Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Kesyirikan Menurut Madzhab Imam Syafii
,

ALSOFWA untuk yang ke sekian kalinya bersama dengan Dewan Keluarga Masjid (DKM) Masjid Jami' ALSOFWA (Lantai Dua Gedung Masjid ALSOFWA) menggelar acara ilmiah. Yaitu, dengan mengadakan Bedah Buku Islam pada tanggal 08 Juni 2003M dengan judul Kesyirikan Menurut Madzhab Imam Syafi'i, karya Syaikh Muhammad ibn Abdurrahman Al-Khumayyis rahimahullah yang dicetak dalam bahasa Indonesia oleh Kantor Atase Agama-Kerajaan Arab Saudi (Kedutaaan Besar Kerajaan Arab Saudi).

Acara yang bertepatan dengan tanggal 07 Rabi'ul Akhir 1424H ini di isi oleh seorang ustadz senior yang tidak asing lagi dikalangan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yaitu:

  • Ust. Yusuf Ustman Baisa, Lc. (Da'i dari kota Udang Cirebon, Alumni Syari'ah-Univ. Islam Madinah-KSA, Mantan Direktur Ma'had Al-Irsyad, Tengaran, Salatiga, Jawa Tengah, Da'i Rabithah Alam Islami, Da'i Atase Agama, dan Da'i Al-Lajnah Al-Khairiyah Al-Musytarakah yang berkantor di bilangan Bali Mester, Jakarta Timur).
  • Abu Muhammad ibn Shadiq (Kepala Divisi Litbang-ALSOFWA) sebagai moderator sekaligus pembuka acara.

Acara Bedah Buku Islam yang dilaksanakan hari Ahad pagi jam 09.00 - 14.00 WIB ini, dihadiri lebih dari 500-an orang ini berlangsung sangat sukses. Hal ini berkat kecekatan panitia me-manage acara (dengan pertolongan Allah ta'alaa, tentu saja). Yang lebih menarik adalah 100 peserta pertama mendapatkan buku yang di bedah secara Cuma-Cuma. Walhasil, masjid terlihat membludak dengan manusia yang sudah siap menyimak acara ilmiah Islam lagi sangat substansial ini.

DKM Jami' ALSOFWA yang waktu itu diketuai oleh Ust. Harun Rasyid, Alumni Program Takmili-LIPIA Jakarta, kali ini juga memberikan sambutan dan ucapan terima kasihnya kepada ALSOFWA yang memberikan dananya sehingga acara yang sangat penting tersebut bisa hadir kepada muslimin secara Cuma-Cuma.

Garis merah yang bisa dibaca dari bedah buku kali ini adalah bahwa ternyata MADZHAB SYAFI'I pun (dimana madzhab fiqh Imam Syafi'i banyak dianut di Indonesia dan Asia Tenggara) malah sangat tegas di dalam masalah kesyirikan, yang anehnya oleh kalangan Syafi'iyyin di Indonesia dianggap sesuatu yang membikin alergi keberagamaan mereka, sehingga mereka tidak melarang kesyirikan, bahkan terkesan mendiamkan praktik kesyirikan yang terjadi pada para pengikut mereka. Malah yang terlihat di permukaan, mereka justeru malah menganggap sesuatu yang terbesar dalam agenda Syafi'iyyin adalah masalah melafadzkan niat atau tidak, tahlilan atau tidak, dzikir berjamaah atau tidak, dan qunut subuh atau tidak. Tentu hal ini sangat ironi. Dan ini pulalah yang menjadi latar belakang dibedahnya buku Kesyirikan Menurut Madzhab Imam Syafi'i ini. Semoga niatan panitia tercapai, amiin.(Abm).

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatkegiatan&id=37