Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Ada Apa dengan Jenggot?
Jumat, 05 September 08

Tanya

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraklatuh

Ustadz orang tua ana selalu meyuruh untuk memotong jenggot ana, padahal jenggot ana segenggampun belum ada. Alasannya dengan berjenggot saya sulit mendapat pekerjaan dan alasan lainnya yaitu mirip dengan teroris, dll. Bagaimana saran ustadz untuk menanggapi orang tua saya itu. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warhamatullaahi Wabarakatuh
Dari : AR

Jawab
Ykh.sdr/AR
Wa'alaikum Salam Warahmatullahi Wabarokaatuh

Memang memelihara jenggot merupakan sunnah Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam yang dengannya kita membedakan diri kita dengan orang yahudi yang hanya mengurus kumis saja. Sebagai seorang muslim kita tentu diperintahkan agar berkomitmen untuk senantiasa meneladani Rasulullah Shallahu‘Alaihi wa Sallam, termasuk di antaranya dalam masalah jenggot ini.

Harus dimaklumi kenapa orang tua anda berpendapat / bersikap begitu; karena barangkali ia terobsesi dengan adanya sebagian orang yang memelihara jenggot namun penampilannya sangat tidak menarik sehingga membuat orang lari ketakutan, seram, dan lain sebagainya.

Sebenarnya, pendekatan yang mesti anda gunakan adalah pendekatan seorang anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Anda tanggapi dengan ringan saja dan tidak menunjukkan sikap 'membantah', jangan sampai membuat mereka sakit hati. Dengan bahasa yang santun, anda jelaskan kepadanya bahwa jenggot itu adalah termasuk Sunnah Fitrah. Jenggot selain karena perintah agama, juga merupakan tanda kelelakian seseorang secara alami. Kita tidak menemukan (kecuali sangat jarang sekali) ada wanita yang berjenggot, apalagi sepanjang jenggot yang laki-laki miliki. Tetapi kalau berkumis pada sebagian wanita ada. Anda jelaskan juga, bahwa para Nabi juga memelihara jenggot. Namun ada juga sebagian orang yang memelihara jenggot bukan berangkat dari tuntunan agama dan mengikuti sunnah Nabi, tetapi karena ia simbol kelelakian secara alami saja.

Dengan demikian, tidak benar bahwa jenggot itu mempersulit seseorang mendapatkan pekerjaan. Bahkan para pimpinan atau bos sebagian perusahaan besar juga ada yang berjenggot, yang berarti bila ada karyawannya berjenggot merupakan sesuatu yang tidak mungkin dia melarangnya. Dalam sajak humor sebagian masyarakat dikatakan, "Ada kumis engga ada jenggot itu kucing, Ada jenggot engga ada kumis itu kambing, Engga ada jenggot engga ada kumis itu anjing, Ada jenggot ada kumis itu laki-laki yang pangling (cakep)"

Jenggot itu tumbuh secara alami dengan sendirinya, dan lelaki yang tidak berjenggot tidak dipaksa untuk menumbuh- kannya. Hanya saja, kepada lelaki yang berjenggot Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meganjurkan untuk mengurusnya. Dari sini, bisa jadi dibalik tumbuhnya jenggot secara alami bagi lelaki, dan adanya anjuran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mengurusnya terdapat banyak sekali hikmah yang mungkin kita belum bisa mengetahuinya. Dengan demikian masalah jenggot adalah hak masing-masing individu, yang tidak boleh diganggu gugat jika ada seseorang yang berjenggot ingin mengamalkan sunnah Nabinya yang tercinta, serta memelihara ciri khas kelaki-lakiannya. Bahkan bisa dikhawatirkan seseorang yang membenci lelaki yang berjenggot akan dapat dikatakan pembenci Dzat Yang menciptakan jenggot, atau pembenci orang yang menyuruh untuk mengurus jenggot, yang dalam hal ini adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Juga, tidak benar kalau jenggot itu identik dengan teroris, karena tidak semua orang yang berjenggot itu teroris dan juga tidak setiap teroris itu berjenggot, karena ada juga pelaku teror yang tidak berjenggot.

Perlu kami ditegaskan, sekarang ini memang sudah banyak tanda-tanda hari kiamat sebagaimana yang sudah digambar- kan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam haditsnya: "Islam datang dalam kondisi aneh (asing) dan akan kembali dalam kondisi asing pula" Artinya, bahwa ketika dulu pertama kali muncul, ajaran-ajaran Islam itu dianggap aneh dan bertolak belakang dengan kehidupan masa jahiliyyah sehingga dimusuhi, dan nanti di akhir zaman Islam akan kembali dianggap aneh (asing). Salah satunya adalah mengurus jenggot ini, yang mana merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam namun dianggap sebagai hal yang aneh, dan bahkan dituduh sebagai ciri 'teroris'. Padahal, sebelum teroris ada Rasulullah sudah jauh lebih dulu memerintahkan ummatnya untuk memelihara jenggot itu. Dan bisa jadi orang yang membenci jenggot itu disebabkan karena kekurang tahuan dia tentang agama Islam dan perintah orang yang membawa Islam itu sendiri.

Karena itu, hendaknya anda gunakan pendekatan yang baik kepada kedua orangtua anda. Dalam banyak ayat al-Qur'an kita diperintahkan untuk ta'at kepada keduanya. Bahkan sekali pun mereka non muslim kita harus memper- gauli mereka dengan baik selama mereka hidup di dunia dan selama kita tidak diajak untuk berbuat kafir terhadap Allah atau berbuat ma'siat kepada-Nya. Dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Ti- dak ada keta'atan kecuali dalam berbuat ma'ruf (baik)." Dalam riwayat yang lain "Tidak ada keta'atan dalam berbuat maksiat kepada Khaliq." Kami yakin anda dapat menyikapi orangtua anda tersebut dengan baik dan bijaksana. Berdoalah terus agar Allah memberi keduanya hidayah. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfa'at. Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatkonsultasi&id=2013