Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

Aqidah Secara Etimologi

Aqidah berasal dari kata 'aqd yang berarti pengikatan.
“ ÇÚúÊóÞóÏúÊõ ßóÐóÇ ” artinya "Saya ber-i'tiqad begini". Maksudnya, saya mengikat hati terhadap hal tersebut. Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan, "Dia mempunyai aqidah yang benar," berarti aqidahnya bebas dari keraguan.
Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu.

Aqidah Secara Syara'

Yaitu iman kepada Allah, para MalaikatNya, Kitab-kitabNya, para RasulNya dan kepada Hari Akhir serta kepada qadar yang baik maupun yang buruk. Hal ini disebut juga sebagai rukun iman.

Syari'at terbagi menjadi dua: i'tiqadiyah dan amaliyah.
I'tiqadiyah adalah hal-hal yang tidak berhubungan dengan tata cara amal. Seperti i'tiqad (kepercayaan) terhadap rububiyah Allah dan kewajiban beribadah kepadaNya, juga ber-i'tiqad terhadap rukun-ru­kun iman yang lain. Hal ini disebut ashliyah (pokok agama).(1)

Sedangkan amaliyah adalah segala apa yang berhubungan dengan tata cara amal. Seperti shalat, zakat, puasa dan seluruh hukum-hukum amaliyah. Bagian ini disebut far'iyah (cabang agama), karena ia di­bangun di atas i'tiqadiyah.
Benar dan rusaknya amaliyah tergantung dari benar dan rusaknya i'tiqadiyah.
Maka aqidah yang benar adalah fundamen bagi bangunan agama serta merupakan syarat sahnya amal.
Sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta'al,
Ýóãóäú ßóÇäó íóÑúÌõæ áöÞóÇÁó ÑóÈøöåö ÝóáúíóÚúãóáú ÚóãóáðÇ ÕóÇáöÍðÇ æóáóÇ íõÔúÑößú ÈöÚöÈóÇÏóÉö ÑóÈøöåö ÃóÍóÏðÇ
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhan­nya." (Al-Kahfi: 110)
æóáóÞóÏú ÃõæÍöíó Åöáóíúßó æóÅöáóì ÇáøóÐöíäó ãöäú ÞóÈúáößó áóÆöäú ÃóÔúÑóßúÊó áóíóÍúÈóØóäøó Úóãóáõßó æóáóÊóßõæäóäøó ãöäó ÇáúÎóÇÓöÑöíäó
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu ter­masuk orang-orang yang merugi." (Az-Zumar: 65)
ÝóÇÚúÈõÏö Çááøóåó ãõÎúáöÕðÇ áóåõ ÇáÏøöíäó (2) ÃóáóÇ áöáøóåö ÇáÏøöíäõ ÇáúÎóÇáöÕõ
"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik)." (Az-Zumar: 2-3)

Ayat-ayat di atas dan yang senada, yang jumlahnya banyak, menunjukkan bahwa segala amal tidak diterima jika tidak bersih dari syirik. Karena itulah perhatian Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam yang pertama kali adalah pelu­rusan aqidah. Dan hal pertama yang didakwahkan para rasul kepada umatnya adalah menyembah Allah semata dan meninggalkan segala yang dituhankan selain Dia. Sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
æóáóÞóÏú ÈóÚóËúäóÇ Ýöí ßõáøö ÃõãøóÉò ÑóÓõæáðÇ Ãóäö ÇÚúÈõÏõæÇ Çááøóåó æóÇÌúÊóäöÈõæÇ ÇáØøóÇÛõæÊó
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu', ..." (An-Nahl: 36)
áóÞóÏú ÃóÑúÓóáúäóÇ äõæÍðÇ Åöáóì Þóæúãöåö ÝóÞóÇáó íóÇ Þóæúãö ÇÚúÈõÏõæÇ Çááøóåó ãóÇ áóßõãú ãöäú Åöáóåò ÛóíúÑõåõ
Dan setiap rasul selalu mengucapkan pada awal dakwahnya:
"Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada tuhan bagimu selainNya." (Al-A'raf: 59, 65, 73, 85)

Pernyataan tersebut diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu'aib dan seluruh rasul. Selama 13 tahun di Makkah -sesudah bi'tsah- Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam  mengajak manusia kepada tauhid dan pelurusan aqidah, karena hal itu merupakan landasan bangunan Islam. Para da'i dan para pelurus agama dalam setiap masa telah mengikuti jejak para rasul dalam berdakwah. Sehingga mereka memulai dengan dakwah kepada tauhid dan pelurusan aqidah, setelah itu mereka mengajak kepada se­luruh perintah agama yang lain.

(1)  Syarah Aqidah Safariniyah, I, hal. 4.
Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001