Artikel : Al-Quran - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Ayat 42-44 Surat Ali Imran

Jumat, 18 Oktober 13


Allah berfirman,


æóÅöÐú ÞóÇáóÊö ÇáãóáÇÆößóÉõ íÇ ãóÑúíóãõ Åöäøó Çááåó ÇÕúØóÝÇßö æóØóåøóÑóßö æóÇÕúØÝÇßö Úáìó äöÓÇÁö ÇáÚóÇáóãöíäó íóÇ ãóÑúíóãõ ÇÞúäõÊöí áöÑóÈøößö æóÇÓúÌõÏöí æóÇÑúßóÚöí ãóÚó ÇáÑøóÇßöÚöíäó Ðáößó ãöäú ÃóäúÈóÇÁö ÇáÛóíúÈö äõæúÍöíúåö Åöáóíúßó æóãóÇ ßõäúÊó áóÏóíúåöãú ÅöÐú íõáÞõæäó ÃóÞúáÇãóåõãú Ãóíøõåõãú íóßúÝáõ ãóÑúíóãó æóãóÇ ßõäúÊó áóÏóíúåöãú ÅöÐú íóÎúÊóÕöãõæäó


Dan ketika malaikat berkata, ‘Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, mensucikanmu dan melebihkanmu atas kaum wanita alam semesta. Wahai Maryam, taatlah kepada Rabbmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.’ Yang demikian itu termasuk kabar-kabar ghaib yang Kami wahyukan kepadamu, dan kamu tidak hadir di antara mereka saat mereka melemparkan pena-pena untuk mengundi siapa yang akan memelihara Maryam, dan kamu juga tidak hadir di sisi mereka ketika mereka berselisih.

Ayat 42 merupakan kabar dari Allah tentang pembicaraan malaikat kepada Maryam atas dasar perintah Allah kepada mereka untuk melakukan itu, bahwa Allah telah memilihnya, mengangkatnya karena ibadah, kezuhudan dan kemuliaannya, di samping Allah membersihkannya dari perkara-perkara yang menodai kesuciannya dan mengunggulkannya atas kaum wanita di dunia.

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik wanitanya adalah Maryam binti Imran dan sebaik-baik wanitanya adalah Khadijah binti Khuwailid.” Dalam Muslim, Abu Kuraib berkata, “Waki’ menunjuk ke langit dan ke bumi.”

Dari Abu Musa al-Asy’ari, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Banyak kaum lelaki yang sempurna, dan tidak ada yang sempurna dari kaum wanita kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah istri Fir'aun.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Kemudian Allah mengabarkan tentang para malaikat bahwa mereka memerintahkan Maryam agar memperbanyak ibadah, ruku’ dan sujud karena Allah hendak menyiapkannya memikul sebuah perkara berat di dunia dan besar di akhirat, melaluinya Allah akan memperlihatkan kodratNya yang agung, yaitu menciptakan anak tanpa sentuhan suami.

Para ulama berbeda kata tentang tafsirÇÞäÊí dalam ayat, tetapi perbedaan ini hanya perbedaan redaksional yang bermakna tidak berbeda. Mujahid berkata, “Maryam shalat hingga kedua telapak kakinya bengkak.” Al-Hasan al-Bashri berkata, “Qunut adalah beribadah kepada Allah.”

Ayat 44 pembicaraan padanya kembali kepada Rasulullah, bahwa kabar tentang Maryam ini termasuk kabar ghaib yang Allah buka kepada beliau, bahwa Rasulullah tidak hadir bersama mereka sehingga melihat apa yang mereka lakukan, sebaliknya Allah memberitahu beliau sehingga beliau seperti melihat manakala mereka mengundi siapa yang berhak mengasuh dan memelihara Maryam, mereka mengundi karena tidak ada yang mau mengalah, semua ingin mendapatkan pahala.

Ibnu Katsir menyebutkan dari Ibnu Jarir bahwa dia menyebutkan dari Ikrimah, dia berkata, kemudian Ummu Maryam membawa Maryam dalam gendongannya ke Bani al-Kahin bin Harun saudara Musa, saat itu mereka adalah para pengurus Baitul Maqdis, dia berkata kepada mereka, “Terimalah anak yang aku nadzarkan ini, aku sudah menyerahkannya agar berkhidmat pada Baitul Maqdis, dia adalah putriku, tidak masuk gereja wanita haid dan aku tidak memulangkannya ke rumah.” Mereka berkata, “Putri imam kita dan sahib ibadah kita.” Zakariya berkata, “Serahkanlah dia kepadaku, bibinya adalah istriku.” Mereka menjawab, ‘Tidak, dia adalah anak imam kita.” Maka mereka mengundi dengan pena-pena yang mereka gunakan untuk menulis Taurat, dan Zakariya menang, maka dia yang mengasuhnya. Wallahu a'lam.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatquran&id=276