Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
PERJALANAN HIDUP EMPAT KHALIFAH RASUL YANG AGUNG
Selasa, 28 Juni 11

[Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anhum-]

DATA BUKU

Judul Asli : Tartib wa Tahdzib Kitab al-Bidayah wa an-Nihayah. (Kitab aslinya adalah al-Bidayah wa an-Nihayah, milik Imam al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah).
Judul Terjemah : Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul Yang Agung: Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali radhiyallahu 'anhum.
Penyusun : Dr. Muhammad bin Shamil as-Sulami.
Penerbit : Pustaka Darul Haq.
Tebal Buku : 778 hal
Ukuran Buku : 16 x 24,5 cm (Hard Cover)
Harga Buku : Rp.125.000.

Perlu kita ketahui: Bahwa kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, yang merupakan kitab asli dari buku kita ini, adalah buku induk sejarah Islam yang paling berpengaruh di dunia Islam. Pertama karena ditulis oleh seorang ulama besar, terutama dalam disiplin ilmu hadits hingga beliau digelari dengan al-Hafizh, karena hafalan dan penguasaan beliau yang luar biasa terhadap hadits-hadits dan riwayat-riwayat. Kedua, karena al-Hafizh Ibnu Katsir menyusunnya dengan sumber-sumber yang dikenal valid di kalangan ulama, semisal Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Kitab-kitab Sunan, Kitab-kitab Musnad, Tarikh ath-Thabari, dan lain sebagainya.

Hanya saja, karena kitab induk ini ditulis dengan metodologi disiplin periwayatan ilmu hadits, maka agak sulit diambil manfaatnya oleh banyak kaum Muslimin. Lebih dari itu, dalam al-Bidayah wa an-Nihayah juga banyak riwayat-riwayat yang tercampur dengan riwayat-riwayat yang lemah, bahkan ada juga yang berbau isra`iliyat, yang perlu dibuang. Dari sinilah awal mula ide untuk menyederhanakan dan menyusun ulang buku induk sejarah ini. Maka buku tartib dan tahdzib kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, yang kami terjemah dan kami terbitkan ini adalah rangkaian semua peristiwa sejarah dalam kurun waktu lebih kurang 30 tahun semenjak Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam wafat hingga akhir masa kekhalifahan Ali bin Thalib Radhiyallahu anhu, di mana al-Hasan, putra beliau menyerahkan kekuasaan kepada Mu'awiyah di Syam, berdasarkan riwayat-riwayat yang dapat dipertanggungjawabkan. Semua peristiwa dalam kurun masa tersebut disusun rapi kasus perkasus secara rinci sebagaimana mestinya.

Maka dengan membaca buku kita ini, Anda akan terbawa ke dalam suasana seakan-akan Anda berada di tengah sejarah yang sedang dibentuk oleh manusia-manusia hebat dan generasi terbaik umat ini; untuk kemudian mengambil pelajaran dan i'tibar dari mereka.

URGENSI TEMA

Mencintai para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam adalah satu kewajiban penting yang harus ada pada diri setiap Muslim, dan ini adalah salah satu perbedaan pokok antara Ahlus Sunnah dengan kelompok-kelompok yang menyempal dari Islam. Pertanyaan yang muncul: "Bagaimana seorang Muslim harus mencintai para sahabat?"

Pertanyaan ini adalah suatu yang penting, tetapi sebenarnya yang lebih penting dari itu adalah: "Dari mana seorang Muslim harus memulai agar benar-benar mencintai para sahabat sebagaimana yang disyari'atkan?" Yang sudah pasti, seseorang tidak mungkin bisa mencintai sesuatu atau seseorang yang tidak dia ketahui dan tidak dia kenal; karena apa yang tidak dia ketahui adalah sesuatu yang tidak ada dalam hati maupun pikirannya. Ini adalah suatu yang aksiomatik. Karena itu, memulai yang paling efektif adalah dari mengenal para sahabat, terkhusus empat sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang kemudian secara berurutan menjadi khalifah, Amirul Mukminin, setelah Nabi Shallallahu alaihi wasallam wafat.

Buku ini memaparkan secara rinci sosok empat khalifah agung yang nama-nama mereka telah tertulis tebal dengan tinta emas sejarah, berikut sepak terjang dan segala jasa besar mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin.

Dan tidak saja tentang empat khalifah tersebut, tetapi juga semua para sahabat besar dan tabi'in yang terlibat dalam kurun waktu masa empat kekhalifahan tersebut. Seperti: Sa'ad bin bin Abi Waqqash, az-Zubair bin al-Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Khalid bin al-Walid, Amr bin al-Ash, Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Abu Ubaidah Amir bin al-Jarrah, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas'ud, Abdullah bin Umar, Abdullah bin az-Zubair, Abdullah bin Amr, Abu Musa al-Asy'ari, juga istri-istri Nabi Shallallahu alaihi wasallam; semua sepak terjang mereka tergambar jelas dalam buku ini. Inilah gambaran pengabdian dan kepribadian mereka, sehingga pantas diiringi doa radhiyallahu 'anhum setiap kali nama mereka disebutkan oleh seorang Muslim, sebagai tanda kecintaan terhadap mereka.

METODOLOGI PENYUSUNAN DAN INTISARI

Di bagian awal penyusun mengemukakan metodologi yang beliau tempuh dalam menyusun buku ini, dan di antara yang terpenting adalah:
1. Semua riwayat diletakkan sesuai dengan sistematika tematik, sebagaimana yang dikenal dalam karakter penulisan modern, sehingga lebih mudah diambil faidahnya.
2. Penulis membuang riwayat-riwayat yang lemah dan cerita-cerita yang aneh serta kata-kata yang tidak lumrah.
3. Penulis mentakhrij setiap riwayat dari sumber asli yang digunakan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah.

Masing-masing khalifah disentuh dari sisi-sisi berikut:
1. Nasab dan keturunan.
2. Ciri-ciri fisik.
3. Kapan dan bagaimana sejarahnya masuk Islam.
4. Istri dan putra-putrinya.
5. Contoh-contoh keteladanan.
6. Keutamaan dan kemuliaannya.
7. Jasa-jasa yang ditorehkan dalam masa pengabdian.
8. Para pembantu dekat seperti: petugas pengumpul Zakat, juru tulis (sekretaris), bendahara, dan hakimnya.
9. Peristiwa pembai'atannya.
10. Semua peristiwa yang terjadi di masanya, berupa pembukaan dan penaklukan wilayah-wilayah dan sebagainya.

ISI BUKU SECARA UMUM

Di bagian awal buku kita ini, penyusun meletakkan biografi al-Hafizh Ibnu Katsir disertai dengan pengenalan kitab al-Bidayah wa an-Nihayah.

Isi buku secara garis besar dan ringkas adalah sebagai berkut:
• Abu Bakar Radhiyallahu anhu adalah sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang paling utama, dan ini adalah ijma’ para sahabat dan ijma’ Ahlus Sunnah. Dan ini dipertegas oleh berbagai hadits shahih, yang kesemuanya bisa Anda temukan secara rinci dalam buku kita ini. Bahkan terdapat riwayat shahih yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidak rela umat beliau dipimpin oleh selain Abu Bakar Radhiyallahu anhu sepeninggal beliau.
• Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sempat menyampaikan khutbah terakhir lima hari menjelang wafat, yang detilnya termuat lengkap di sini. Hingga detik-detik akhir dan wasiat-wasiat Nabi Shallallahu alaihi wasallam sebelum menghembuskan nafas terakhir.
• Jenazah Nabi Shallallahu alaihi wasallam sempat tertunda dimakamkan beberapa hari, karena begitu hebatnya perselisihan yang terjadi dalam berbagai masalah di antara para sahabat, ditambah dengan rasa terpukul yang berat karena wafatnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam.
• Kaum Muslimin, yang terdiri dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar, berkumpul di Saqifah Bani Sa'idah. Di sana terjadi perdebatan yang rumit mengenai siapa yang berhak menggantikan Nabi Shallallahu alaihi wasallam memimpin umat, yang akhirnya berujung pada kesepakatan para sahabat membai'at Abu bakar Radhiyallahu anhu.
• Kemudian kaum Muslimin berkumpul di masjid, dan di sana Abu Bakar menyampaikan pidato pertamanya sebagai khalifah.
• Terdapat banyak dalil yang disebutkan di sini, yang menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak menunjuk pengganti beliau secara langsung, selain isyarat kepada Abu Bakar, sebagaimana yang telah disinggung. Dan di sini, buku kita memuat banyak bantahan terhadap sekte Syi'ah (Rafidhah) yang mengklaim bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam mewasiatkan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu sebagai pengganti beliau.
• Berlanjut dengan uraian dan tahqiq sikap Fathimah, putri Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dan Ali terhadap Abu Bakar radhiyallahu Anhum, dalam kasus tanah milik Nabi Shallallahu alaihi wasallam di daerah Fadak.
• Selanjutnya, sebagaimana yang sering kita dengar, banyak orang-orang Arab mulai murtad, negeri-negeri di Jazirah Arabia pun ikut melepaskan diri dari kekuasaan Islam di Madinah, bahkan sebagian di antara mereka ada yang mengaku sebagai nabi dan membentuk pasukan yang besar yang merongrong negara Islam Madinah. Di sinilah awal mula jasa besar Khalifah Abu Bakar Radhiyallahu anhu, karena beliau menghadapinya dengan tindakan yang tepat hingga semuanya kembali sebagaimana semula seperti keadaan di mana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam wafat. Semua kisah penumpasan dan berbagai peperangan berkaitan dengan fitnah ini, disajikan lengkap di sini, termasuk kisah terbunuhnya Musailamah al-Kadzdzab, si nabi palsu.
• Dan demi menghadapi semua fitnah yang bergolak itu, Abu Bakar kemudian membentuk pasukan-pasukan yang dikomandoi oleh para panglima hebat: Khalid bin al-Walid, Ikrimah bin Abu Jahal, Syurahbil bin Hasanah, Muhajir bin Abu Umayyah, Khalid bin Sa'id bin al-Ash, Amr bin al-Ash, Hudzaifah bin Mihshan, Arfajah bin Hartsamah, Thuraifah bin Hajiz, Suwaid bin Muqarrin, dan Al-Ala' bin al-Hadhrami, radhiyallahu 'anhum. Dan bersama mereka Abu Bakar mengirimkan surat ultimatum kepada semua pihak yang murtad dan menyulut fitnah tersebut. Semua kisah ini, masing-masing dan secara rinci dapat Anda nikmati dalam buku kita ini.
• Usai memadamkan berbagai gejolak api fitnah tersebut, Khalifah agung ini, Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu, kemudian memberangkatkan pasukan untuk membuka negeri Iraq, di bawah komando Khalid bin al-Walid Radhiyallahu anhu. Dan setapak demi setapak, dari satu desa ke satu kota kaum Muslimin berhasil membuka Iraq tengah ke arah barat dan utara hingga mendekat ke negeri Syam. Masing-masing dari penaklukan berbagai kota di sana memiliki rincian kisah tersendiri, yang dapat Anda dalami di dalam buku kita ini.
• Penaklukan berlanjut ke negeri Syam, dan tidak lama berhasil direbut kaum Muslimin dari cengkraman Romawi yang kala itu telah menguasainya dalam kurun waktu yang lama.
• Khalifah Abu Bakar kemudian wafat, dan digantikan oleh Umar bin al-Khaththab, al-Faruq Radhiyallahu anhu.
• Umar adalah seorang sahabat yang mulia, dan beliau juga sahabat yang paling utama setelah Abu Bakar, berdasarkan ijma' para sahabat dan ijma’ Ahlus Sunnah.
• Umar adalah seorang yang mulia yang memiliki banyak keutamaan, yang rinciannya dapat Anda kaji di sini.
• Umar segera melanjutkan penaklukan negeri Syam, karena sepeninggal Abu Bakar, sebagian daerah di sana berhasil melepaskan diri dari kekuasaan kaum Muslimin.
• Tidak lama setelah itu terjadilah wabah penyakit pes, di sebuah daerah bernama Amwas, sehingga dikenal dengan Tha'un Amwas, yang menyebabkan ribuan kaum Muslimin wafat, bahkan banyak di antara mereka adalah para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang mulia radhiyallahu 'anhum.
• Dan di zaman Umarlah, Baitul Maqdis berhasil direbut kaum Muslimin, dan beliau sendiri yang datang ke sana untuk menerima penyerahan kunci Baitul Maqdis dari kaum Nasrani yang mendudukinya sebelumnya.
• Berikutnya khalifah Umar mengarahkan penaklukan ke negeri Mesir.
• Dalam episode sejarah yang begitu penting dan genting ini, khalifah Umar justru mengganti panglima Khalid dengan Abu ubaidah radhiyallahu 'anhum, dan anehnya surat penggantian pucuk pimpinan itu sampai kepada Khalid ketika Perang sedang berkecamuk. Di sini Umar memiliki alasan yang sangat tepat, sebagaimana analisa ulama Ahlus Sunnah, tetapi dalam berbagai tulisan dan karya tulis, banyak kita temukan informasi yang simpang siur, seakan-akan di antara khalifah Umar dengan panglima Khalid terdapat dendam dan intrik pribadi. Benarkan demikian? Dan apa yang sebenarnya terjadi? Semua riwayat tentangnya dapat Anda kaji secara ilmiah di dalam buku ini.
• Berikutnya Umar mengarahkan pasukan ke arah timur, hingga berhasil menumbangkan imperium terbesar kedua kala itu, yaitu Kisra Persia, di bawah komando sahabat yang mulia, Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu. Dan karena inilah kemudian sekelompok orang-orang Persia, karena ingin membalas dendam kepada Islam dan kaum Muslimin, sebagian di antara mereka pura-pura masuk Islam dan hidup di tengah kaum Muslimin di Madinah. Hingga ketika Allah menghendaki masa kekhalifahan Umar Radhiyallahu anhu harus berakhir, orang-orang munafik dari Persia itu menikam beliau, ketika beliau tengah mengimami kaum Muslimin Shalat Shubuh. Dari sinilah awal dan muara kesimpulan analisa ahli sejarah, yang mengatakan bahwa Agama Syi'ah (Rafidhah) sebenarnya adalah semua gerakan untuk mengembalikan kekuasaan Persia, tetapi karena mereka tidak mampu menghadapi kaum Muslimin secara jantan, maka mereka mengklaim mencintai Ahlul Bait dan merubah banyak ajaran Islam.
• Kekhalifahan kemudian dipangku oleh Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu, menantu Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dan sebagaimana halnya dua khalifah sebelumnya, khalifah agung yang ketiga ini juga seorang sahabat yang mulia dan utama, yang keutamaannya disebutkan secara rinci di dalam buku kita ini.
• Penaklukan berlanjut di zaman beliau hingga sampai ke Afrika, ke arah barat, hingga bahkan menyeberang laut tengah untuk menaklukkan Eropa, dan ke arah timur sampai ke Asia Tengah bahkan sampai Timur jauh.
• Salah satu jasa besar khalifah Utsman adalah menyatukan mush-haf dengan lahjah bahasa Arab Quraisy.
• Akan tetapi ternyata semua sepak terjang dan kebijakan-kebijakan mulia khalifah Utsman Radhiyallahu anhu, membuat orang-orang munafik semakin sakit hati, dan kedengkian mereka terhadap beliau tersebut membuat mereka menyulut fitnah melawan beliau, hingga mengepung dan membunuh beliau secara keji di kota Madinah.
• Kekhalifahan kemudian dipangku oleh sahabat terbaik keempat, Ali bin Abi Thalib. Dan beliau juga seorang yang agung dan mulia. Dan dalam masa kekhalifahan beliau inilah berbagai fitnah bergolak, perang Jamal dan Perang Shiffin dan sebagainya, kesemuanya adalah satu rangkaian dengan terbunuhnya Utsman Radhiyallahu anhu.
• Dan dalam rangkaian fitnah yang datang silih berganti ini, penyulutnya adalah seorang Yahudi terlaknat, Abdullah bin Saba`.

Semua ini dapat Anda kaji secara rinci dengan riwayat-riwayatnya, dalam buku kita ini. Ini adalah di antara buku dan rujukan terbaik dalam temanya.

Demikian resensi ini, semoga Allah menjadikannya bermanfaat bagi kaum Muslimin Indonesia.

CONTACT PERSON

Pemesanan kitab dan informasi selengkapnya, silahkan hubungi Sdr. Ahmad Maulana: Telpon: (021) 84999585 Hp: (021) 93690244. Situs: www.darulhaq-online.com.

Cara Pemesanan Kitab: Klik Pesan Kitab

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatresensi&id=17