Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
SANTUN
Jumat, 07 Mei 10


Aisyah bertanya kepada Nabi saw, “Adakah engkau pernah mengalami hari paling berat daripada hari Uhud?” Nabi saw menjawab, “Sungguh aku telah diperlakukan oleh kaummu sebagaimana aku telah diperlakukan, perlakuan mereka terhadapku yang paling berat adalah di hari Aqabah, saat itu aku menawarkan diriku kepada Ibnu Abdi Yalail bin Abd Kulal, namun dia tidak merespon ajakanku, maka aku meninggalkannya dalam keadaan bersedih, aku baru sadar ketika aku sampai di Qarn ats-Tsa`alib, aku melihat ke atas, aku melihat awan yang memayungiku, di sana ada Jibril, dia memanggilku, ‘Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan jawaban mereka atasmu, Dia mengutus seorang malaikat gunung agar kamu memerintahkannya sekehendakmu.’

Maka malaikat gunung memanggilku, dia mengucapkan salam kemudian berkata, ‘Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu kepadamu, aku adalah malaikat gunung, Rabbmu mengutusku kepadamu agar kamu memerintahkanku sekehendakmu, jika engkau berkehendak maka aku akan menimpakan Akhsyabain –dua gunung di Makkah: Abu Qabis dan al-Ahmar- atas mereka.”

Maka Nabi saw menjawab, “Justru aku berharap Allah berkenan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka orang-orang yang menyembah Allah Ta'ala semata dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu.”

Dari Anas bin Malik berkata, aku sedang berjalan bersama Rasulullah saw, saat itu beliau memakai jubah dari Najran yang pinggirannya kasar, tiba-tiba seorang laki-laki Arab Badui menarik jubah beliau dengan keras, aku melihat ke pundak beliau, pinggiran jubah tersebut meninggalkan bekas di sana karena kerasnya tarikan, laki-laki tersebut berkata, “Hai Muhammad, beri aku harta Allah yang ada padamu.” Nabi saw menoleh kepadanya, tersenyum kemudian memberinya.

Pada suatu ketika, ada seorang laki-laki yang mencela Abdullah bin Abbas ra. Ketika orang tersebut selesai dari ucapan celaannya, Abdullah bin Abbas berkata kepada Ikrimah yang ikut bersama Abdullah bin Abbas: “Wahai Ikrimah. Coba tanya orang ini apakah ada hajatnya yang bisa kita penuhi?”. Orang itupun tertunduk dan merasa malu.

Pada suatu ketika datanglah hamba sahaya Abu Dzar kepadanya, hamba sahaya tersebut mematahkan kaki domba milik Abu Dzar. Abu Dzar bertanya kepadanya: “Siapakah yang mematahkan kaki domba ini?”. Hamba sahaya tersebut berkata: “saya yang melakukannya dengan sengaja agar anda marah terhadap saya hingga anda akan memukul saya hingga anda berdosa”. Abu Dzarpun berkata: “Saya akan membuat setan marah karena dialah yang telah menghasungmu untuk membangkitkan amarahku”. Abu Dzarpun memerdekakan hamba sahaya tersebut.

Pada suatu ketika ada seorang laki-laki yang mencela Adi bin Hatim. Adi sendiri diam mendengar celaan tersebut. Ketika orang tersebut selesai mencelanya, Adi bin Hatim berkata: “Apabila masih ada yang ingin kamu sampaikan, maka sampaikanlah sebelum para pemuda datang. Karena apabila mereka mendengarmu mencela tuan mereka, mereka tidak akan rela”.

Rasulullah saw bersabda kepada al-Asajj Abdul Qais, “Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua tabiat yang dicintai oleh Allah, santun dan tidak tergesa-gesa”. Diriwayatkan oleh Muslim.
(Izzudin Karimi)

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php?pilih=lihatsastra&id=135