Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Perhatian untuk Hari Esok

Jumat, 16 Desember 22

**

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Dzat yang memerintahkan para hamba-Nya untuk mengingat-Nya dan bersyukur kepada-Nya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sebuah persaksian yang barang siapa mengenal Rabbnya, niscaya bakal mengagungkan-Nya dengan pengagungan yang semestinya.

Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Beliau telah menyampaikan dari Rabbnya, larangan-Nya dan perintah-Nya.

Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepadanya, beserta segenap keluarganya dan para sahabatnya, orang-orang yang senantiasa menyertainya dan menaatinya baik dalam keadaan sulit maupun dalam keadaan mudah.
Amma Ba’du,

Wahai sekalian manusia ! Bertakwalah kepada Allah. Tadaburilah kitab Rabb kalian. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ ÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò æóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó Åöäøó Çááøóåó ÎóÈöíÑñ ÈöãóÇ ÊóÚúãóáõæäó (18) æóáóÇ ÊóßõæäõæÇ ßóÇáøóÐöíäó äóÓõæÇ Çááøóåó ÝóÃóäúÓóÇåõãú ÃóäúÝõÓóåõãú ÃõæáóÆößó åõãõ ÇáúÝóÇÓöÞõæäó (19) áóÇ íóÓúÊóæöí ÃóÕúÍóÇÈõ ÇáäøóÇÑö æóÃóÕúÍóÇÈõ ÇáúÌóäøóÉö ÃóÕúÍóÇÈõ ÇáúÌóäøóÉö åõãõ ÇáúÝóÇÆöÒõæäó (20) [ÇáÍÔÑ : 18 - 20]


Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Dia menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.

Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga. Penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.

Seandainya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah. Perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. (al-Hasyr : 18-20)

Dalam beberapa ayat ini, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyeru para hamba-Nya orang-orang yang beriman, karena orang-orang yang beriman merekalah orang-orang yang bakal melaksanakan perintah-perintah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dan menjauhkan diri dari larangan-larangan-Nya. Sebagaimana pula Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyeru manusia secara umum untuk menegakkan hujjah terhadap mereka. Adapun orang-orang yang beriman, sesungguhnya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyeru mereka karena keimanan mereka.


íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ


Wahai orang-orang yang beriman

Ini merupakan seruan pemuliaan dan pembebanan kewajiban, karena mereka akan melaksanakan perintah-perintah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sebagai konsekwensi keimanan mereka kepada-Nya. Kemudian, Allah –ÚóÒøóæóÌóáøó- berfirman,


(ÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó)


bertakwalah kepada Allah

Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memerintahkan kepada mereka dengan dua perintah; perintah pertama, adalah perintah terkait antara diri mereka dengan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, yaitu agar mereka bertakwa kepada-Nya,


(ÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó)


bertakwalah kepada Allah

yakni, buatlah sebuah perlindungan antara diri kalian dengan kemurkaan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang akan melindungi kalian dari kemurkaan-Nya tersebut, dan akan melindungi kalian dari siksa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Hal tersebut adalah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya. Inilah dia perlindungan yang akan menjaga dan melindungi seseorang dari azab Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Kemudian, (perintah yang kedua) Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memerintahkan mereka terkait dengan diri mereka sendiri, seraya berfirman,


(æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò)


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)

Maka, hendaklah setiap orang memperhatikan amal yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Yang dimaksud dengan al-Ghad (hari esok) adalah hari Kiamat. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menamakannya dengan ‘ghadan’ (hari esok) karena kedekatannya. Karena hari itu dekat. Segala yang akan datang itu dekat. Sesungguhnya ‘hari esok’ bagi orang yang memandangnya adalah ‘dekat.’ Alangkah dekatnya seseorang dengan ‘kematiannya ‘ dan perpindahannya ke negeri akhirat. Dan, alangkah dekatnya semuanya dengan terjadinya Kiamat.


æóãóÇ íõÏúÑöíßó áóÚóáøó ÇáÓøóÇÚóÉó Êóßõæäõ ÞóÑöíÈðÇ [ÇáÃÍÒÇÈ : 63]


Tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat. (al-Ahzab : 63)
**


æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).

berupa amalan-amalan. Pikirkanlah amal-amal kalian. Hisablah diri kalian. Sesungguhnya kalian (di dunia ini) bukanlah untuk menetap selamanya. Tetapi, kalian tengah berada dalam sebuah safar (perjalanan jauh), maka lihatlah oleh kalian apa-apa yang beserta kalian berupa amal untuk bekal perjalanan ini.


æóÊóÒóæøóÏõæÇ ÝóÅöäøó ÎóíúÑó ÇáÒøóÇÏö ÇáÊøóÞúæóì [ÇáÈÞÑÉ : 197]


Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa (al-Baqarah : 197)

Berbekalah kalian untuk kehidupan akhirat kalian dengan ketakwaan, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan.

Perhatikanlah amal-amal kalian ! Bila di antara amal-amal kalian tersebut merupakan amal kebaikan, maka pujilah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, tambahlah terus dengan amal shaleh lainnya, dan lakukanlah pula secara kontinyu. Namun, bila di antara amal-amal tersebut merupakan amal buruk – dan betapa banyaknya amal yang buruk tersebut-, maka mohon ampunlah kalian kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dan bertaubatlah kalian kepada-Nya. Sesungguhnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- memberikan ampunan kepada orang yang bertobat.


æóåõæó ÇáøóÐöí íóÞúÈóáõ ÇáÊøóæúÈóÉó Úóäú ÚöÈóÇÏöåö æóíóÚúÝõæ Úóäö ÇáÓøóíøöÆóÇÊö æóíóÚúáóãõ ãóÇ ÊóÝúÚóáõæäó [ÇáÔæÑì : 25]


Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya, memaafkan kesalahan-kesalahan, mengetahui apa yang kamu kerjakan (asy-Syura : 25)
**


(æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò)


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)

Perhatikanlah amal-amal kalian !

Banyak orang di antara kita-kecuali yang dirahmati Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- yang dipikirkannya dan yang diperhatikannya hanyalah apa yang akan disimpannya di dunia, ia mengatakan, ‘aku ingin menjamin kesejahteraan masa depanku.’ Maka ia pun sedemikian bersungguh-sungguh menghimpun harta benda, menghimpun berbagai macam usaha demi untuk menjamin kesejahteraan masa depannya –menurut anggapannya- sementara ia tidak tahu boleh jadi ia segera berpindah (dari kehidupan dunia ke kehidupan alam kubur) dan meninggalkan harta benda yang telah dikumpulkannya dengan susah payah untuk selain dirinya, ia tidak mendapatkan apa yang diangankannya.

Wahai saudaraku !

Sesungguhnya yang akan tetap ada adalah apa yang engkau persembahkan untuk kehidupan akhiratmu. Adapun yang engkau kumpulkan untuk kehidupan duniamu, maka sesungguhnya engkau bakal pergi dan meninggalkannya untuk selain dirimu, oleh karena itu, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


(æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò)


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)

Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak berfirman, ‘hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah disimpannya untuk kehidupan dunianya.’ Tetapi, ‘hendaknya memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk kehidupan akhiratnya.’


(æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò)


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)

Karena itu, janganlah kalian tersibukkan oleh urusan-urusan dunia dari urusan-urusan kehidupan akhirat. Janganlah engkau tinggalkan kehidupan dunia dan kebaikan-kebaikannya dan hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, akan tetapi janganlah kalian tersibukkan diri olehnya. Ambillah dari kehidupan dunia apa-apa yang akan membantu kalian untuk menaati Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – dan hal-hal yang akan mendekatkan diri kalian kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berupa sedekah, zakat dan lain sebagainya berupa amal-amal shaleh yang terkait dengan harta benda. Maka, ini adalah untuk (kebaikan) kehidupan akhirat. Ini dipersembahkan untuk kehidupan akhirat. Engkau persembahkan sebagian hartamu untuk kehidupan akhirat. Sebagaimana pula engkau persembahkan sebagian dari amal badaniyahmu berupa shalat, puasa dan yang lainnya juga untuk kehidupan akhirat. Engkau mempersembahkan amal-amalmu yang terkait dengan fisikmu dan amal-amalmu yang terkait dengan harta bendamu untuk kehidupan akhiratmu, itulah yang akan tetap ada bagimu dan engkau pun akan mengambil manfaatnya darinya. Adapun selebihnya, maka sesungguhnya hal itu bukan untukmu, namun itu untuk selain dirimu. Karena itu, bersungguh-sungguhlah Anda dalam hal-hal yang akan tetap menjadi milikmu.
**


(æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò)


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)

Hisablah dirimu, wahai saudaraku !

Sebagian orang gemar melihat aib-aib orang lain, sementara ia tidak melihat kepada aib dirinya sendiri. Ia gemar memperbincangkan orang lain, si fulan kurang perhatian, di fulan lalai, si fulan demikian, dan si fulan demikian…ia tidak melihat kepada dirinya dan tidak pula menghisab dirinya sendiri.

Benar, bahwa apabila anda melihat saudara Anda melakukan kesalahan atau kelalaian, maka Anda mengingatkannya. Akan tetapi, jangan lupa, mulailah dengan dirimu sendiri. Ingatkanlah dirimu sendiri sebagai langkah yang pertama.


(æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò)


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)

dan janganlah Anda melihat kepada apa yang telah dipersembahkan orang lain untuk kehidupan akhiratnya saja. Mulailah dengan diri Anda, kemudian nasehatilah orang lain, hingga apa yang kamu katakan akan diterima dan hingga Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memberikan manfaat (kepada orang lain) denganmu. Adapun orang yang gemar melihat kepada aib-aib orang lain, sementara ia melupakan aib dirinya sendiri maka hal ini tak ubahnya seperti lilin, ia menerangi sekeliling dirinya, sementara dirinya sendiri terbakar.

Karena itu, hendaknya Anda-wahai saudaraku- bertakwa kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-terkait dirimu sendiri terlebih dahulu,


(æóáúÊóäúÙõÑú äóÝúÓñ ãóÇ ÞóÏøóãóÊú áöÛóÏò)


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)
**

Kemudian, Allah-Ìóáøó æóÚóáóÇ-berfirman di penutup ayat ini,


(æóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó)


Bertakwalah kepada Allah.

Dia-Ìóáøó æóÚóáóÇ-mengulangi kembali perintah untuk bertakwa (kepada-Nya) karena saking pentingnya hal tersebut.


Åöäøó Çááøóåó ÎóÈöíÑñ ÈöãóÇ ÊóÚúãóáõæäó


Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Maka, selalulah Anda merasa dalam pengawasan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- saat Anda melakukan apa saja dan janganlah Anda menganggap suci diri Anda sendiri.


ÝóáóÇ ÊõÒóßøõæÇ ÃóäúÝõÓóßõãú åõæó ÃóÚúáóãõ Èöãóäö ÇÊøóÞóì [ÇáäÌã : 32]


Maka, janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia lebih mengetahui siapa yang bertakwa. (an-Najm : 32)

Maka, bertakwalah Anda kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dan ketahuilah bahwasanya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-senantiasa mengawasi Anda. Senantiasalah Anda merasa selalu diawasi-Nya.


Åöäøó Çááøóåó ÎóÈöíÑñ ÈöãóÇ ÊóÚúãóáõæäó


Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Baik apa yang kalian kerjakan tersebut berupa kebaikan atau pun berupa keburukan, dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-pun bakal menghisab kalian atas apa yang kalian lakukan tersebut serta akan memberikan balasan kepada kalian pada hari Kiamat. Karena itu, selagi Anda masih berada di waktu yang memungkin bagi kalian (untuk beramal) , di waktu dunia dan hidup yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- karuniakan kepada kalian, dan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-pun memberikan tenggat waktu kepada kalian dalam kehidupan tersebut, maka bersegeralah kalian untuk menghitung-hitung diri kalian. Berkata Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ -,


ÃóíøõåóÇ ÇáäøóÇÓõ¡ ÍóÇÓöÈõæúÇ ÃóäúÝõÓóßõãú ÞóÈúáó Ãóäú ÊõÍóÇÓóÈóæõÇ¡ æóÒöäõæúåóÇ ÞóÈúáó Ãóäú ÊõæúÒóäõæúÇ æóÊóÃóåøóÈõæúÇ áöáúÚóÑúÖö ÇáúÃóßúÈóÑö


Wahai sekalian manusia ! Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk menghadapi al-‘Ardh al-Akbar.


íóæúãóÆöÐò ÊõÚúÑóÖõæäó áóÇ ÊóÎúÝóì ãöäúßõãú ÎóÇÝöíóÉñ [ÇáÍÇÞÉ : 18]


Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu). Tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi. (al-Haaqqah : 18)

Maka, bertakwalah Anda kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Dan, ketahuilah bahwasanya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-senantiasa mengawasimu, baik engkau tengah melakukan kebaikan atau pun engkau tengah melakukan keburukan dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-pun menghitungnya. Ketahuilah pula bahwa Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengetahui niat dan tujuan Anda. Yang menjadi patokan dalam penilaian bukanlah zahir, akan tetapi yang menjadi patokan dalam penilaian adalah niat-niat dan hal-hal yang tersembunyi (di balik sesuatu yang nampak). Karenanya, murnikanlah niat Anda untuk Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Adapun amal yang dilakukan tidak karena Allah, niscaya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak akan menerimanya, dan akan berakibat buruk terhadap diri Anda, meskipun (saat akan melakukannya) Anda mengira bahwa amal tersebut merupakan amal shaleh. Hal demikian itu karena amal tersebut tidak dibangun di atas niat yang murni karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Karena itu, beramallah Anda dan murnikanlah niat Anda (hanya karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-semata). Janganlah Anda sekedar beramal semata, namun murnikanlah juga niat Anda karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-semata. Sesungguhnya amal yang dilakukan karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- itu, meski pun sedikit, niscaya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-bakal menjadikannya bermanfaat. Boleh jadi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-bakal memasukkan Anda ke Surga lantaran amal tersebut, sampai pun amal tersebut berupa sedekah dengan separo butir kurma


ÇÊøóÞõæÇ ÇáäøóÇÑó æóáóæú ÈöÔöÞøö ÊóãúÑóÉò¡ Ýóãóäú áóãú íóÌöÏú ÝóÈößóáöãóÉò ØóíøöÈóÉò


Lindungilah diri kalian dari (siksa) neraka walau pun dengan separo butir kurma (yang kalian sedekahkan). Barang siapa tidak mendapatkannya maka dengan kata-kata yang baik.

Maka, amal shaleh yang dilakukan dengan penuh keikhlasan karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, itulah amal yang akan diterima oleh Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-meskipun amal shaleh tersebut sedikit jumlahnya.


Åöäøó Çááøóåó áóÇ íóÙúáöãõ ãöËúÞóÇáó ÐóÑøóÉò æóÅöäú Êóßõ ÍóÓóäóÉð íõÖóÇÚöÝúåóÇ æóíõÄúÊö ãöäú áóÏõäúåõ ÃóÌúÑðÇ ÚóÙöíãðÇ [ÇáäÓÇÁ : 40]


Sesungguhnya Allah tidak akan menzalimi (seseorang) walaupun sebesar zarah. Jika (sesuatu yang sebesar zarah) itu berupa kebaikan, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya. (an-Nisa : 40)

Jika sesuatu yang sebesar zarah itu berupa kebaikan, niscaya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-akan melipatgandakan (pahalanya) dengan pelipatan ganda yang sangat banyak, dan karenanya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- akan memasukkan pelakunya ke dalam Surga. Dengan demikian, yang menjadi patokan penilian sebuah amal bukanlah banyaknya amal. (Tetapi) yang menjadi patokan penilaian amal adalah amal-amal yang murni dilakukan semata-mata karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Karena Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- tidak akan menerima dari amal-amal melainkan amal yang murni dilakukan untuk mengharap wajah-Nya. Dan, juga amal tersebut benar sesuai dengan sunnah Rasul-Nya- Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó - , ini adalah syarat lainnya. Hendaknya amal tersebut sesuai dengan sunnah Rasul-Nya- Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó - . Adapun jika amal tersebut merupakan amal yang diada-adakan (baca : bid’ah) niscaya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak akan menerimanya, karena amal tersebut tidak disyariatkan-Nya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- tidak akan menerima dari amal-amal melainkan apa-apa yang disyariatkan-Nya dan apa yang dimurnikan niatnya oleh pelakunya.

Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ãóäú Úóãöáó ÚóãóáÇð áóíúÓó Úóáóíúåö ÃóãúÑõäóÇ¡ Ýóåúæó ÑóÏøñ


Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amal tersebut ditolak.

Maka, lihatlah amal Anda, wahai saudaraku. Saya wasiatkan kepada Anda, diriku sendiri dan semua kaum Muslimin agar melihat kembali amal-amal kita, dan agar dunia jangan sampai menyibukkan kita, dan jangan sampai pula setan menyibukkan kita. Hendaknya kita menghisab diri kita sebelum kita menghisab orang lain. Dan, hendaknya pula kita melihat aib-aib kita selum kita melihat aib-aib orang lain.

Maka, bertakwalah kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, wahai hamba-hamba Allah. Ingatlah ayat ini selalu dan selamanya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


(æóáÇ ÊóßõæäõæÇ ßóÇáøóÐöíäó äóÓõæÇ Çááøóåó)


Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah

Mereka melupakan mengingat Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- , mereka melupakan amal shaleh, mereka tersibukkan dengan dunia, asyik dengan hal-hal yang menyibukannya dan kelezatan-kelezatannya.


(æóáÇ ÊóßõæäõæÇ ßóÇáøóÐöíäó äóÓõæÇ Çááøóåó ÝóÃóäúÓóÇåõãú ÃóäúÝõÓóåõãú)


Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Dia menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menghukum mereka ketika mereka melupakan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- , Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menghukum mereka dengan menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri, sehingga mereka tidak melakukan kebaikan, mereka tidak mempersembahkan amal shaleh sebagai hukuman bagi mereka. Karena balasan itu sesuai dengan jenis amal.

Maka, hendaklah kita bertakwa kepada Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Alangkah agungnya wejangan-wejangan al-Qur’an al-Karim kalaulah kita mau mentadaburinya dan memikirkannya. Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


áóæú ÃóäúÒóáúäóÇ åóÐóÇ ÇáúÞõÑúÂäó Úóáóì ÌóÈóáò áóÑóÃóíúÊóåõ ÎóÇÔöÚðÇ ãõÊóÕóÏøöÚðÇ ãöäú ÎóÔúíóÉö Çááøóåö [ÇáÍÔÑ : 21]


Seandainya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah…(al-Hasyr : 21)

Seandainya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyampaikan pembicaraan dengan al-Qur’an ini kepada gunung yang tuli (tidak dapat mendengar) niscaya ia tunduk terpacah karena takut kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Namun Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- menyampaikan pembicaraan kepada kita dengannya, akan tetapi kebanyakan orang di antara kita enggan untuk mengangkat kepalanya dan tidak terpengaruh sama sekali dengannya sekalipun mereka membacanya dan mendengarkannya. Jadilah hati-hati kita lebih keras daripada gunung- æóáóÇ Íóæúáó æóáóÇ ÞõæøóÉó ÅöáøóÇ ÈöÇááåö – (tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan (pertolongan) Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-)


Ëõãøó ÞóÓóÊú ÞõáõæÈõßõãú ãöäú ÈóÚúÏö Ðóáößó Ýóåöíó ßóÇáúÍöÌóÇÑóÉö Ãóæú ÃóÔóÏøõ ÞóÓúæóÉð æóÅöäøó ãöäó ÇáúÍöÌóÇÑóÉö áóãóÇ íóÊóÝóÌøóÑõ ãöäúåõ ÇáúÃóäúåóÇÑõ æóÅöäøó ãöäúåóÇ áóãóÇ íóÔøóÞøóÞõ ÝóíóÎúÑõÌõ ãöäúåõ ÇáúãóÇÁõ æóÅöäøó ãöäúåóÇ áóãóÇ íóåúÈöØõ ãöäú ÎóÔúíóÉö Çááøóåö æóãóÇ Çááøóåõ ÈöÛóÇÝöáò ÚóãøóÇ ÊóÚúãóáõæäó [ÇáÈÞÑÉ : 74]


Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. (al-Baqarah : 74)

Wallahu A’lam

(Redaksi)

Sumber :
Wal Tanzhur Nafsun Maa Qaddamat Lighadin, Syaikh Dr. Shaleh bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan-ÍóÝöÙóåõ Çááåõ ÊóÚóÇáóì-

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=1002