Ini adalah Program Diklat Tauhid (PRODIT) Yang Keenam yang diadakan oleh ALSOFWA. Yaitu pada tanggal 20 - 27 Dzul Hijjah 1422H.

PRODIT ini diikuti oleh 73 pengajar atau ustadz, yang berasal dari 19 Pondok Pesantren, yaitu Ponpes Darussalam Gontor sendiri dan seluruh ponpes cabang di seluruh Indonesia.
Acara Prodit yang dilaksanakan selama 7 hari ini diisi oleh 10 da'i, yaitu:

• Ust. Muhammad Yusuf Harun, MA. (Alumni Pondok Gontor, Magister bidang Aqidah Univ. Islam Madinah-KSA, dan Dosen Fak. Syari'ah LIPIA Jakarta)
  
• Ustadz Muttaqin Sa'id (Alumni Pondok Gontor, dan Alumni Fakultas Al-Qur'an, Univ. Islam Madinah);
  
• Ust. Luqman Hakim Badri, Lc (Staf Pengajar Gontor dan Alumni Univ. Islam Madinah-KSA);
  
• Ust. Ainul Haris Umar Thayyib, Lc. (Alumni pondok Gontor, Alumni LIPIA Jakarta, dan Direktur Yayasan Nida'ul Fithrah-Surabaya);
  
• Ust. Agus Hasan Bashari, Lc., M.Ag (Alumni LIPIA Jakarta dengan predikat "Cumlaude" dan Magister di IAIN Malang);
  
• Ust. Zainal Abidin ibn Syamsuddin, Lc (Alumni LIPIA Jakarta, dan pernah mulazamah di Majelisnya Syaikh Abdul Aziz ibn Baaz);
  
• Ust. Aslam Muhsin, Lc (Alumni Fak. Hadits Univ.Islam Madinah-KSAdenganpredikat"Cumlaude", dan Direktur Internal Sekolah Tinggi Kader Da'i Al-I'tisham, Karawang Jawa Barat);
  
• Ust. Musthafa Aini, Lc (Alumni Fak. Da'wah dan Ushuluddin-Univ. Islam Madinah-KSA dan Ketua Dept. Da'wah-ALSOFWA);
  
• Ust. Suroso Abdussalam, M.Pd (Kadiv. Pendidikan-ALSOFWA); dan
  
• Ust. Masyhudi Subari, Lc (Alumni Gontor sekaligus Alumni Univ. Islam Madinah-KSA).

Kitab Tauhid yang menjadi panduan dalam PRODIT tersebut adalah kitab yang masih berbahasa Arab dengan judul: Muqarrar Al-Tauhid li Al-Shaff Al-Awwal Wa Al-Tsaniy Wa Al-Tsalits Al-Aliy, li Al-Syaikh Shalih ibn Fauzan ibn Abdullah Al-Fauzan Kitab Tauhid tersebut juga disertakan buku terjemahannya --Kitab Tauhid I, Kitab Tauhid II, dan Kitab Tauhid III-- karena para peserta ternyata mengalami kesulitan yang cukup signifikan dengan sistem bahasa Arab aktif. Buku-buku tersebut juga termasuk dalam puluhan buku yang dibagikan gratis melalui PROGRAM PERPUSTAKAAN GRATIS.

Para peserta --yang merupakan para pengajar di pondok pesantren yang berjumlah 73 orang dari 19 ponpes tersebut merasa mendapatkan angin segar dengan mengikuti PRODIT ini, karena di samping penyampaian materi yang 50 persen menggunakan bahasa Arab, juga penyebaran tauhid melalui sebuah Diklat, adalah hal yang dianggap baru di Indonesia. Secara umum mereka mengemukakan pendapat yang membahagiakan, karena bisa mengikuti Diklat Tauhid yang ALSOFWA adakan tersebut.

Komentar Tokoh Dan Peserta

"Kami ingin kalau para pengajar kami di ponpes-ponpes kami adalah seperti Ust. Abu Hamzah A. Hasan Bashari, Lc., M.Ag., Ust. Aslam Muhsin, Lc., Ust. Zainal Abidin, Lc. " Demikian dikatakan oleh Direktur Gontor bidang Muallimin, Ust. Ali Syarqawi setelah mengetahui kedalaman ilmu dan lurusnya aqidah para pengajar Diklat.

"Setelah saya mengikuti Diklat ini dari awal sampai akhir, saya kini mengetahui betapa ponpes kami yang tercinta sangat butuh dengan Aqidah Ahlus Sunnah yang benar ini, juga betapa butuhnya para santri kami, masyarakat luas." Demikian dikatakan oleh Ust. Syarif Abadi, Kepala bidang Peningkatan Kualitas SDM Pengajar Ponpes Darussalam Gontor.

"Setelah saya mengikuti Dillat ini, ternyata apa yang selama ini saya yakini tidak jelas sama sekali sumber ilmiah Al-Qur'an dan Al-Sunnahnya." Demikian dikatakan oleh salah seorang peserta.

"Dahulu, pemikiran dan aqidah saya campur-aduk antara khurafat, dan terpengaruh propaganda westernis." Demikian dikatakan oleh Ust. Sukarno, salah seorang peserta Diklat.

"Kami ingin Diklat semacam ini terus dilakukan di ponpes kami, sehingga manfaatnya yang demikian agung bisa diperoleh oleh guru-guru yang tidak bisa ikut pada Diklat kali ini.". Demikian dikatakan mayoritas peserta Diklat.

Akhirnya, ALSOFWA mengucapkan banyak terima kasih kepada muslimin yang meng-amanah-kan sebagian rizqinya kepada ALSOFWA untuk suksesnya acara Diklat ini. Sebab manfaat yang diperoleh yang begitu besar itu berkat karunia Allah kemudian karena dukungan dana 38 juta lebih yang dikeluarkan untuk suksesnya Diklat ini. Semoga amal ibadah mereka tidak sia-sia di sisi Allah, karena turut menyokong penyebaran da'wah TAUHID, dimana Da'wah TAUHID adalah inti da'wah seluruh nabi dan Rasul. (abm)