Oleh : Ust. Izzuddin Karimi. Lc

Tanya :

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,

Saya pernah membaca di salah satu Situs tentang Tasbih Berkhadam, ringkasnya untuk mengamalkan Tasbih tersebut yaitu dengan menggunakan bacaan beberapa Asma’ul Husna serta ayat lain yang sering digunakan Untuk dzikir sesudah sholat Fardhu. Yang ingin saya tanyakan apakah ini termasuk menyimpang dari ajaran agama Islam atau tidak? Mohon penjelasannya.

Wassalamu'alaikum Warhamatullaahi Wabarakatuh

Hormat Saya : Azhari

Jawab :

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Amma ba’du.

Sangat menyimpang, karena khadam tersebut adalah setan yang menunggangi Asma’ul Husna atau dzikir tersebut.

Begini kawan, Asma`ul Husna diajarkan oleh Allah kepada hamba-hambaNya agar mereka mengenalNya dengan nama-nama tersebut dan memanggilNya atau berdoa kepadaNya dengan nama-nama tersebut, firman Allah ta’ala, “Hanya milik Allah Asma’ul Husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut Asma’ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya, nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-A’raf: 180). Penggunaan Asma`ul Husna pada selain apa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan penyimpangan dari kebenaran. Saya katakan, sekaligus kezhaliman, masa nama-nama Allah hanya digunakan untuk tujuan rendah macam itu? Apakah itu bukan kezhaliman namanya?

Di sinilah pinter-pinternya setan, eits nanti dulu, sebenarnya yang pinter itu setannya atau manusianya yang oon alias dungu? Apapun, begitulah yang terjadi dan tidak sedikit yang terjerumus dan akhirnya bershahib ( berkawan-ed) dengan syaithanirrajim (syetan yang terkutuk-ed). Naudzu billah min dzalik( kita berlindung dari yang demikian-ed).

Shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.