Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Adab-adab Terhadap Allah Ta’ala

Rabu, 23 September 20

1. Ikhlas karena Allah Ta’ala dalam beramal.

2. Waspada agar tidak terjatuh ke dalam syirik. Allah Ta’ala berfirman,


Ðóáößó åõÏóì Çááøóåö íóåúÏöí Èöåö ãóäú íóÔóÇÁõ ãöäú ÚöÈóÇÏöåö æóáóæú ÃóÔúÑóßõæÇ áóÍóÈöØó Úóäúåõãú ãóÇ ßóÇäõæÇ íóÚúãóáõæäó


"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Al-An'am: 88).

3. Beribadah kepadaNya dan menegakkan apa-apa yang difardhukanNya sebagaimana yang Dia perintahkan.

4. Mensyukuri nikmatNya kepada Anda. Allah Ta’ala berfirman,


æóÅöÐú ÊóÃóÐøóäó ÑóÈøõßõãú áóÆöäú ÔóßóÑúÊõãú áóÃóÒöíÏóäøóßõãú æóáóÆöäú ßóÝóÑúÊõãú Åöäøó ÚóÐóÇÈöí áóÔóÏöíÏñ


"Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih'." (Ibrahim: 7).

5. Mengagungkan dan menghormatiNya serta mengagungkan syiar-syiarNya. Allah Ta’ala berfirman,


æóãóÇ ÞóÏóÑõæÇ Çááøóåó ÍóÞøó ÞóÏúÑöåö


"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan semestinya." (Al-An'am: 91).

6. Tidak berkata atas nama Allah dengan tanpa ilmu. Allah Ta’ala berfirman,


æóáóÇ ÊóÞõæáõæÇ áöãóÇ ÊóÕöÝõ ÃóáúÓöäóÊõßõãõ ÇáúßóÐöÈó åóÐóÇ ÍóáóÇáñ æóåóÐóÇ ÍóÑóÇãñ


"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, 'Ini halal dan ini haram'." (An-Nahl: 116).

7. Senantiasa merasa diawasi Allah dalam rahasia (saat sendirian) maupun terang-terangan (di tengah banyak orang). Allah Ta’ala berfirman,


íóÚúáóãõ ãóÇ Ýöí ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóíóÚúáóãõ ãóÇ ÊõÓöÑøõæäó æóãóÇ ÊõÚúáöäõæäó æóÇááøóåõ Úóáöíãñ ÈöÐóÇÊö ÇáÕøõÏõæÑö


"Dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati." (At-Taghabun: 4).

8. Takut kepada Allah dan takut dari azabNya serta penuh harap kepadaNya.

9. Bertaubat dan inabah (kembali) kepadaNya serta memohon ampunan dariNya. Allah Ta’ala berfirman,


æóáóæú Ãóäøóåõãú ÅöÐú ÙóáóãõæÇ ÃóäúÝõÓóåõãú ÌóÇÁõæßó ÝóÇÓúÊóÛúÝóÑõæÇ Çááøóåó æóÇÓúÊóÛúÝóÑó áóåõãõ ÇáÑøóÓõæáõ áóæóÌóÏõæÇ Çááøóåó ÊóæøóÇÈðÇ ÑóÍöíãðÇ


"Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun me-mohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (An-Nisa`: 64).

10. Berdoa dan merendahkan diri serta meluruhkan jiwa kepadaNya. Allah Ta’ala berfirman,


Ãóãøóäú íõÌöíÈõ ÇáúãõÖúØóÑøó ÅöÐóÇ ÏóÚóÇåõ æóíóßúÔöÝõ ÇáÓøõæÁó æóíóÌúÚóáõßõãú ÎõáóÝóÇÁó ÇáúÃóÑúÖö ÃóÅöáóåñ ãóÚó Çááøóåö ÞóáöíáðÇ ãóÇ ÊóÐóßøóÑõæäó


"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepadaNya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)." (An-Naml: 62).

11. Tidak pupus harap dan tidak putus asa dari ampunanNya. Allah Ta’ala berfirman,


Þõáú íóÇÚöÈóÇÏöíó ÇáøóÐöíäó ÃóÓúÑóÝõæÇ Úóáóì ÃóäúÝõÓöåöãú áóÇ ÊóÞúäóØõæÇ ãöäú ÑóÍúãóÉö Çááøóåö Åöäøó Çááøóåó íóÛúÝöÑõ ÇáÐøõäõæÈó ÌóãöíÚðÇ Åöäøóåõ åõæó ÇáúÛóÝõæÑõ ÇáÑøóÍöíãõ


"Katakanlah, 'Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'." (Az-Zumar: 53).

12. Berkeyakinan bahwa mendatangkan manfaat dan mencegah mudarat itu ada di TanganNya, begitu pula menghidupkan dan mematikan. Allah Ta’ala berfirman,


ãóäú íõÕúÑóÝú Úóäúåõ íóæúãóÆöÐò ÝóÞóÏú ÑóÍöãóåõ æóÐóáößó ÇáúÝóæúÒõ ÇáúãõÈöíäõ


"Barangsiapa yang dijauhkan dari azab pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata." (Al-An'am: 16).

13. Berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Dia berfirman,


æóÐóáößõãú Ùóäøõßõãõ ÇáøóÐöí ÙóäóäúÊõãú ÈöÑóÈøößõãú ÃóÑúÏóÇßõãú ÝóÃóÕúÈóÍúÊõãú ãöäó ÇáúÎóÇÓöÑöíäó


"Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangkakan terhadap Rabbmu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Fushshilat: 23).

14. Bersabar menghadapi segala ketetapan takdirNya dan membenarkan kabar yang diberitakanNya serta melaksanakan apa-apa yang diwajibkanNya.

15. Tetap konsisten menjaga perjanjian (denganNya).

16. MencintaiNya dan mencintai orang yang dicintaiNya dan memusuhi siapa yang dimusuhiNya.

17. Berserah diri dan tunduk serta patuh kepadaNya.

18. Berhukum dengan Syariat dan perintahNya dalam segala urusan hidup.

19. Senantiasa berdzikir (mengingat dan menyebut)Nya.

20. Malu terhadapNya dan senantiasa khawatir jangan sampai terjatuh dalam maksiat kepadaNya, serta berusaha menghindari sebab-sebab yang mendatangkan murka dan hukumanNya. Allah Ta’ala berfirman,


ÝóáúíóÍúÐóÑö ÇáøóÐöíäó íõÎóÇáöÝõæäó Úóäú ÃóãúÑöåö Ãóäú ÊõÕöíÈóåõãú ÝöÊúäóÉñ Ãóæú íõÕöíÈóåõãú ÚóÐóÇÈñ Ãóáöíãñ


"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahNya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (An-Nur: 63).

Referensi:

Panduan Lengkap dan Praktis Adab & Akhlak Islami Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, Majid Sa’ud al-Ausyan, Darul Haq, Cetakan VI, Dzulhijjah 1440 H. (08. 2019 M.)

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=876