Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

Termasuk beriman kepada hari Akhir adalah beriman akan adanya surga dan neraka, dan bahwa keduanya benar-benar telah diciptakan serta meyakini kelanggengan dan keabadiannya dengan keabadian yang diberikan Allah kepada keduanya, sehingga keduanya tidak akan pernah binasa dan yang ada di dalam keduanya pun tidak akan pernah sirna.

Al-Qur’anul Karim telah mengisyaratkan bahwa keduanya benar-benar telah diciptakan, seperti yang disebutkan dalam ayat:

æóÓóÇÑöÚõæÇ Åöáóì ãóÛúÝöÑóÉò ãöäú ÑóÈöøßõãú æóÌóäóøÉò ÚóÑúÖõåóÇ ÇáÓóøãóÇæóÇÊõ æóÇáúÃóÑúÖõ ÃõÚöÏóøÊú áöáúãõÊóøÞöíäó

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (Ali Imran: 133).

Dan dalam firman-Nya,
ÝóÇÊóøÞõæÇ ÇáäóøÇÑó ÇáóøÊöí æóÞõæÏõåóÇ ÇáäóøÇÓõ æóÇáúÍöÌóÇÑóÉõ ÃõÚöÏóøÊú áöáúßóÇÝöÑöíäó [ÇáÈÞÑÉ/24]
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir. “ (Al-Baqarah: 24).

Kemudian tentang keabadian keduanya dan para penghuni keduanya telah disebutkan dalam firman Allah,
Åöäóø ÇáóøÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ãöäú Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö æóÇáúãõÔúÑößöíäó Ýöí äóÇÑö Ìóåóäóøãó ÎóÇáöÏöíäó ÝöíåóÇ ÃõæáóÆößó åõãú ÔóÑõø ÇáúÈóÑöíóøÉö (6) Åöäóø ÇáóøÐöíäó ÂóãóäõæÇ æóÚóãöáõæÇ ÇáÕóøÇáöÍóÇÊö ÃõæáóÆößó åõãú ÎóíúÑõ ÇáúÈóÑöíóøÉö (7)
ÌóÒóÇÄõåõãú ÚöäúÏó ÑóÈöøåöãú ÌóäóøÇÊõ ÚóÏúäò ÊóÌúÑöí ãöäú ÊóÍúÊöåóÇ ÇáúÃóäúåóÇÑõ ÎóÇáöÏöíäó ÝöíåóÇ ÃóÈóÏðÇ ÑóÖöíó Çááóøåõ Úóäúåõãú æóÑóÖõæÇ Úóäúåõ Ðóáößó áöãóäú ÎóÔöíó ÑóÈóøåõ (8)
“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (Al-Bayyinah: 6-8).

Tentang para penghuni surga firman Allah Subhaanahu Wata'ala menyebutkan,
áóÇ íóãóÓõøåõãú ÝöíåóÇ äóÕóÈñ æóãóÇ åõãú ãöäúåóÇ ÈöãõÎúÑóÌöíäó [ÇáÍÌÑ/48]
“Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.” (Al-Hijr: 48).

Dalam ayat lain disebutkan,
áóÇ íóÐõæÞõæäó ÝöíåóÇ ÇáúãóæúÊó ÅöáóøÇ ÇáúãóæúÊóÉó ÇáúÃõæáóì æóæóÞóÇåõãú ÚóÐóÇÈó ÇáúÌóÍöíãö (56) ÝóÖúáðÇ ãöäú ÑóÈöøßó Ðóáößó åõæó ÇáúÝóæúÒõ ÇáúÚóÙöíãõ [ÇáÏÎÇä/56¡ 57]
“Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari adzab neraka, sebagai karunia dari Rabbmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.” (Ad-Dukhan: 56-57).

Kemudian tentang para penghuni neraka Allah berfirman,
æóÇáóøÐöíäó ßóÝóÑõæÇ áóåõãú äóÇÑõ Ìóåóäóøãó áóÇ íõÞúÖóì Úóáóíúåöãú ÝóíóãõæÊõæÇ æóáóÇ íõÎóÝóøÝõ Úóäúåõãú ãöäú ÚóÐóÇÈöåóÇ ßóÐóáößó äóÌúÒöí ßõáóø ßóÝõæÑò [ÝÇØÑ/36]
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. “ (Fathir: 36).

Dalam ayat lain disebutkan,
æóíóÊóÌóäóøÈõåóÇ ÇáúÃóÔúÞóì (11) ÇáóøÐöí íóÕúáóì ÇáäóøÇÑó ÇáúßõÈúÑóì (12) Ëõãóø áóÇ íóãõæÊõ ÝöíåóÇ æóáóÇ íóÍúíóì [ÇáÃÚáì/11-13]
“Orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.” (Al-A’la: 11-13).

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri, “Kematian didatangkan dalam bentuk seekor domba yang hidup, lalu menyerulah penyeru, “Wahai para penghuni surga.” Maka mereka pun memenuhi panggilan dan melihat. Lalu penyeru berkata lagi, “Tahukah kalian ini?” Mereka menjawab, “Ya, itu adalah kematian.” Semuanya telah melihatnya, lalu kematian itu disembelih, kemudian penyeru berkata, “Wahai penghuni surga, keabadian, maka tidak ada lagi kematian. Dan wahai penghuni neraka, keabadian maka tidak ada lagi kematian.” Kemudian beliau membaca ayat, “Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian sewaktu di dunia,” (Maryam: 39) “dan mereka tidak (pula) beriman.” (Muttafaq ‘Alaih).

Allah telah menyebutkan apa yang telah disiapkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya yang shalih di surga, sebagaimana yang dituturkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

ÞóÇáó Çááåõ ÊóÚóÇáìó: ÃóÚúÏóÏúÊõ áöÚöÈóÇÏöíú ÇáÕóøÇáöÍöíúäó ãóÇ áÇó Úóíúäó ÑóÃóÊú¡ æóáÇó ÃõÐõäó ÓóãöÚóÊú¡ æóáÇó ÎóØóÑó Úóáìó ÞóáúÈö ÈóÔóÑò¡ ÝóÇÞúÑóÁõæúÇ Åöäú ÔöÆúÊõãú: (ÝóáÇ ÊóÚúáóãõ äóÝúÓñ ãóøÇ ÃõÎúÝöíó áóåõãú ãöøäú ÞõÑóøÉö ÃóÚúíõäò).

“Allah Subhaanahu Wata'ala berfirman, “Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terdetik di dalam hati manusia.” Maka bacalah jika kalian mau, “Maka tidak ada jiwa yang mengetahui apa yang disembunyikan dari mereka berupa kesenangan.” (Muttafaq ‘Alaih).

Tentang para penghuni surga dan kenikmatan yang telah dipersiapkan Allah untuk mereka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari beliau,

Ãóæóøáõ ÒóãúÑóÉò ÊóÏúÎõáõ ÇáúÌóäóøÉó ãöäú ÃõãóøÊöíú Úóáìó ÕõæúÑóÉö ÇáúÞóãóÑö áóíúáóÉó ÇáúÈóÏúÑö Ëõãóø ÇáóøÐöíúäó íóáõæúäóåõãú Úóáóì ÃóÔóÏöø äóÌúãò Ýíö ÇáúãóÓóÇÁö ÅöÖóÇÁóÉð Ëõãóø åõãú ÈóÚúÏó Ðóáößó ãóäóÇÒöáõ¡ áÇó íóÊóÛóæóøØõæúäó æóáÇó íóÈõæúáõæúäó æóáÇó íóÊóãóÎóøØõæúäó æóáÇó íóÈúÒóÞõæúäó¡ ÃóãúÔóÇØõåõãõ ÇáÐóøåóÈõ æóãóÌóÇãöÑõåõãõ ÇúáÃõáõæóÉõ æóÑõÔúÍõåõãõ ÇáúãöÓúßõ¡ ÃóÎúáÇóÞõåõãú Úóáóì ÎóáúÞö ÑóÌõáò æóÇÍöÏò Úóáìó Øõæúáö ÃóÈöíúåöãú ÂÏóãó.

“Kelompok pertama dari umatku yang masuk surga dalam bentuk seperti bulan purnama, kemudian yang selanjutnya seperti bintang di langit yang paling terang, kemudian mereka setelah itu menempati tempat-tempatnya, mereka tidak buang air besar, tidak buang air kecil, tidak berdahak dan tidak meludah. Sisir mereka adalah emas, wadah wangi-wangian mereka adalah permata dan keringat mereka adalah kesturi. Bentuk mereka sama seperti seorang laki-laki yang tingginya seperti bapak mereka, Adam.” (Diriwayatkan oleh Muslim).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Penyeru berseru, “Sesungguhnya kalian akan tetap muda dan tidak akan pernah menua selamanya, dan kalian akan diberi kenikmatan sehingga tidak pernah menderita selamanya.” Itulah (makna) firman-Nya Subhaanahu Wata'ala, “Dan diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”. “ (Al-A’raf: 43). (Diriwayatkan oleh Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menggambarkan tentang panasnya Neraka Jahannam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Api kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api Neraka Jahannam.” Dikatakan, “Wahai Rasulullah, itu pun sudah cukup panas.” Beliau bersabda, “Ditambahkan dari itu enam puluh sembilan kali lagi, masing-masing seperti panasnya api itu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Kemudian tentang dalamnya neraka dan panasnya, telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah juga, ia berkata, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Tahukah kalian apa ini?” Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun (yang lalu), batu itu baru jatuh ke dalam neraka sekarang hingga mencapai dasarnya.” (Diriwayatkan oleh Muslim).

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001