Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Wasilah Besar
Senin, 03 Maret 14


Dari Abu Hurairah bahwa bila Nabi -shallallohu 'alaihi wasallam-memberi ucapan selamat kepada seseorang yang menikah, beliau mengucapkan, “Semoga Allah menurunkan keberkahan untukmu dan atasmu dan menyatukan kalian berdua dalam kebaikan.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan oleh al-Albani.

Banyak orang yang hendak masuk ke gerbang pernikahan selalu berdoa, bahkan meminta orang-orang yang mereka kenal agar mendoakan mereka diberi taufik oleh Allah, sesuatu yang bagus, berapa banyak doa yang menjadi sebab perbaikan hubungan di antara suami istri dan mendekatkan hati mereka, akan tetapi yang ingin aku katakan di sini adalah sebagaimana doa sebelum menikah itu bagus, memohon taufik Allah juga baik, maka demikian juga sesudah menikah, ia tidak patut dilalaikan, hendaknya suami istri menjaganya, memilih waktu-waktu, keadaan-keadaan dan tempat-tempat yang diharapkan doa dikabulkan padanya, salah satu keadaan dan ia banyak adalah saat shaum, saat berbuka bagi shaim, saat safar, saat sujud, sesudah menjawab adzan, sepertiga malam, satu saat di hari Jum’at, saat menjamin makanan dan minuman halal.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman apa yang Dia perintahkan kepada para nabi. Allah berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah, sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kalian lakukan.’. Allah berfirman, ‘Wahai orang-orang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepadamu.’ Kemudian Rasulullah menyebutkan seorang laki-laki yang melakukan safar panjang, rambut kusut dan tubuhnya berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit, ‘Ya Rabbi. Ya Rabbi.’ Tetapi makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram serta disuapi dengan yang haram, mana bisa dikabulkan?” Diriwayatkan oleh Muslim.

Doa termasuk sarana paling penting, paling besar dan paling kuat dalam mewujudkan kebahagiaan rumah tangga. Terkadang suami memiliki sesuatu yang buruk dari sisi agama dan akhlak, istri telah berusaha mengubahnya dengan berbagai cara, nasihat, peringatan dan amarah, istri telah berupaya memperbaiki, mendiamkan, memelototi atau bahkan menutup diri dengan tidak membuka bajunya, tetapi apa hasil? Suami tetap dengan sesuatu yang buruk tersebut. Hal ini bisa dibalik, di mana yang demikian adalah istri. Bila demikian, barang kali Anda lupa terhadap pintu doa. Jangan salah dan jangan mengecilkan. Berapa banyak orang sadar dan insaf, meninggalkan keburukan dan mengamalkan kebaikan, berubah dari kerendahan kepada kemuliaan berkat doa?

Yang ingin aku katakan, problem apa pun pada rumah tanggamu, di samping kamu berikhtiar melalui sebab akibat, jangan lupa dan lalai terhadap doa, ia termasuk wasilah besar dan ikhtiar mujarab bagi seorang Mukmin. Wallahu a'lam.

Terkadang suami istri belum dikaruniai momongan padahal sudah menikah sekian tahun, ikhtiar sudah dilakukan, saran medis sudah dikerjakan, tidak ada yang salah pada suami dan juga pada istri, tetapi mengapa istri belum kunjung isi? Segala jalan manusia sudah dilalui, namun istri belum kunjung berbadan dua. Jangan lupa, ada jalan yang selalu bisa dilalui dan menjanjikan, yaitu jalan doa. Nabi Allah Zakariya adalah sebaik-baik contoh, dia sudah tua, beruban dan tulangnya sudah lemah dan istrinya pun sama. Tetapi Zakariya tidak kenal putus berdoa, terus dan terus berdoa, akhirnya? Yahya lahir untuknya.Wallahu a'lam.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php?pilih=lihatsakinah&id=366