Jumat, 28 Agustus 09
(Khutbah Jum’at di Masjid al-Sofwa pada 7 Oktober 2005)
Oleh: Abubakar M. Altway
Åä ÇáÍãÏ ááå äÍãÏå æäÓÊÚíäå æäÓÊÛÝÑå æäÚæÐ ÈÇááå ãä ÔÑæÑ ÃäÝÓäÇ æãä ÓíÆÇÊ ÃÚãÇáäÇ ãä íåÏå Çááå ÝáÇ ãÖá áå æãä íÖáá ÝáÇ åÇÏí áå æÃÔåÏ Ãä áÇ Åáå ÅáÇ Çááå æÍÏå áÇ ÔÑíß áå æÃÔåÏ Ãä ãÍãÏÇ ÚÈÏå æÑÓæáå æÕÝíå æÎáíáå¡ Õáì Çááå Úáíå æÚáì Âáå æÕÍÈå æÓáã ÊÓáíãÇ ßËíÑÇ.
((íÇ ÃíåÇ ÇáÐíä ÂãäæÇ ÇÊÞæÇ Çááå ÍÞ ÊÞÇÊå æáÇ ÊãæÊä ÅáÇ æÃäÊã ãÓáãæä ))
((íÇ ÃíåÇ ÇáäÇÓ ÇÊÞæÇ ÑÈßã ÇáÐí ÎáÞßã ãä äÝÓ æÇÍÏÉ æÎáÞ ãäåÇ ÒæÌåÇ æÈË ãäåãÇ ÑÌÇáÇ ßËíÑÇ æäÓÇÁ æÇÊÞæÇ Çááå ÇáÐí ÊÓÇÁáæä Èå æÇáÃÑÍÇã Åä Çááå ßÇä Úáíßã ÑÞíÈÇ )).
((íÇ ÃíåÇ ÇáÐíä ÂãäæÇ ÇÊÞæÇ Çááå æÞæáæÇ ÞæáÇ ÓÏíÏÇ . íÕáÍ áßã ÃÚãÇáßã æíÛÝÑ áßã ÐäæÈßã .æãä íØÚ Çááå æÑÓæáå ÝÞÏ ÝÇÒ ÝæÒÇ ÚÙíãÇ .))
ÃãÇ ÈÚÏ¡ ÝÅä ÃÕÏÞ ÇáÍÏíË ßÊÇÈ Çááå æÎíÑ ÇáåÏí åÏí ãÍãÏ Õáì Çááå Úáíå æÓáã¡ æÔÑ ÇáÃãæÑ ãÍÏËÇÊåÇ¡ ÝÅä ßá ãÍÏËÉ ÈÏÚÉ æßá ÈÏÚÉ ÖáÇáÉ æßá ÖáÇáÉ Ýí ÇáäÇÑ.
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Pertama marilah kita panjatkan puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita masih dapat memenuhi seruan shalat Jum’at pada hari ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan keharibaan Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta segenap umat yang mengikuti petunjuknya hingga hari akhir.
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan mutu ketaqwaan kita kepada Allah. Karena dengan taqwa itulah kita dapat meraih kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akherat.
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Islam merupakan agama yang menyeru kepada keadilan dan kedamaian, memerintahkan untuk berbuat baik kepada sesama dan sangat menghargai hak-hak dan nyawa manusia. Islam melarang segala bentuk kekerasan, tindakan ekstrem, anarkis, kriminal, pembunuhan dan tindakan-tindakan buruk lainnya yang dapat merugikan umat manusia. Allah SWT, befirman,
(( æóáóÇ ÊõÝúÓöÏõæÇ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ÈóÚúÏó ÅöÕúáóÇÍöåóÇ ))
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya” (Al-A’raf: 56)
Dan dalam firman-Nya yang lain,
(( Åöäøó Çááøóåó íóÃúãõÑõ ÈöÇáúÚóÏúáö æóÇáúÅöÍúÓóÇäö æóÅöíÊóÇÁö Ðöí ÇáúÞõÑúÈóì æóíóäúåóì Úóäö ÇáúÝóÍúÔóÇÁö æóÇáúãõäúßóÑö æóÇáúÈóÛúíö íóÚöÙõßõãú áóÚóáøóßõãú ÊóÐóßøóÑõæúäó ))
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan melarang (kamu) dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (An-Nahl: 90)
Dan firman-Nya,
(( áóÞóÏú ÃóÑúÓóäúÇó ÑõÓõáóäóÇ ÈöÇáúÈóíøöäóÇÊö æóÃóäúÒóáúäóÇ ãóÚóåõãõ ÇáúßöÊóÇÈó æóÇáúãöíúÒóÇäó áöíóÞõæúãó ÇáäøóÇÓó ÈöÇáúÞöÓúØö))
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan” (Al-Hadid: 25)
Bahkan keadilan tersebut harus diterapkan sekalipun terhadap selain kaum muslimin. Tidak ada alasan untuk tidak berbuat adil terhadap mereka, karena adanya perbedaan dan perseteruan. Allah SWT berfirman,
(( æóáÇó íóÌúÑöãóäøóßõãú ÔóäóÂäõ Þóæúãò Úóáóì ÃóáÇøó ÊóÚúÏöáõæÇú ÇÚúÏöáõæÇú åõæó ÃóÞúÑóÈõ áöáÊøóÞúæóì ))
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa” (Al-Maidah: 8)
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Islam merupakan agama yang penuh dengan kasih dan rahmah. Islam sangat membenci dan tidak membenarkan pertumpahan darah terhadap orang-orang yanng tidak bersalah. Firman Allah SWT,
(( æóáÇó ÊóÞúÊõáõæÇú ÇáäøóÝúÓó ÇáøóÊöí ÍóÑøóãó Çááøåõ ÅöáÇøó ÈöÇáÍóÞøö ))
“Dan janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecualil dengan yang hak” (Al-Isra: 33)
Jangankan nyawa manusi, nyawa binatang pun sangat dihargai di dalam Islam. Bahkan seorang wanita dapat masuk Neraka, hanya karena berbuat buruk kepada seekor kucing dan seorang wanita lainnya, bahkan seorang pelacur, dapat masuk Surga karena berbuat baik kepada seekor anjing. Jika demikian halnya Islam memperlakukan binatang, maka bagaimana pula dengan manusia secara umum dan orang-orang Islam secara husus?
Karena itu, Islam memandang bahwa memelihara kehidupan seseorang berarti memelihara kehidupan seluruh manusia. Sebaliknya, barangsiapa yang membunuh seseorang berarti membunuh seluruh manusia. Firman Allah SWT,
(( ãöäú ÃóÌúáö Ðóáößó ßóÊóÈúäóÇ Úóáóì Èóäöí ÅöÓúÑóÇÆöíáó Ãóäøóåõ ãóäú ÞóÊóáó äóÝúÓðÇ ÈöÛóíúÑö äóÝúÓò Ãóæú ÝóÓóÇÏò Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ÝóßóÃóäøóãóÇ ÞóÊóáó ÇáäøóÇÓó ÌóãöíÚðÇ æóãóäú ÃóÍúíóÇåóÇ ÝóßóÃóäøóãóÇ ÃóÍúíóÇ ÇáäøóÇÓó ÌóãöíÚðÇ ))
“Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa yang mebunuh seorang manusia bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya” (Al-Maidah: 32)
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Dalam hal yang berkaitan dengan pembunuhan orang mukmin secara sengaja, Allah SWT berfirman,
(( æóãóäú íóÞúÊõáú ãõÄúãöäðÇ ãõÊóÚóãöøÏðÇ ÝóÌóÒóÇÄõåõ Ìóåóäóøãõ ÎóÇáöÏðÇ ÝöíåóÇ æóÛóÖöÈó Çááóøåõ Úóáóíúåö æóáóÚóäóåõ æóÃóÚóÏóø áóåõ ÚóÐóÇÈðÇ ÚóÙöíãðÇ ))
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah Neraka Jahannam, sdang dia kekal di dalamnya, dan Allah murka kepadanya, mengutuknya dan menyediakan adzab yang besar baginya” (An-Nisa’: 93)
Sedang yang berkaitan dengan pembunuhan yang tidak disengaja terhadap orang kafir yangn hidup berdampingan dengan damai atau ada ikatan perjanjian damai dengan kaum muslimin, Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya,
(( æóÅöä ßóÇäó ãöä Þóæúãò Èóíúäóßõãú æóÈóíúäóåõãú ãøöíËóÇÞñ ÝóÏöíóÉñ ãøõÓóáøóãóÉñ Åöáóì Ãóåúáöåö æóÊóÍúÑöíÑõ ÑóÞóÈóÉò ãøõÄúãöäóÉð ))
“Dan jika dia (si terbunuh) dari kelompok kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukminn” (An-Nisa’: 93)
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Jika pembunuhan terhadap orang kafir dengan kriteria di atas tanpa disengaja, Islam memberikan hukuman dan denda sedemikian beratnya, maka bagaimana pula jika membunuhnya dengan sengaja? Tentu itu merupakan suatu kejahatan dan dosa yang sangat besar dalam pandangan Islam, dan pelakunya mendapatkan hukuman yang sangat berat. Rasulullah SAW bersabda,
(( ãóäú ÞóÊóáó ãõÚóÇåóÏðÇ áóãú íóÑóÍú ÑóÇÆöÍóÉó ÇáúÌóäøóÉö æóÅöäøó ÑöíúÍóåóÇ ÊõæúÌóÏõ ãöäú ãóÓöíúÑóÉö ÃóÑúÈóÚöíúäó ÚóÇãðÇ))
“Barangsiapa membunuh orang (kafir) yang ada perjanjian (damai antara dia dengan kaum muslimin), niscaya tidak akan mencium harumnya Surga. Dan sungguhnya aroma Surga itu dapat tercium dari jarak empat puluh tahun perjalanan.” (HR. Al-Bukhari)
ÃÞæá Þæáí åÐÇ æÃÓÊÛÝÑ Çááå áí æáßã æáÓÇÆÑ ÇáãÓáãíä ãä ßá ÐäÈ ÝÇÓÊÛÝÑæå Åäå åæ ÇáÛÝæÑ ÇáÑÍíã.
Hit : 5842 | Index | kirim ke teman | versi cetak
Bagikan