sepulah hari pertama dari bulan Dzulhijjah. Bahkan, pada ummat-umat terdahulu, hari-hari ini memiliki keistimewaan, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman tentang Musa,


æóæóÇÚóÏúäóÇ ãõæÓóì ËóáóÇËöíäó áóíúáóÉð æóÃóÊúãóãúäóÇåóÇ ÈöÚóÔúÑò ÝóÊóãøó ãöíÞóÇÊõ ÑóÈøöåö ÃóÑúÈóÚöíäó áóíúáóÉð [ÇáÃÚÑÇÝ : 142]


Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam...(Qs. al-A’raf : 142)

Al-Hafizh Ibnu Katsir-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-di dalam tafsirnya menyebutkan, bahwa Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-ketika Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-akan memuliakannya dengan karunia-Nya, berupa berbicara langsung dengannya dan memberikan Taurat kepadanya, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-perintahkan kepadanya agar berpuasa, maka Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-pun berpuasa 30 hari. Hingga, kala tiba saatnya untuk berbicara dengan Rabb-Nya, Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-ingin mengharumkan mulutnya, ia pun mengulum sesuatu (di mulutnya), maka Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-wahyukan kepadanya, ‘Tidakkah kamu tahu bahwa bau mulut orang yang berpuasa itu lebih Aku cintai daripada demikian dan demikian..., berpuasalah 10 hari !. Maka, setelah itu, setelah Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-berpuasa 30 hari, Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-pun kemudian berpuasa 10 hari. 30 hari puasa yang dilakukan Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-adalah pada bulan Dzul Qa’dah. Dan, 10 hari puasa yang dilakukan Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- adalah pada bulan Dzul Hijjah.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóæóÇÚóÏúäóÇ ãõæÓóì ËóáóÇËöíäó áóíúáóÉð æóÃóÊúãóãúäóÇåóÇ ÈöÚóÔúÑò [ÇáÃÚÑÇÝ : 142]


Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi).(Qs. al-A'raf : 142)

Tiga puluh malam itu pada bulan Dzul Qa’dah, dan sepuluh (malam lagi) adalah sepuluh hari pertama dari bulan Dzul Hijjah, di mana Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-pada hari-hari tersebut lebih bersungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Bahkan, mengenai sepuluh hari pertama Dzul Hijjah ini, Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- menyebutkan keutamaannya dan beberapa hukum terkait dengannya. Para salaf-semoga Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-merahmati mereka semuanya- mengetahui keutamaannya dan mereka pun memperbanyak melakukan ibadah pada hari-hari tersebut dalam bentuk Dzikir dan lain sebagainya. Para sahabat, semoga Allah meridhai mereka- di hari-hari ini sedemikian bersungguh-sungguh untuk bertakbir (mengagungkan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-), bertahmid (memuji Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-), bersedekah, dan mendekatkan diri mereka kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Di antara keutamaan sepuluh hari pertama ini adalah bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengumpulkan di dalamnya beragam bentuk ibadah. Ibnu Hajar-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-mengatakan, ‘Barang kali, termasuk keutamaan sepuluh hari ini (yakni, sepuluh pertama dari bulan Dzulhijjah), adalah bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengumpulkan padanya pokok-pokok peribadatan, lima rukun Islam, tidak dapat dilakukan secara penuh di hari-hari lainnya.

Di hari-hari ini terdapat hari yang diberkahi yaitu hari Arafah, di mana Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ÎóíúÑõ ÇáÏøõÚóÇÁö ÏõÚóÇÁõ íóæúãö ÚóÑóÝóÉó æóÎóíúÑõ ãóÇ ÞõáúÊõ ÃóäóÇ æóÇáäøóÈöíøõæúäó ãöäú ÞóÈúáöí áóÇ Åöáóåó óÅöáøóÇ Çááåõ æóÍúÏóåõ áóÇ ÔóÑöíúßó áóåõ áóåõ Çáúãõáúßõ æóáóåõ ÇáúÍóãúÏõ æóåõæó Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíúÑñ


Sebaik-baik doa adalah doa yang dipanjatkan pada hari Arafah. Dan, hal terbaik yang aku dan para Nabi sebelumku katakan adalah ‘Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya-lah kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Maka, hari ini merupakan hari yang diberkahi di mana doa yang dipanjatkan pada hari tesebut baik sekali, baik seseorang tengah menunaikan ibadah haji atau pun seseorang sedang tidak berhaji. Sesungguhnya doa terbaik yang dipanjatkan adalah doa pada hari Arafah. Hari Arafah merupakan hari yang agung.

Di antara keutamaan sepuluh hari pertama ini adalah bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menjadikan di dalamnya hari Nahar (hari penyembelihan) di mana hari ini murupakan hari yang sangat agung. Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-mengatakan dalam khutbah wada’, ‘Hari apakah ini ?’ para sahabat mengatakan, ‘Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahuinya’. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-mengatakan,’bukankah hari ini adalah hari Nahar ? mereka pun menjawab,’ Tentu’. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-kembali bertanya, ‘Bulan apakah ini ?’ mereka menjawab,’Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahuinya. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-kembali bertanya,’bukankah bulan ini adalah bulan Dzul Hijjah ? mereka pun menjawab, ‘Tentu’. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-kembali bertanya, ‘Negeri apakah ini ?’ mereka pun menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-kembali bertanya, ‘Bukankah ini adalah al-balad al-Haram (Mekah) ? Mereka pun menjawab, ‘tentu’. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- bersabda,


ÝóÅöäøó ÏöãóÇÁóßõãú æóÃóãúæóÇáóßõãú æóÃóÚúÑóÇÖóßõãú Úóáóíúßõãú ÍóÑóÇãñ ßóÍõÑúãóÉö íóæúãößõãú åóÐóÇ Ýöí ÈóáóÏößõãú åóÐóÇ Ýöí ÔóåúÑößõãú åóÐóÇ


Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian haram atas kalian pada hari kalian ini, di negeri kalian ini, di bulan kalian ini...

Hari Nahar, Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-telah menjelaskan keutamaannya, di antaranya adalah bahwa hari tersebut merupakan ‘hari yang paling utama’. Karenanya, Hari Nahar, yaitu hari ke-10 dari sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini merupakan hari di mana Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berbicara langsung kepada Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-.

Lalu, apa yang disunnahkan untuk kita lakukan, untuk mengisi hari-hari nan utama ini ?

Seorang muslim itu, bila disebutkan kepadanya keutamaan tentang amal shaleh, hendaknya ia berupaya dengan sungguh-sungguh untuk melakukannya.
Amal shaleh pertama yang hendaknya dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini adalah apa yang disebutkan Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- ketika bersabda,


ãóÇ ãöäú ÃóíøóÇãò ÃóÚúÙóãõ ÚöäúÏó Çááøóåö æóáóÇ ÃóÍóÈøõ Åöáóíúåö ÇáúÚóãóáõ Ýöíåöäøó ãöäú åóÐöåö ÇáúÃóíøóÇãö ÇáúÚóÔúÑö ÝóÃóßúËöÑõæÇ Ýöíåöäøó ãöäú ÇáÊøóåúáöíáö æóÇáÊøóßúÈöíÑö æóÇáÊøóÍúãöíÏö


Tak ada hari yang lebih agung dan lebih dicintai-Nya untuk melakukan amal di dalamnya daripada sepuluh hari (pertama bulan Dzul Hijjah) ini, maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid (HR. Ahmad)

Karenanya, disunnahkan kepada Anda untuk banyak berdzikir secara khusus. Dzikir yang dilakukan pada sepuluh pertama bulan Dzul Hijjah ini, terbagi menjadi dua. (Pertama) Dzikir Mutlak dan (kedua) Dzikir Muqayyad. Dzikir Mutlaq dilakukan sejak masuk sepuluh hari pertama bulan ini, yakni, sejak Anda shalat Subuh pada tanggal satu Dzul Hijjah, disunnahkan kepada Anda untuk banyak mengucapkan,


Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ. Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ. áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ. æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ .Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ .Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ .æóáöáøóåö ÇáúÍóãúÏõ


Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah. Dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Dan, bagi Allah-lah segala pujian.

Jika Anda menjadikannya 3 kali, seraya mengatakan,


Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ .Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ .Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ. áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ. æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ .Çóááåõ ÃóßúÈóÑú. Çóááåõ ÃóßúÈóÑõ .æóáöáøóåö ÇáúÍóãúÏõ


Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah. Dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Dan, bagi Allah-lah segala pujian.
Maka tidak mengapa.

Asy-Syafi’i-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-mengatakan, ‘Tidak mengapa seseorang menambahkannya dengan mengatakan,


áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ æóÍúÏóåõ ÃóäúÌóÒó æóÚúÏóåõ æóäóÕóÑó ÚóÈúÏóåõ æóåóÒóãó ÇáúÃóÎúÒóÇÈó æóÍúÏóåõ áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ ãõÎúáöÕöíúäó áóåõ ÇáÏøöíúäó æóáóæú ßóÑöåó ÇáúßóÇÝöÑõæúäó


Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah semata, Dia telah menepati janji-Nya, telah menolong hamba-Nya, dan mengalahkan musuh sendirian. Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah, dengan memurnikan agama untuk-Nya, walau pun orang-orang kafir tidak menyukainya.
Dan seterusnya.

Dzikir ini diucapkan setiap waktu. Sejak Anda shalat Subuh setelah masuk sepuluh hari pertama Dzul Hijah, Anda mengucapkan dzikir ini di waktu Dhuha, Dzuhur, Asar, Magrib, Isya. Anda mengucapkan dzikir ini sementara Anda tengah berada pasar, di rumah, di masjid, dan dalam kondisi apa pun juga. Anda mengucapkannya dengan mengangkat suara Anda. Dzikir mutlak ini dilakukan semenjak Fajar awal hari Dzul Hijjah sampai tenggelamnya matahari akhir hari tasyriq, yakni, hari ke-13 bulan Dzul Hijjah.

Adapun Dzikir Muqayyad dilakukan semenjak hari ‘Ied, Anda memperbanyak mengucapkan dzikir ini seusai mengerjakan shalat-shalat Fardhu, Anda mengeraskan suara Anda. Dzikir ini berakhir juga pada akhir hari tasyriq.
Jadi, dzikir mutlaq, dimulai sejak awal masuk sepuluh hari Dzul Hijjah sampai hari ied, kemudian ditambah dengan dzikir muqayyad yang dilakukan sampai akhir hari tasyriq. Ini merupakan amal shaleh yang paling utama yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini.

Termasuk amal yang sangat utama untuk dilakukan di hari-hari ini adalah membaca al-Qur’an. Andai saja seorang hamba mengatur dirinya agar bisa membaca 3 juz tiap harinya di sepuluh hari ini niscaya ia dapat mengkhatamkan al-Qur’an di sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah yang diberkahi ini.

Termasuk amal yang sangat utama untuk dilakukan di hari-hari ini adalah puasa. Para ulama-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-berbeda pendapat, ‘apakah Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berpuasa ataukah tidak pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini.’ Hafshah-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ-salah seorang istri Nabi -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-menyebutkan bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berpuasa. Sementara, Aisyah-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ-istri Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-yang lainnya menyebutkan bahwa beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-tidak berpuasa’.

Ibnu Hajar-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-dan yang lainnya mengompromikan antara kedua pernyataan istri Nabi -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- yang berbeda ini dengan bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-terkadang berpuasa terkadang tidak berpuasa. Aisyah-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ-melihat Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-di harinya sementara beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-sedang tidak berpuasa. Sehingga beliau, Aisyah-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ-manafikan bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berpuasa. Sementara, Hafshah-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ-di harinya melihat Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berpuasa pada sepuluh hari pertama, ia melihat Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berpuasa, maka ia mengatakan bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-berpuasa. Karena itu, maka disukai bagi seseorang untuk berpuasa seluruh hari-harinya, kecuali hari ke-10-nya, karena hari itu adalah hari raya iedul adha. Atau, seseorang berpuasa sebagian besar hari-harinya. Dan, Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-telah bersabda,


ãóäú ÕóÇãó íóæúãðÇ Ýöí ÓóÈöíáö Çááøóåö ÈóÚøóÏó Çááøóåõ æóÌúåóåõ Úóäú ÇáäøóÇÑö ÓóÈúÚöíäó ÎóÑöíÝðÇ


Barang siapa berpuasa sehari di jalan Allah niscaya Allah jauhkan wajahnya dari Neraka sejauh perjalanan tujuh tahun.

Dan, beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-juga telah bersabda, Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-berfirman,


ÇáÕøóæúãõ áöí æóÃóäóÇ ÃóÌúÒöí Èöåö íóÏóÚõ ÔóåúæóÊóåõ æóÃóßúáóåõ æóÔõÑúÈóåõ ãöäú ÃóÌúáöí æóÇáÕøóæúãõ ÌõäøóÉñ æóáöáÕøóÇÆöãö ÝóÑúÍóÊóÇäö ÝóÑúÍóÉñ Íöíäó íõÝúØöÑõ æóÝóÑúÍóÉñ Íöíäó íóáúÞóì ÑóÈøóåõ æóáóÎõáõæÝõ Ýóãö ÇáÕøóÇÆöãö ÃóØúíóÈõ ÚöäúÏó Çááøóåö ãöäú ÑöíÍö ÇáúãöÓúßö


Puasa itu untuk-Ku, dan Aku-lah yang bakal membalasnya. (Karena) Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya karena Aku. Dan, puasa itu merupakan perisai. Bagi orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; satu kegembiraan kala berbuka dan satu kegembiraan lagi kala bertemu rabbnya. Sungguh, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripa bau harum minyak misik.

Maka, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-dengan memperbanyak ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah ini.

Kita mohon kepada Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-semoga menerima amal shaleh yang kita lakukan dan semoga pula Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-memberikan pertolongan kepada kita untuk memanfaatkan secara optimal hari-hari yang istimewa ini untuk beramal shaleh. Amin

(Redaksi)

Sumber :
Khutbah Jum’ah ‘An Fadhli Ayyam ‘Asyr Dzil Hijjah, Dr. Muhamad al-‘Arifiy













Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=928