Artikel : Al-Quran - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Tafsir Ayat Al-Kursi ( Surat al-Baqarah ayat 255)

Jumat, 20 Januari 12

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:



Çááóøåõ áóÇ Åöáóåó ÅöáóøÇ åõæó ÇáúÍóíõø ÇáúÞóíõøæãõ áóÇ ÊóÃúÎõÐõåõ ÓöäóÉñ æóáóÇ äóæúãñ áóåõ ãóÇ Ýöí ÇáÓóøãóÇæóÇÊö æóãóÇ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ãóäú ÐóÇ ÇáóøÐöí íóÔúÝóÚõ ÚöäúÏóåõ ÅöáóøÇ ÈöÅöÐúäöåö íóÚúáóãõ ãóÇ Èóíúäó ÃóíúÏöíåöãú æóãóÇ ÎóáúÝóåõãú æóáóÇ íõÍöíØõæäó ÈöÔóíúÁò ãöäú Úöáúãöåö ÅöáóøÇ ÈöãóÇ ÔóÇÁó æóÓöÚó ßõÑúÓöíõøåõ ÇáÓóøãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖó æóáóÇ íóÆõæÏõåõ ÍöÝúÙõåõãóÇ æóåõæó ÇáúÚóáöíõø ÇáúÚóÙöíãõ (255)

”Allah tidak ada Ilah(yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255

Tafsir Ayat :

Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam mengabarkan,


Ãóäóø åÐöåö ÇúáÂíóÉó ÃóÚúÙóãõ ÂíóÇÊö ÇáúÞõÑúÂäö

"Bahwa ayat ini adalah ayat yang paling agung dalam al-Qur'an. Diriwayatkan oleh Muslim no.810 dari hadits Ubay bin Ka'b "

Karena ayat ini meliputi makna tauhid, kebesaran, luasnya sifat Allah Ta’ala , dan Allah Ta’ala mengabarkan bahwasanya Dia adalah, ( Çááåõ ) "Allah" yang memiliki segala makna-makna ketuhanan, dan bahwasanya tidak ada yang berhak bercitra ketuhanan dan peribadahan kecuali hanya Dia.

Ketuhanan selainNya dan peribadahan kepada selainNya adalah batil, dan bahwasanya Dia adalah, ( ÇóáÍúíõø ) "Hidup kekal" yang memiliki seluruh makna-makna kehidupan yang sempurna berupa pendengaran, penglihatan, kemampuan, kehendak, dan sebagainya dari sifat-sifat fisik, sebagaimana juga Dia, (ÇáúÞóíõøæãõ ) "terus menerus mengurus (makhlukNya)" termasuk di dalamnya segala macam bentuk sifat-sifat perbuatan, karena Dia adalah terus menerus mengurus, yang sendiri saja mengurusnya dan tidak butuh kepada bantuan seluruh makhluk-makhlukNya, Dia mengurus segala makhluk, di mana Dia menciptakan mereka, menetapkannya, memberikan segala kebutuhan mereka dalam mempertahankan keberadaan dan kelanggengan mereka, dan dari kesempurnaan hidup dan kepengurusan-Nya bahwa Dia,(áÇó ÊóÃúÎõÐõåõ ÓöäóÉñ ) "tidak mengantuk" maksudnya, tidak ingin tidur, (æóáÇó äóæúãñ ) "dan tidak tidur" karena ngantuk dan tidur hanyalah muncul pada para makhluk yang di selubungi oleh kelemahan, ketidakmampuan serta kekurangan, dan tidak muncul pada Dzat yang memiliki keagungan, kesombongan dan kemuliaan. Allah juga mengabarkan bahwasanya Dia Pemilik apa yang ada di langit dan di bumi, semuanya adalah hamba-hamba Allah sebagai budak-budakNya yang tidak ada seorang pun yang keluar dari koridor tersebut
Åöäú ßõáõø ãóäú Ýöí ÇáÓóøãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö ÅöáóøÇ ÂóÊöí ÇáÑóøÍúãóäö ÚóÈúÏðÇ

"Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba." (Maryam: 93)

Maka Dialah Raja segala raja dan Dialah yang memiliki segala sifat raja, pengaturan, kekuasaan, dan kesombongan, dan karena kesempurnaan kerajaanNya bahwasanya tidak, (íóÔúÝóÚõ ÚöäÏóåõ ) "memberi syafaat di sisi Allah" seorang pun, ( ÅöáÇóø ÈöÅöÐúäöåö ) "kecuali dengan izinNya." Setiap pemuka kaum dan para pemegang syafaat adalah hamba-hamba bagiNya dan budak-budakNya, di mana mereka tidak memberikan syafaat hingga mereka diizinkan untuk itu.
Þõáú áöáóøåö ÇáÔóøÝóÇÚóÉõ ÌóãöíÚðÇ áóåõ ãõáúßõ ÇáÓóøãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö

"Katakanlah, 'Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. KepunyaanNya kerajaan langit dan bumi'." (Az-Zumar: 44)

Dan Allah tidak memberikan izin seorang pun memberikan syafaat kecuali bagi mereka yang Dia ridhai, dan Dia tidak meridhai kecuali mereka yang mentauhidkanNya dan mengikuti RasulNya, maka barangsiapa yang tidak bersifat seperti ini maka Dia tidak meentang ilmuNya yang luas lagi melingkupi dan bahwa Dia mengetahui apa yang ada pada seluruh makhluk berupa perkara-perkara yang akan datang yang tidak ada akhirnya, ( æóãóÇÎóáúÝóåõãú ) "dan di belakang mereka" dari perkara-perkara yang telah berlalu yang tidak ada batasnya, dan bahwasanya tidak ada yang tersembunyi dariNya,
íóÚúáóãõ ÎóÇÆöäóÉó ÇáúÃóÚúíõäö æóãóÇ ÊõÎúÝöí ÇáÕõøÏõæÑõ

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (Al-Mukmin: 19)

Dan bahwasanya tak ada seorang pun yang meliputi ilmu Allah dan pengetahuanNya, ( ÅöáÇóø ÈöãóÇ ÔóÂÁó ) "melainkan apa yang dikehendakiNya" di antaranya adalah sesuatu yang diperlihatkan olehNya kepada kalian dari perkara-perkara syar'i dan perkara takdir, dan itu hanya bagian yang sangat sedikit sekali yang akan hilang (bila dibandingkan) ilmu Allah dan pengetahuanNya sebagaimana yang dikatakan oleh makhluk yang paling mengetahui tentangNya yaitu para Rasul dan Malaikat,
ÓõÈúÍóÇäóßó áóÇ Úöáúãó áóäóÇ ÅöáóøÇ ãóÇ ÚóáóøãúÊóäóÇ

"Mahasuci Engkau, Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami." (Al-Baqarah: 32).

Kemudian Allah mengabarkan tentang keagunganNya dan kemuliaanNya dan bahwasanya kursiNya seluas langit dan bumi, dan bahwa Dia menjaga keduanya dan seluruh makhluk yang berada di dalamnya dengan sebab-sebab dan aturan-aturan yang dijadikan oleh Allah pada para makhluk, walaupun demikian tidaklah ada sesuatu pun yang memberatkanNya untuk menjaga keduanya karena kesempurnaan kebesaranNya dan kemampuanNya serta luasnya hikmahNya dalam segala hukum-hukumNya.

(æóåõæó ÇáúÚóáöíõø) "Dan Allah Mahatinggi" dengan DzatNya atas semua makhluk-makhlukNya, dan Dia Tinggi dengan keagungan sifat-sifatNya, dan Dialah yang Mahatinggi yang menguasai makhluk-makhluk, segala yang ada patuh padaNya, segala perkara tunduk padaNya, dan semua hamba merendahkan diri kepadaNya, (ÇáúÚóÙöíãõ ) "Lagi Mahabesar" yang menyatukan segala sifat keagungan, kesombongan, kebesaran dan kemegahan, Dzat yang dicintai oleh hati, diagungkan oleh ruh, orang-orang yang mengetahui hal itu faham bahwa keagungan setiap hal walaupun nampak jelas namun Dia akan sangat kecil bila disandingkan dengan keagungan Dzat yang Mahatinggi lagi Mahabesar. Ayat ini telah meliputi semua makna yang merupakan makna yang paling mulia yang menyebabkannya berhak menjadi ayat yang teragung dalam al-Qur'an, dan orang yang membacanya dengan melakukan perenungan dan pemahaman, maka dia berhak hatinya dipenuhi dengan keyakinan, pengetahuan dan keimanan, dan Dia akan terjaga dengan hal itu dari kejahatan setan.

Pelajaran yang bisa diambil dari ayat ini di antaranya adalah :

1. Penetapan nama Allah dan sifat yang terkandung di dalam nama tersebut (Çááåõ), (ÇóáÍúíõø): Hidup kekal, (ÇáúÞóíõøæã): terus menerus mengurus (makhlukNya),(ÇáúÚóáöí): Allah Maha tinggi, (ÇáúÚóÙöíãõ): Mahabesar.

2. Penetapan keesaan Allah di dalam penyembahan (áÂó Åöáóåó ÅöáÇóø åõæó)

3. Bahwa Allah tidak membutuhkan siapa pun, jika dikatakan: Bagaimana dikatakan demikian sedangkan AllahTa’ala berfirman: (óíóÇÃóíõøåóÇ ÇáóøÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ Åöä ÊóäÕõÑõæÇ Çááåó íóäÕõÑúßõãú)
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu ...(Qs.Muhammad : 7)
dan firman Allah Ta’ala (æóáóíóäÕõÑóäóø Çááåõ ãóä íóäÕõÑõåõ),
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya (Q. Al-Hajj:40)
Pada dua potongan ayat ini Allah Ta’ala menetapkan bahwasanya dia ditolong? Jawab: yang dimaksud dengan menolong Allah Ta’ala adalah menolong agamanya.

4. Penafian sifat lupa dan tidur bagi Allah ta’ala Ini sebagai konsekuensi dari sifat(ÇóáÍúíõø): Hidup kekal yang sempurna.

5. Bahwa kerajaan Allah ta’ala mencakup semesta alam sebagaimana fimanNya
(áóøåõ ãóÇÝöí ÇáÓóøãóÇæóÇÊö æóãóÇÝöí ÇúáÃóÑúÖö).

6. Penetapan bahwa langit mempunyai tingkatan (ÇáÓóøãóÇæóÇÊö)

7. Penetan sifat “mengizinkan” (ÈöÅöÐúäöåö) bagi Allah Ta’ala.

8. Penetapan kehendak bagi Allah Ta’ala (ÅöáÇóø ÈöãóÇ ÔóÂÁó)

9. Bahwa Allah tidak merasakan keberatan dalam menjaga langit dan bumi (æóáÇó íóÆõæÏõåõ ÍöÝúÙõåõãóÇ)

10. Bahwa langit dan bumi membutuhkan penjagaan (æóáÇó íóÆõæÏõåõ ÍöÝúÙõåõãóÇ), seandainya Allah Ta’ala tidak menjaganya tentunya akan menjadi rusak.

[Sumber: Tafsir al-Qur-an al-Karim, oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin jilid 3, dan Tafsir as-Sa'di, oleh syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa'di, semoga Allah merahmati keduanya. Diposting oleh Sufiyani]

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatquran&id=206