Tanya:

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh.

Ustadz, saya punya problem dalam masalah taat dan maksiat. Saya tau mana yang maksiat dan mana yang taat, tapi saya hampir selalu tidak kuat menahannya. Saya tidak mampu menahan pandangan, juga hati saya yang sering punya hasrat ingin melakukan bermacam-macam maksiat yang tentunya diharamkan oleh Allah. Padahal berulang kali saya setelah sholat menyatakan taubat pada Allah, setelah beberapa lama, kesalahan & kemaksiatan itu terulang lagi dan lagi, saya sangat sedih ustadz, apakah Allah masih membuka pintu taubat buat saya? Saya khawatir bila suatu saat nanti Allah panggil saya ketika saya sedang bermaksiat dan belum sempat bertaubat, seandainya itu terjadi, apakah doa anak dan istri saya dantaubat saya sebelumnya bisa mengurangi beban saya di akhirat nanti??? Tolong nasehati saya ustadz, saya benar-benar hambaNya yg lemah, saya merasa diri saya tidak berguna sama sekali dalam hidup ini. Biasanya kemaksiatan itu sering terulang, karena saya merasa sangat suntuk dan hampir putus asa untuk menebus hutang-hutang saya sama temen-temen, semakin hari, hutang saya semakin banyak, itulah yang kadang2 membuat saya down & cendrung bermaksiat. Kira-kira apa kiat2 yang harus saya lakukan ustadz??? Tolong jawab semua pertanyaan-pertanyaan yang saya utarakan tadi, mohon dengan sangat ustadz, jazakallahu khoiron.

Wassalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh.

Hormat Saya : Abduhu Adh-dhoif

Jawaban:

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan nama Allah Ta'ala, segala puji bagi Allah Ta'ala. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam. Amma ba'du.

Selama nafas belum di kerongkongan dan selama matahari belum terbit dari barat, pintu taubat selalu terbuka bagi siapa pun yang bertaubat dengan benar, karena Allah Maha menerima taubat, sebesar apa pun dosa seseorang tetap akan diampuni jika yang bersangkutan bertaubat kepada Allah, kisah pembunuh seratus nyawa adalah bukti dalam perkara ini. Jika seseorang mati dan belum sempat bertaubat maka yang bersangkutan tetap berpeluang diampuni selama dosa yang dilakukannya bukan dosa syirik kepada Allah, tetapi ada pula peluang untuk disiksa karenanya, hal ini kembali kepada kehendak Allah.

Doa orang hidup secara umum dan anak secara khusus bermanfaat bagi orang mati, tetapi hal itu sebatas membantu, perkaranya tetap kembali kepada diri sendiri. Jadilah seorang muslim yang kuat, dalam kondisi seperti Anda semestinya lebih mendekatkan diri kepada Allah memohon pertolonganNya, bukan malah menjauh darinya dengan mengulang-ulang kesalahan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam.