Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Sebagian Kabar Al-Qur’an Tentang Isa bin Maryam-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- (bag.1)

Jumat, 23 Desember 22

***

Isa bin Maryam-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- merupakan sosok manusia istimewa yang disebutkan di dalam ayat-ayat al-Qur’an. Banyak ayat al-Qur’an yang mengabarkan tentangnya. Namun dalam tulisan ini hanya beberapa ayat saja yang ingin kami sebutkan dan mengkajinya lebih mendalam melalui keterangan para ahli tafsir, seperti al-Qurthubi, Ibnu Katsir, dan yang lainnya-semoga Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-merahmati mereka semuanya. Selamat membaca dan mengambil manfaatnya.
***

Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-Berbicara Saat Masih dalam Buaian dan Menyatakan Dirinya adalah Hamba Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman menuturkan tentang kata-kata yang diucapkan Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-kepada kaum Maryam,


ÞóÇáó Åöäøöí ÚóÈúÏõ Çááøóåö ÂÊóÇäöíó ÇáúßöÊóÇÈó æóÌóÚóáóäöí äóÈöíøðÇ [ãÑíã : 30]


Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi. (Maryam : 30)

Kata-kata pertama yang diucapkan Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-adalah pengakuan bahwa dirinya hamba Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Dengan pernyataan ini, Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-mensucikan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dari memiliki anak. Selain itu juga membebaskan ibunya, Maryam, dari segala tudingan batil (zina) terkait dirinya.

Firman-Nya, ÂÊóÇäöíó ÇáúßöÊóÇÈó “Dia (akan) memberiku Kitab” yaitu kitab Injil,æóÌóÚóáóäöí äóÈöíøðÇ “dan menjadikan aku seorang nabi” yang diberi wahyu oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-seperti yang Dia kehendaki (al-Qurthubi, XI : 102; dan Ibnu Katsir, III : 119)


æóÌóÚóáóäöí ãõÈóÇÑóßðÇ Ãóíúäó ãóÇ ßõäúÊõ æóÃóæúÕóÇäöí ÈöÇáÕøóáóÇÉö æóÇáÒøóßóÇÉö ãóÇ ÏõãúÊõ ÍóíøðÇ [ãÑíã : 31]


Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) shalat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku (Maryam : 31)

Firman-Nya, æóÌóÚóáóäöí ãõÈóÇÑóßðÇ “Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi” , yaitu yang memiliki banyak kebaikan di mana saja aku berada, memiliki berkah dan manfaat dalam agama, menyeru manusia menuju agama, dan mengajarkan agama kepada umat manusia (al-Qurthubi, XI : 103)

Ungkapan dengan menggunakan bentuk kata kerja lampau pada tiga kata, ÂÊóÇäöíó ÇáúßöÊóÇÈó “Dia memberiku Kitab (Injil) ”, æóÌóÚóáóäöí äóÈöíøðÇ “Dia menjadikan aku seorang nabi”, dan æóÌóÚóáóäöí ãõÈóÇÑóßðÇ ”Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi”, kemungkinan untuk mengungkapkan sesuatu yang sudah diputuskan sejak dahulu, atau akan dijadikan seperti itu di kemudian hari, hingga seakan sudah terjadi.


æóÃóæúÕóÇäöí ÈöÇáÕøóáóÇÉö æóÇáÒøóßóÇÉö ãóÇ ÏõãúÊõ ÍóíøðÇ


“dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) salat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku”

Yaitu, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memerintahkan aku beribadah dan berinfak sepanjang hidupku (al-Qasimi, XI : 120)


æóÈóÑøðÇ ÈöæóÇáöÏóÊöí æóáóãú íóÌúÚóáúäöí ÌóÈøóÇÑðÇ ÔóÞöíøðÇ [ãÑíã : 32]


dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka (Maryam : 32)

Yaitu, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memerintahkan aku berbakti kepada ibuku. Firman-Nya, æóÇáöÏóÊöí “Ibuku”, menjelaskan bahwa Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-tidak punya ayah. Dengan kata-kata ini, Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-membebaskan ibunya dari tudingan kaumnya. æóáóãú íóÌúÚóáúäöí ÌóÈøóÇÑðÇ ÔóÞöíøðÇ “Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”. Yaitu, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak membuatku sombong untuk taat kepada-Nya, sombong terhadap perintah-Nya untuk beribadah kepada-Nya, dan berbakti kepada ibuku, sehingga dengan itu aku menjadi orang yang celaka. Sebagian salaf berkata, ‘Yaitu tidaklah engkau mendapati seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, melainkan engkau mendapatinya orang yang sombong lagi celaka. Setelah itu ia membaca, æóáóãú íóÌúÚóáúäöí ÌóÈøóÇÑðÇ ÔóÞöíøðÇ “Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”(Ibnu Katsir, III : 120)


æóÇáÓøóáóÇãõ Úóáóíøó íóæúãó æõáöÏúÊõ æóíóæúãó ÃóãõæÊõ æóíóæúãó ÃõÈúÚóËõ ÍóíøðÇ [ãÑíã : 33]


Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali).”(Maryam : 33)

Yaitu, kesejahteraan dilimpahkan kepadaku dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, íóæúãó æõáöÏúÊõ “pada hari kelahiranku” yaitu di dunia, æóíóæúãó ÃóãõæÊõ “pada hari wafatku” lalu aku dikubur, æóíóæúãó ÃõÈúÚóËõ ÍóíøðÇ “dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali) ”, di akhirat. Karena, ia mengalami tiga kondisi; di dunia dalam keadaan hidup, di dalam (alam) kubur dalam keadaan mati, dan di akhirat dalam keadaan dibangkitkan kembali. Ia mendapat kesejahteraan di seluruh kondisi tersebut (al-Qurthubi, XI : 104-105)

Ibnu Katsir-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-berkata terkait ayat ini, “Ayat ini menujukkan penegasan Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-sebagai hamba Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, bahwa ia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- yang hidup, mati, kemudian setelah itu dibangkitkan lagi seperti halnya manusia lainnya. Hanya saja, ia sejahtera di semua kondisi itu, kondisi-kondisi yang paling berat dialami para hamba (Ibnu Katsir, III : 120)

Perkataan yang Benar Tentang Isa -Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


Ðóáößó ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó Þóæúáó ÇáúÍóÞøö ÇáøóÐöí Ýöíåö íóãúÊóÑõæäó [ãÑíã : 34]


Itulah (hakikat) Isa putra Maryam, perkataan benar yang mereka ragukan (Maryam : 34)

Yaitu, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman kepada Rasul-Nya, Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-“Kisah Isa yang Kami ceritakan kepadamu itu adalah perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya, ” yaitu yang mereka ragukan dan perselisihkan.

Firman-Nya,


ãóÇ ßóÇäó áöáøóåö Ãóäú íóÊøóÎöÐó ãöäú æóáóÏò ÓõÈúÍóÇäóåõ ÅöÐóÇ ÞóÖóì ÃóãúÑðÇ ÝóÅöäøóãóÇ íóÞõæáõ áóåõ ßõäú Ýóíóßõæäõ [ãÑíã : 35]


Tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Mahasuci Dia. Apabila hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu. (Maryam : 35)

“Tidak patut bagi Allah mempunyai anak” , yaitu tidak patut dan tidak boleh bagi Allah memiliki anak. Selanjutnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memahasucikan diri-Nya dari perkataan mereka. Dia berfirman, ÓõÈúÍóÇäóåõ “Mahasuci Dia” bahwa Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memiliki anak.

ÅöÐóÇ ÞóÖóì ÃóãúÑðÇ ÝóÅöäøóãóÇ íóÞõæáõ áóåõ ßõäú Ýóíóßõæäõ “Apabila hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.”

Yaitu ketika Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menghendaki sesuatu, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- cukup memerintahkannya lalu jadilah sesuatu itu seperti yang Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- inginkan.

Ini seperti yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sebutkan dalam firman-Nya,


Åöäøó ãóËóáó ÚöíÓóì ÚöäúÏó Çááøóåö ßóãóËóáö ÂÏóãó ÎóáóÞóåõ ãöäú ÊõÑóÇÈò Ëõãøó ÞóÇáó áóåõ ßõäú Ýóíóßõæäõ (59) ÇáúÍóÞøõ ãöäú ÑóÈøößó ÝóáóÇ Êóßõäú ãöäó ÇáúãõãúÊóÑöíäó (60) [Âá ÚãÑÇä : 59 ¡ 60]


Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu. Kebenaran itu dari Tuhanmu. Oleh karena itu, janganlah engkau (Nabi Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.(Ali Imran : 59-60) (Al-Qurthubi, XI : 107; Ibnu Katsir, III : 120)

Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-Memerintahkan Beribadah kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-Semata

Firman-Nya,


æóÅöäøó Çááøóåó ÑóÈøöí æóÑóÈøõßõãú ÝóÇÚúÈõÏõæåõ åóÐóÇ ÕöÑóÇØñ ãõÓúÊóÞöíãñ [ãÑíã : 36]


(Isa berkata) “Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu. Sembahlah Dia! Ini adalah jalan yang lurus.” (Maryam : 36)

Yaitu, di antara perintah Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-terhadap kaumnya ketika ia masih dalam buaian adalah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-adalah Rabbnya dan Rabb mereka. Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-memerintahkan mereka beribadah kepada-Nya. Ia berkata, ÝóÇÚúÈõÏõæåõ åóÐóÇ ÕöÑóÇØñ ãõÓúÊóÞöíãñ “Maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus” , yaitu apa yang aku sampaikan kepada kalian dari Allah ini adalah jalan lurus. Siapa mengikuti jalan ini, ia mendapat petunjuk. Dan siapa menyalahi jalan ini, ia tersesat (Ibnu Katsir, III : 120)

Perselisihan Ahli Kitab Terkait Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÝóÇÎúÊóáóÝó ÇáúÃóÍúÒóÇÈõ ãöäú Èóíúäöåöãú Ýóæóíúáñ áöáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ãöäú ãóÔúåóÏö íóæúãò ÚóÙöíãò [ãÑíã : 37]


Golongan-golongan di antara mereka (Yahudi dan Nasrani) berselisih. Celakalah orang-orang yang kufur pada waktu menyaksikan hari yang sangat agung! (Maryam : 37)

Yaitu pandangan ahli kitab terkait Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-berbeda-beda setelah urusan dan kondisinya nampak dengan jelas bahwa ia seorang hamba dan utusan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari ciptaan-Nya. Mayoritas Yahudi-semoga laknat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menimpa mereka-berpendapat bahwa Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-adalah anak zina dan mereka mengatakan kata-kata Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-adalah sihir. Sekelompok lainnya berpendapat bahwa yang berbicara adalah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Ada juga yang berpendapat bahwa Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- anak Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Yang lain berpendapat bahwa Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- adalah yang ketiga dari tiga tuhan. Ada juga yang berpendapat bahwa Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- adalah hamba dan utusan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Pendapat terakhir inilah yang benar sesuai petunjuk yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sampaikan kepada orang-orang mukmin.

Firman-Nya,


Ýóæóíúáñ áöáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ãöäú ãóÔúåóÏö íóæúãò ÚóÙöíãò


“Celakalah orang-orang yang kufur pada waktu menyaksikan hari yang sangat agung! “

Yaitu pada hari Kiamat. Firman ini merupakan ancaman keras bagi siapa yang berdusta terhadap Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dan menyatakan bahwa Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memiliki anak. Namun demikian, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- tetap memberi mereka waktu hingga hari Kiamat nanti. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menunda keputusan untuk mereka karena kesabaran-Nya terhadap mereka, juga karena percaya penuh pada kuasa-Nya untuk menimpakan azab kepada mereka. Sungguh, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak terburu-buru menurunkan azab kepada siapa yang durhak kepada-Nya. Disebutkan dalam Ash-Shahihain dari Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,


Åöäøó Çááåó áóíõãúáöí áöáÙøóÇáöãö ÍóÊøóì ÅöÐóÇ ÃóÎóÐóåõ áóãú íõÝúáöÊúåõ


Sesungguhnya Allah memberi waktu kepada orang zhalim. Hingga ketika (tiba waktunya) Dia menyiksanya, Dia tidak membiarkannya bebas (dari siksa-Nya) (Ibnu Katsir, III : 121)

Larangan Berlebihan dalam Agama

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman kepada ahli kitab,


íóÇ Ãóåúáó ÇáúßöÊóÇÈö áóÇ ÊóÛúáõæÇ Ýöí Ïöíäößõãú æóáóÇ ÊóÞõæáõæÇ Úóáóì Çááøóåö ÅöáøóÇ ÇáúÍóÞøó [ÇáäÓÇÁ : 171]


Wahai Ahlulkitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (menjalankan) agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar. (an-Nisa : 171)

Ghuluw adalah melampoi batas. Makna ayat ini seperti yang disebutkan para mufassir (ahli tafsir) ; Yahudi bersikap berlebihan terkait Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-hingga mereka menuduh ibunya, Maryam, berbuat zina. Kaum Nasrani juga berlebihan terkait Isa hingga mereka menganggapnya sebagai Tuhan dan Rabb. Berlebihan dan meremehkan terkait Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-sama-sama kafir.

Disebutkan dalam shahih al-Bukhari dari Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó -,


áóÇ ÊõØúÑõæäöí ßóãóÇ ÃóØúÑóÊú ÇáäøóÕóÇÑóì ÇÈúäó ãóÑúíóãó ÝóÅöäøóãóÇ ÃóäóÇ ÚóÈúÏõåõ ÝóÞõæáõæÇ ÚóÈúÏõ Çááøóåö æóÑóÓõæáõåõ


Janganlah kalian memujiku seperti kaum Nasrani berlebihan memuji Isa putra Maryam. Aku ini hanyalah hamba-Nya. Maka katakanlah, ‘(Muhammad) hamba Allah dan Rasul-Nya.”

Firman-Nya,


æóáóÇ ÊóÞõæáõæÇ Úóáóì Çááøóåö ÅöáøóÇ ÇáúÍóÞøó


dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar

Yaitu janganlah kalian membuat-buat kebohongan terhadap Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, dan janganlah kalian mengada-adakan sekutu, istri, atau anak untuk-Nya. Maha Tinggi Allah dari hal semacam itu dengan ketinggian yang setinggi-tingginya (al-Qurthubi, VI : 21)

Kondisi dan Hakikat Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÅöäøóãóÇ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó ÑóÓõæáõ Çááøóåö æóßóáöãóÊõåõ ÃóáúÞóÇåóÇ Åöáóì ãóÑúíóãó æóÑõæÍñ ãöäúåõ ÝóÂãöäõæÇ ÈöÇááøóåö æóÑõÓõáöåö æóáóÇ ÊóÞõæáõæÇ ËóáóÇËóÉñ ÇäúÊóåõæÇ ÎóíúÑðÇ áóßõãú ÅöäøóãóÇ Çááøóåõ Åöáóåñ æóÇÍöÏñ ÓõÈúÍóÇäóåõ Ãóäú íóßõæäó áóåõ æóáóÏñ áóåõ ãóÇ Ýöí ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóãóÇ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö æóßóÝóì ÈöÇááøóåö æóßöíáðÇ [ÇáäÓÇÁ : 171]


Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam, hanyalah utusan Allah dan (makhluk yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga.” Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya hanya Allahlah Tuhan Yang Maha Esa. Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pelindung. (an-Nisa : 171)

Firman-Nya,


ÅöäøóãóÇ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó ÑóÓõæáõ Çááøóåö


Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam, hanyalah utusan Allah

Firman-Nya ini menafikan ketuhanan dari Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-, karena bagaimana orang yang dinisbatkan kepada ibunya bisa menjadi tuhan ?! Tuhan itu seharusnya sudah ada sejak dulu kala, bukanya diciptakan atau pun makhluk (al-Qurthubi, VI : 20)

Firman-Nya,


ÑóÓõæáõ Çááøóåö


hanyalah utusan Allah

Yaitu Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-adalah utusan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang diutus kepada Bani Israil, memerintahkan mereka beribadah kepada Allah semata, meninggalkan penyembahan kepada apa pun selain-Nya, dan perintah-perintah lainnya seperti yang ia terima dari Rabbnya (al-Manar, VI : 81-82)

Makna “Kalimat-Nya yang Disampaikan-Nya kepada Maryam”

Firman-Nya,


æóßóáöãóÊõåõ


dan (makhluk yang diciptakan dengan) kalimat-Nya

karena Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-diciptakan dengan kelimat Allah, “jadilah !” dan perintah-Nya, bukan dengan yang lain. Tanpa perantara seorang ayah dan tanpa air mani (al-Kasysyaf, I : 593). Orang Arab biasa menamakan sesuatu dengan sesuatu tersebut jika ia berasal darinya. Karena Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-diciptakan dengan kalimat, “Jadilah!” berasal dari Allah, maka Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- boleh disebut kalimat Allah (al-Qurthubi, VI : 22)

Makna firman-Nya,


ÃóáúÞóÇåóÇ Åöáóì ãóÑúíóãó


yang Dia sampaikan kepada Maryam

Yaitu kalimat yang dengannya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menciptakan Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-, yaitu kalimat “Jadilah!” Kalimat ini disampaikan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-kepada Maryam dengan tiupan Jibril (al-Kasysyaf, I : 593; Al-Qasimi, V : 675). Yaitu Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menciptakan makhluk ini –menciptakan Isa-di dalam diri Maryam.(Ibnu Athiyyah, IV : 301)

Dikatakan dalam pendapat lain ; yang dimaksud “kalimat-Nya” adalah kabar gembira Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang disampaikan Jibril kepada Maryam, yaitu kabar gembira bahwa ia akan melahirkan Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-. Itulah yang dimaksud firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


ÅöÐú ÞóÇáóÊö ÇáúãóáóÇÆößóÉõ íóÇ ãóÑúíóãõ Åöäøó Çááøóåó íõÈóÔøöÑõßö ÈößóáöãóÉò ãöäúåõ ÇÓúãõåõ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó æóÌöíåðÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ æóÇáúÂÎöÑóÉö æóãöäó ÇáúãõÞóÑøóÈöíäó [Âá ÚãÑÇä : 45]


(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang (kelahiran anak yang diciptakan) dengan kalimat dari-Nya, namanya Isa Almasih putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali Imran : 45) (Ibnu Athiyyah, IV : 301 ; al-Qurthubi, VI : 22)

Makna “Dan (dengan Tiupan) Ruh dari-Nya”

Firman Allah,


æóÑõæÍñ ãöäúåõ


dan (dengan tiupan) roh dari-Nya

Ada sejumlah pendapat terkait makna firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tentang Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” yang secara keseluruhan membantah pernyataan batil kaum Nasrani yang menyatakan Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- adalah bagian dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Mahatinggi Allah dari hal semacam itu dengan setinggi-tingginya.

Berikut sejumlah pendapat mufassir (ahli tafsir) terkait penjelasan firman Allah æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” :
1.

Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-diciptakan dengan tiupan dari ruhullah, Jibril. Pendapat ini dijelaskan oleh firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-terkait ibu Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-, Maryam,


æóÇáøóÊöí ÃóÍúÕóäóÊú ÝóÑúÌóåóÇ ÝóäóÝóÎúäóÇ ÝöíåóÇ ãöäú ÑõæÍöäóÇ æóÌóÚóáúäóÇåóÇ æóÇÈúäóåóÇ ÂíóÉð áöáúÚóÇáóãöíäó [ÇáÃäÈíÇÁ : 91]


(Ingatlah pula Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan (roh) dari Kami ke dalam (tubuh)-nya. Kami menjadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kebesaran Kami) bagi seluruh alam. (al-Anbiya : 91)

Sebagian mufassir berkata bahwa yang dimaksud ruh dalam ayat ini adalah tiupan malaikat Jibril kepada Maryam atas perintah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.
2.

Makna æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya “ adalah Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- dikuatkan dengan ruh dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Ruh yang dimaksud adalah Jibril yang dijuluki Ruhul Qudus. Pendapat ini dijelaskan firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


æóÂÊóíúäóÇ ÚöíÓóì ÇÈúäó ãóÑúíóãó ÇáúÈóíøöäóÇÊö æóÃóíøóÏúäóÇåõ ÈöÑõæÍö ÇáúÞõÏõÓö [ÇáÈÞÑÉ : 253]


Kami telah menganugerahkan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti yang sangat jelas (mukjizat) dan Kami memperkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril) (al-Baqarah : 253)
3.

Penulis tafsir al-Manar berkata setelah menyebutkan dua pendapat di atas, yang dimaksud firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya “ boleh dimaknai dengan kedua pendapat di atas. Yaitu, Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-diciptakan dengan tiupan malaikat Jibril yang disebut Ruh dan Ruhul Qudus, yang meniup Maryam dengan tiupan seperti halnya proses pembuahan yang terjadi antara seorang suami dengan istrinya. Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-dikuatkan dengan Ruh ini, Jibril, sepanjang hidupnya. Karena itulah sisi kerohaniannya nampak menonjol pada dirinya, dan tanda-tanda kekuasaan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga nampak pada dirinya saat ia masih kecil maupun setelah dewasa. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÅöÐú ÞóÇáó Çááøóåõ íóÇ ÚöíÓóì ÇÈúäó ãóÑúíóãó ÇÐúßõÑú äöÚúãóÊöí Úóáóíúßó æóÚóáóì æóÇáöÏóÊößó ÅöÐú ÃóíøóÏúÊõßó ÈöÑõæÍö ÇáúÞõÏõÓö Êõßóáøöãõ ÇáäøóÇÓó Ýöí ÇáúãóåúÏö æóßóåúáðÇ [ÇáãÇÆÏÉ : 110]


(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. (Al-Maidah : 110)
4.

Ubay bin Ka’ab-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-berkata, “Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- menciptakan ruh-ruh anak turun Adam ketika Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengambil perjanjian dari mereka. Setelah itu Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengembalikan ruh-ruh mereka ke tulang sulbi Adam dan menahan ruh Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-di sisi-Nya. Ketika Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berkehendak menciptakan Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-melepaskan ruh tersebut kepada Maryam, sehingga jadilah Isa putra Maryam dari ruh itu. Karena itulah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman, æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” (Ibnu Athiyyah, IV : 301; al-Qurthubi, VI : 22)
5.

æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” , yaitu dengan penciptaan-Nya seperti halnya ruh-ruh lain yang Dia ciptakan. Seperti disebutkan dalam firman-Nya,


æóÓóÎøóÑó áóßõãú ãóÇ Ýöí ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóãóÇ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ÌóãöíÚðÇ ãöäúåõ [ÇáÌÇËíÉ : 13]


Dia telah menundukkan (pula) untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. (al-Jatsiyah : 13)

Yaitu semuanya dari ciptaan-Nya. Adanya ruh dinisbatkan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak lain untuk memuliakan, sama seperti yang disebutkan dalam firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, äóÇÞóÉõ Çááøóåö (unta Allah) (Ibnu Katsir, I : 590 ; al-Qurthubi, VI : 92; Ibnu Athiyyah, IV : 301)
6.

æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” , yaitu rahmat dari-Nya. dengan demikian, Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- adalah rahmat dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-untuk siapa pun yang mengikutinya. Maka rahmat juga disebut dengan kata ruh dalam firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


æóÃóíøóÏóåõãú ÈöÑõæÍò ãöäúåõ [ÇáãÌÇÏáÉ : 22]


Dan Allah telah menguatkan mereka dengan ruh yang datang dari-Nya (al-Mujadilah : 22) (Ibnu Katsir, I : 593 ; Ahkamu al-Qur’an, Ibnu Al-‘Arabi (I: 517)
7.

æóÑõæÍñ ãöäúåõ “dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” , karena ia memiliki ruh yang diciptakan bukan dari bagian makhluk yang memiliki ruh, seperti air mani dari seorang ayah yang hidup. Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- diciptakan secara baru dari sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dan dengan kuasa-Nya. (al-Kasysyaf, I : 593)

Wallahu A’lam

(Redaksi)

Sumber :

Al-Mustafad Min Qashashi al-Qur’an lid Da’wah wad Du’at, Dr. Abdul Karim Zaidan, ei, hal. 423-427
















Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=1003