Artikel : Al-Quran - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Perbedaan Antara Al-Iitaa dan Al-I'Thaa

Jumat, 30 Nopember 12

Terdapat perbedaan antara al-Iitaa (الإيتاء) dengan al-I'thaa (الإعطاء) di dalam al-Qur'an, sekalipun keduanya sinonim, yang maknanya adalah memberi. Menurut al-Juwaini rahimahullah, lafazh al-Iitaa (الإيتاء) lebih kuat dari kata al-I'thaa (الإعطاء) dalam menetapkan maf'ul bihi (objeknya). Karena al-I'thaa (الإعطاء) memiliki muthawwi (kata kerja yang menjadi akibat/dampak darinya), dikatakan misalnya أعطاني فعطوت (Dia memberikan kepadaku, maka aku pun menerimanya). Dan tidak dikatakan pada kata al-Iitaa (الإيتاء):أتاني فأتيت (Dia memberikan kepadaku, maka aku memberi kepadanya), akan tetapi dikatakan أتاني فأخذت (Dia memberikan kepadaku, maka aku pun menerimanya).

Maka kata kerja yang memiliki muthawi' lebih lemah di dalam menetapkan objek dibandingkan kata kerja yang tidak memiliki muthawwa'. Karena engkau mengatakan قطعته فانقطع (aku memotongnya, maka ia terpotong), maka kata kerja ini menunjukkan bahwa pekerjaan pelaku tergantung pada penerimaan tempat untuk objek, seandainya tidak ada dia, niscaya tidak akan ada objek.

Oleh sebab itu boleh dikatakan:قطعته فما انقطع (aku memotongnya, namun ia tidak terpotong), dan tidak dibenarkan dalam kata kerja yang tidak memiliki muthawwa'. Maka tidak boleh dikatakan ضربته فانضرب أو ما انضرب dan tidak boleh dikatakan:قتلته فانقتل أو ما انقتل. Karena perbuatan-perbuatan ini, jika muncul dari pelaku, maka akan terjadi pada objek sasarannya.

Dan pelaku berdiri sendiri dengan kata kerja-kata kerja yang tidak memiliki muthawwa' laha. Maka kata al-Iitaa (الإيتاء) lebih kuat dari al-I'thaa (الإعطاء).

(Sumber:مباحث في علوم القرآن karya Syaikh Manna’ al-Qaththaan rahimahullah, cet. Maktab al-Ma’arif, Riyadh hal. 212. Diterjemahkan dan diposting oleh Abu Yusuf Sujono)

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatquran&id=245