Artikel : Al-Quran - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Tafsir Surat Ali Imran 81-83

Senin, 15 Juni 20

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


æóÅöÐú ÃóÎóÐó Çááøóåõ ãöíËóÇÞó ÇáäøóÈöíøöíäó áóãóÇ ÂÊóíúÊõßõãú ãöäú ßöÊóÇÈò æóÍößúãóÉò Ëõãøó ÌóÇÁóßõãú ÑóÓõæáñ ãõÕóÏøöÞñ áöãóÇ ãóÚóßõãú áóÊõÄúãöäõäøó Èöåö æóáóÊóäúÕõÑõäøóåõ ÞóÇáó ÃóÃóÞúÑóÑúÊõãú æóÃóÎóÐúÊõãú Úóáóì Ðóáößõãú ÅöÕúÑöí ÞóÇáõæÇ ÃóÞúÑóÑúäóÇ ÞóÇáó ÝóÇÔúåóÏõæÇ æóÃóäóÇ ãóÚóßõãú ãöäó ÇáÔøóÇåöÏöíäó (81) Ýóãóäú Êóæóáøóì ÈóÚúÏó Ðóáößó ÝóÃõæáóÆößó åõãõ ÇáúÝóÇÓöÞõæäó (82) ÃóÝóÛóíúÑó Ïöíäö Çááøóåö íóÈúÛõæäó æóáóåõ ÃóÓúáóãó ãóäú Ýöí ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö ØóæúÚðÇ æóßóÑúåðÇ æóÅöáóíúåö íõÑúÌóÚõæäó (83) ÓæÑÉ Âá ÚãÑÇä


TERJEMAHAN:

3:81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.”

3:82. Maka barangsiapa berpaling setelah itu, maka mereka itulah orang yang fasik.

3:83. Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?


TAFSIR AYAT:

Al-Mukhtashar Fi At-Tafsir:

3:81. Ingatlah, wahai Rasul, manakala Allah mengambil perjanjian yang kuat dari nabi-nabi dengan berfirman kepada mereka, "Jika Aku memberi kalian kitab yang Aku turunkan kepada kalian dan hikmah yang Aku ajarkan kepada kalian, lalu seseorang dari kalian mencapai kedudukan dan derajat yang tinggi, kemudian datang kepada kalian seorang rasul dari sisiKu yang membenarkan kitab dan hikmah yang ada pada kalian, maka kalian harus beriman kepada apa yang dibawanya dan kalian harus menolongnya dan mengikutinya. Apakah kalian, wahai nabi-nabi, mengakui hal itu dan menerima perjanjianKu yang kuat ini?" Mereka menjawab dengan berkata, "Kami mengakuinya." Allah berfirman, "Saksikanlah atas diri kalian dan umat-umat kalian, dan Aku bersama kalian termasuk yang bersaksi atas kalian dan atas mereka."

3:82. Barangsiapa berpaling sesudah perjanjian yang dikuatkan dengan kesaksian dari Allah dan para rasulNya ini, maka mereka adalah orang-orang yang keluar dari agama Allah dan ketaatan kepadaNya.

3:83. Apakah orang-orang yang keluar dari agama Allah dan ketaatan kepadaNya mencari selain agama Allah yang Dia pilih untuk hamba-hambaNya? Padahal hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semua makhluk yang ada di langit dan di bumi berserah diri dan tunduk dengan suka rela seperti keadaan orang-orang Mukmin atau terpaksa seperti keadaan orang-orang kafir, kemudian hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata seluruh makhluk akan berpulang pada Hari Kiamat untuk menghadapi perhitungan amal dan menerima balasan.

Faidah dari ayat-ayat di atas:

1. Kesesatan ulama-ulama Yahudi dan tipu daya mereka dalam menyelewengkan firman Allah dan kebohongan mereka terhadap manusia dengan menisbatkan penyelewengan tersebut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Siapa pun yang mengaku bahwa dia berada di atas agama seorang nabi dari nabi-nabi Allah namun tidak beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia telah melanggar perjanjiannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah para ulama rabbani yang menyatukan ilmu dengan amal, dan mendidik manusia di atas hal itu.
4. Kesesatan yang paling besar adalah berpaling dari agama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mana seluruh makhluk, yang baik maupun yang jahat, berserah diri kepadaNya Subhanahu wa Ta’ala.


Tafsir As-Sa’di:

(81-82) Ini adalah berita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa Dia telah mengambil janji dari para nabi dan ikatan sumpah pada mereka semuanya yang disebabkan oleh apa yang telah Allah karuniakan kepada mereka dan karena semua yang telah Dia berikan untuk mereka berupa al-Kitab dan al-Hikmah yang berkonsekuensi wajibnya menegakkan hak-hak Allah dan menunaikannya dengan sebaik-baiknya; bahwa apabila datang kepada mereka seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada mereka, yang diutus untuk menyampaikan ketauhidan, kebenaran, keadilan dan prinsip-prinsip dasar yang disepakati oleh seluruh syariat, maka mereka akan beriman kepadanya dan membelanya. Mereka pun menyetujui hal tersebut, mengakuinya, konsisten terhadapnya, mempersaksikan mereka, dan ia bersaksi atas mereka, serta mengancam orang-orang yang menyalahi perjanjian tersebut.

Ini merupakan perintah yang bersifat umum di antara para nabi, bahwasanya jalan mereka adalah satu, dan bahwa dakwah dari setiap nabi di antara mereka telah mereka sepakati dan telah mereka setujui bersama, keumuman itu adalah bahwa Allah mengambil janji dari mereka untuk beriman dan membela Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Karena itu, barangsiapa yang mengaku bahwa ia adalah pengikut salah seorang dari mereka, maka ini adalah agama mereka yang telah diambil oleh Allah perjanjian dari mereka lalu mereka menyetujui dan mengakuinya. Maka barangsiapa yang berpaling dari mengikuti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari orang-orang yang menyangka bahwasanya mereka termasuk pengikut nabi-nabi tersebut, maka ia adalah fasik yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan mendustakan rasul yang diakuinya bahwa ia termasuk pengikutnya padahal ia menyimpang dari jalannya.

Ini merupakan penegakan hujjah dan keterangan yang kuat atas setiap orang yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari ahli kitab dan agama-agama lainnya, dan tidaklah mungkin mereka beriman kepada rasul-rasul mereka di mana mereka mengakui sebagai pengikut-pengikut mereka hingga mereka beriman kepada pemimpin dari rasul-rasul tadi dan penutup mereka shallallahu ‘alaihi wasallam.

(83-85) Telah berlalu pada surat al-Baqarah bahwa dasar-dasar ini yang merupakan pokok-pokok keimanan yang diperintahkan oleh Allah kepada umat ini telah disepakati oleh kitab-kitab dan Rasul-rasul. Itulah tujuan asasi yang ditujukan kepada setiap orang, dan bahwasanya itu adalah agama dan Islam yang hakiki. Dan bahwa orang yang mencari selainnya dan beramal dengannya, maka perbuatannya itu tertolak hingga ia tidak memiliki ajaran yang ia kembali kepadanya. Barangsiapa yang tidak membutuhkan dan membencinya, maka kemanakah ia akan pergi? Kepada penyembahan pohon, batu atau api? Atau kepada penyembahan rahib, pendeta atau salib? Atau kepada peniadaan Rabb alam semesta? Atau kepada agama-agama yang batil yang merupakan wahyu dari setan? Mereka semua itu di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi.


REFERENSI:

1. Tafsir Al-Qur’an (1) Surat: Al-Fatihah – Ali Imran, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, Darul Haq, Jakarta, Cet. VII, Sya’ban 1436 H / Juni 2015 M.
2. Tafsir Al-Qur’an Terjemah al-Mukhtashar fi at-Tafsir, Para Pakar Tafsir, Darul Haq, Jakarta.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatquran&id=328