Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

TIDUR, RAHASIA DAN ETIKANYA (3)

Jumat, 21 Agustus 09

SUNNAH-SUNNAH DAN ADAB-ADAB YANG BERUPA PERKATAAN DAN PERBUATAN KETIKA BANGUN TIDUR.

  • Doa yang diucapkan apabila bangun malam untuk tahajjud.

    • Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata, “Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bangun di malam hari untuk melaksanakan shalat tahajjud seraya berdo’a :

      ááøóåõãøó áóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó Þóíøöãõ ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíåöäøó æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ áóßó ãõáúßõ ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíåöäøó æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó äõæÑõ ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíåöäøó æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó ãóáößõ ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó ÇáúÍóÞøõ æóæóÚúÏõßó ÇáúÍóÞøõ æóáöÞóÇÄõßó ÍóÞøñ æóÞóæúáõßó ÍóÞøñ æóÇáúÌóäøóÉõ ÍóÞøñ æóÇáäøóÇÑõ ÍóÞøñ æóÇáäøóÈöíøõæäó ÍóÞøñ æóãõÍóãøóÏñ -Õáì Çááå Úáíå æÓáã- ÍóÞøñ æóÇáÓøóÇÚóÉõ ÍóÞøñ Çááøóåõãøó áóßó ÃóÓúáóãúÊõ æóÈößó ÂãóäúÊõ æóÚóáóíúßó ÊóæóßøóáúÊõ æóÅöáóíúßó ÃóäóÈúÊõ æóÈößó ÎóÇÕóãúÊõ æóÅöáóíúßó ÍóÇßóãúÊõ ÝóÇÛúÝöÑú áöí ãóÇ ÞóÏøóãúÊõ æóãóÇ ÃóÎøóÑúÊõ æóãóÇ ÃóÓúÑóÑúÊõ æóãóÇ ÃóÚúáóäúÊõ ÃóäúÊó ÇáúãõÞóÏøöãõ æóÃóäúÊó ÇáúãõÄóÎøöÑõ áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ ÃóäúÊó Ãóæú áóÇ Åöáóåó ÛóíúÑõßó.


      ‘Ya Allah, segala puji bagiMu, Engkaulah Pengatur langit dan bumi serta yang terkandung di dalamnya. Pujian hanya bagiMu, dan milikMu kerajaan langit dan bumi serta yang terkandung di dalamnya. Segala puji bagiMu. Engkau lah cahaya langit dan bumi beserta isinya. Segala puji hanya milikMu. Engkaulah raja langit dan bumi. Pujian hanya bagiMu. Engkau lah yang Haq, janjiMu adalah haq, pertemuan denganMu adalah Haq, PerkataanMu adalah haq, surgaMu adalah Haq, nerakaMu adalah haq, Para Nabi adalah haq, Nabi Muhammad adalah haq, hari kiamat adalah haq. Ya Allah! Hanya kepadaMu aku serahkan (diriku), kepadaMu aku beriman, bertawakkal, dan kembali. Hanya dengan pertolonganMu aku berdebat (berbantah), dan kepadaMu aku berhukum. Maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, baik yang tersembunyi maupun yang terlihat. Engkaulah al-Muqaddim dan al-Mu’akhkhir, tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Engkau”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

    • Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku pernah bermalam di rumah bibiku Maimunah. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berbincang-bincang dengan keluarganya sesaat. Lalu beliau tidur. Tatkala sepertiga malam terakhir, beliau duduk dan melihat ke langit seraya berkata :

      Åöäøó Ýöí ÎóáúÞö ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóÇÎúÊöáóÇÝö Çááøóíúáö æóÇáäøóåóÇÑö áóÂíóÇÊò áöÃõæáöí ÇáúÃóáúÈóÇÈö


      “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan pada pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran (Allah) bagi orang yang berakal (ulil albab)’.

      Kemudian beliau bangun untuk berwudhu dan menyikat gigi. Lalu mengerjakan shalat sebelas raka’at. Kemudian Bilal mengumandangkan azan. Lalu beliau pun shalat dua raka’at. Kemudian beliau keluar dan mengerjakan shalat shubuh”. (HR. al-Bukhari, (4569), dan Muslim (763)).

    • Abu salamah bin Abdur rahman bin Auf radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah Ummul Mukminin dengan apa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memulai shalatnya apabila beliau bangun di malam hari?” Dia menjawab, “Apabila beliau bangun di malam hari beliau membuka shalatnya dengan berdo’a :

      Çááøóåõãøó ÑóÈøó ÌóÈúÑóÇÆöíáó æóãöíßóÇÆöíáó æóÅöÓúÑóÇÝöíáó ÝóÇØöÑó ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö ÚóÇáöãó ÇáúÛóíúÈö æóÇáÔøóåóÇÏóÉö ÃóäúÊó ÊóÍúßõãõ Èóíúäó ÚöÈóÇÏößó ÝöíãóÇ ßóÇäõæÇ Ýöíåö íóÎúÊóáöÝõæäó ÇåúÏöäöí áöãóÇ ÇÎúÊõáöÝó Ýöíåö ãöäú ÇáúÍóÞøö ÈöÅöÐúäößó Åöäøóßó ÊóåúÏöí ãóäú ÊóÔóÇÁõ Åöáóì ÕöÑóÇØò ãõÓúÊóÞöíãò.


      “Ya Allah! Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, pencipta langit dan bumi, yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang tampak, Engkau yang menghukumi di antara hamba-hambaMu dengan apa yang mereka perselihkan. Tunjukkanlah kepadaku yang hak pada sesuatu yang diperselisihkan dengan izinMu. Sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus”. (HR. Ahmad).



  • Doa yang diucapkan apabila bermimpi.

    • Dari Abdullah bin Abi Qatadah radhiallahu ‘anhu dari bapaknya berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mimpi yang baik dari Allah dan mimpi (yang tidak baik) dari syetan. Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang membuatnya takut, maka hendaklah ia meludah kesebelah kirinya dan hendaklah ia berlindung kepada Allah dari kejahatannya. Sesungguhnya hal itu tidak akan membahayakannya’.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

    • Abu Salamah radhiallahu ‘anhu berkata, “Sungguh aku bermimpi yang menyakitiku (membuat aku sakit). Lalu aku mendengar Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu berkata, Aku benar-benar bermimpi yang menyakitiku. Kemudian aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mimpi yang baik dari Allah. Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang disukainya, maka janganlah ia menceritakannya, kecuali jika ia menyukainya. Dan jika bermimpi dengan mimpi yang tidak disukainya, maka hendaklah ia berlindung kepada Allah dari kejahatannya dan dari kejahatan syetan. Dan hendaklah ia meludah tiga kali, dan janganlah ia menceritakannya kepada seorang pun, maka niscaya hal tersebut tidak akan membahayakannya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

    • Dari Jabir radhiallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak disukainya, maka hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan hendaklah ia juga berlindung kepada Allah dari syetan tiga kali (membaca isti’adzah) serta hendaklah ia mengubah posisi lambungnya dari posisi sebelumnya”. (HR. Muslim).


  • Doa yang diucapkan ketika gelisah dalam tidur.

    • Dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya berkata, “Khalid bin Walid al-Makhzumi melapor kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak dapat tidur malam. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu hendak berbaring di kasurmu, maka bacalah :

      Çááøóåõãøó ÑóÈøó ÇáÓøóãóæóÇÊö ÇáÓøóÈúÚö æóãóÇ ÃóÙóáøóÊú æóÑóÈøó ÇáúÃóÑóÖöíäó æóãóÇ ÃóÞóáøóÊú æóÑóÈøó ÇáÔøóíóÇØöíäö æóãóÇ ÃóÖóáøóÊú ßõäú áöí ÌóÇÑðÇ ãöäú ÔóÑøö ÎóáúÞößó ßõáøöåöãú ÌóãöíÚðÇ Ãóäú íóÝúÑõØó Úóáóíøó ÃóÍóÏñ ãöäúåõãú Ãóæú Ãóäú íóÈúÛöíó ÚóÒøó ÌóÇÑõßó æóÌóáøó ËóäóÇÄõßó æóáóÇ Åöáóåó ÛóíúÑõßó áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ ÃóäúÊó


      “Ya Allah! Tuhan langit yang tujuh dan apa yang dinaunginya. Tuhan bumi dan apa yang dibawanya. Tuhan syetan dan apa yang disesatkannya. Jadilah Engkau penolongku dari kejahatan semua makhlukMu yang hendak menyakiti atau menzhalimi. Pertolonganmu begitu agung/ mulia. Pujian untukmu begitu besar. Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau’.” (HR. at-Tirmidzi, dia berkata, “Hadits dengan sanad yang lemah”.).-Bersambung pada edisi yang lain-



Oleh : Abu Nabiel Muhammad Ruliyandi
Sumber: An-Naumu, Asroruhu Wa Adabuhu, DR. Muhammad Bin Abdullah al-Qannash.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=538