Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

  • Pernikahan Merupakan Petunjuk Para Nabi dan Rasul ‘alaihum salam.

    Barangsiapa yang membencinya, sungguh dia telah menyelisihi sunnah dan menentang petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

    ÃóãóÇ æóÇááøåö Åöäöøíú áóÃóÎúÔóÇßõãú áöáøåö¡ æóÃóÊúÞóÇßõãú áóåõ¡ áóßöäööøíú ÃóÕõæúãõ æóÃõÝúØöÑõ¡ æóÃõÕóáöøíú æóÃóÑúÞõÏõ¡ æóÃóÊóÒóæóøÌõ ÇáäöøÓóÇÁó¡ Ýóãóäú ÑóÛöÈó Úóäú ÓõäóøÊöíú ÝóáóíúÓó ãöäöøíú.

    "Demi Allah!! Sungguh aku adalah orang yang paling takut dan paling bertakwa kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala di antara kalian. Tetapi aku berpuasa dan aku juga berbuka, aku shalat dan aku juga tidur, aku pun menikahi wanita-wanita. Barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku, maka ia bukan termasuk umatku." (Muttafaq ‘alaih).

    Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda,

    ÍõÈöøÈó Åöáóíóø ãöäú ÏõäúíóÇßõãõ ÇáäöøÓóÇÁõ æóÇáØöøíúÈõ¡ æóÌõÚöáóÊú ÞõÑóøÉõ Úóíúäöíú Ýöí ÇáÕóøáÇóÉö.

    "Yang paling aku sukai dari dunia kalian adalah wanita, minyak wangi (parfum), dan shalat sebagai penyejuk mata hatiku." (HR. an-Nasa`i, dan Ahmad, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani).

  • Pernikahan sebagai realisasi dari memenuhi panggilan Allah Subhaanahu wa ta'ala.

    Sebagaimana firmanNya,

    æóÃóäúßöÍõæÇ ÇáúÃóíóÇãóì ãöäúßõãú æóÇáÕóøÇáöÍöíäó ãöäú ÚöÈóÇÏößõãú æóÅöãóÇÆößõãú Åöäú íóßõæäõæÇ ÝõÞóÑóÇÁó íõÛúäöåöãõ Çááóøåõ ãöäú ÝóÖúáöåö æóÇááóøåõ æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ

    "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui." (An-Nur: 32)

  • Pernikahan adalah panggilan fitrah

    Barangsiapa yang meninggalkannya dan mencari selainnya, sungguh ia telah menyelisihi fitrah tersebut. Dan barangsiapa yang menyelisihinya, niscaya ia berada di jurang kehancuran.

    Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

    ÝöØúÑóÉó Çááóøåö ÇáóøÊöí ÝóØóÑó ÇáäóøÇÓó ÚóáóíúåóÇ áóÇ ÊóÈúÏöíáó áöÎóáúÞö Çááóøåö

    "(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah." (Ar-Rum: 30)

  • Pernikahan merupakan salah satu nikmat Allah Subhaanahu wa ta'ala yang paling agung bagi hamba-hambaNya, jalan menggapai kasih sayang, langkah menuju bahagia, tanda kemapanan dan sarana untuk meraih anugerah.

    Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

    æóãöäú ÂóíóÇÊöåö Ãóäú ÎóáóÞó áóßõãú ãöäú ÃóäúÝõÓößõãú ÃóÒúæóÇÌðÇ áöÊóÓúßõäõæÇ ÅöáóíúåóÇ æóÌóÚóáó Èóíúäóßõãú ãóæóÏóøÉð æóÑóÍúãóÉð Åöäóø Ýöí Ðóáößó áóÂóíóÇÊò áöÞóæúãò íóÊóÝóßóøÑõæäó

    "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar-Rum: 21)

  • Pernikahan adalah jalan syar’i untuk menyalurkan kebutuhan biologis dan syahwat secara halal.

    Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

    æóÇáóøÐöíäó åõãú áöÝõÑõæÌöåöãú ÍóÇÝöÙõæäó (5) ÅöáóøÇ Úóáóì ÃóÒúæóÇÌöåöãú Ãóæú ãóÇ ãóáóßóÊú ÃóíúãóÇäõåõãú ÝóÅöäóøåõãú ÛóíúÑõ ãóáõæãöíäó (6) Ýóãóäö ÇÈúÊóÛóì æóÑóÇÁó Ðóáößó ÝóÃõæáóÆößó åõãõ ÇáúÚóÇÏõæäó

    "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas". (Al-Mu’minun: 5-7)

  • Pernikahan sebagai perisai para pemuda dan pemudi dari fitnah dan penyimpangan, kefasikan dan kemaksiatan.

    Oleh karenanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan kepada para pemuda untuk segera menikah sebagaimana sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam,

    íóÇ ãóÚúÔóÑó ÇáÔóøÈóÇÈö¡ ãóäö ÇÓúÊóØóÇÚó ãöäúßõãõ ÇáúÈóÇÁóÉó ÝóáúíóÊóÒóæóøÌú¡ ÝóÅöäóøåõ ÃóÛóÖõø áöáúÈóÕóÑö æóÃóÍúÕóäõ áöáúÝóÑúÌö¡ æóãóäú áóãú íóÓúÊóØöÚú ÝóÚóáóíúåö ÈöÇáÕóøæúãö¡ ÝóÅöäóøåõ áóåõ æöÌóÇÁñ.

    "Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian ada yang mampu menikah, maka hendaklah ia menikah. Sungguh ia (pernikahan) dapat lebih menahan pandangan dan dapat lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa. Sungguh ia adalah peredam baginya." (Muttafaq ‘alaih)

  • Pernikahan jalan mudah dan telah dimudahkan (oleh Allah Subhaanahu wa ta'ala) untuk meraih pahala dari Allah Subhaanahu wa ta'ala.

    Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita bahwa sebaik-baik infak adalah infak yang diberikan kepada istri dan keluarga.

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

    ÏöíúäóÇÑñ ÃóäúÝóÞúÊóåõ Ýöíú ÓóÈöíúáö Çááøåö¡ æóÏöíúäóÇÑñ ÃóäúÝóÞúÊóåõ Ýöíú ÑóÞóÈóÉò¡ æóÏöíúäóÇÑñ ÊóÕóÏóøÞúÊó Èöåö Úóáóì ãöÓúßöíúäò¡ æóÏöíúäóÇÑñ ÃóäúÝóÞúÊóåõ Úóáóì Ãóåúáößó¡ ÃóÝúÖóáõåõãú ÇáÏöøíúäóÇÑõ ÇáóøÐöí ÃóäúÝóÞúÊóåõ Úóáóì Ãóåúáößõ.

    "Satu dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dan satu dinar yang kamu infakkan untuk membebaskan budak, dan satu dinar yang kamu sedekahkan untuk orang miskin, dan satu dinar yang kamu infakkan untuk istrimu, maka yang paling utama adalah satu dinar yang kamu infakkan untuk istrimu." (HR. Muslim).

    Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pula kepada Sa’ad bin Abi Waqqas radhiyallahu ‘anhu,

    æóÅöäóøßó áóäú ÊõäúÝöÞó äóÝóÞóÉð ÊóÈúÊóÛÔíú ÈöåóÇ æóÌúåó Çááøåö ÅöáóøÇ ÃõÌöÑúÊó ÚóáóíúåóÇ ÍóÊóøì ãóÇ ÊóÌúÚóáõ Ýöíú ÇãúÑóÃóÊößó.

    "Sungguh tidaklah kamu menginfakkan suatu infak semata untuk mencari wajah Allah, melainkan kamu mendapatkan pahala padanya. Bahkan apa yang kamu letakkan pada mulut istrimu." (Muttafaq ‘alaih)

    Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda,

    ÅöÐóÇ ÃóäúÝóÞó ÇáÑóøÌõáõ Úóáóì Ãóåúáöåö äóÝóÞóÉð íóÍúÊóÓöÈõåóÇ¡ Ýóåöíó áóåõ ÕóÏóÞóÉñ.

    "Jika seorang suami memberikan nafkah kepada istrinya semata-mata mengharapkan wajah Allah, maka nafkah tersebut adalah sedekah baginya." (Muttafaq ‘alaih)

    Dan yang lebih agung dari itu semua adalah pahala yang diberikan kepada suami dan istri tatkala melakukan jima’ (bersetubuh) dan hubungan intim.

    Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

    æóÝöíú ÈõÖúÚö ÃóÍóÏößõãú ÕóÏóÞóÉñ. ÞóÇáõæúÇ: íóÇ ÑóÓõæúáõ Çááøåö! ÃóíóÃúÊöí ÃóÍóÏõäóÇ ÔóåúæóÊóåõ æóíóßõæúäõ áóåõ ÝöíúåóÇ ÃóÌúÑñ¿ ÞóÇáõ: ÃóÑóÃóíúÊõãú áóæú æóÖóÚóåóÇ Ýöíú ÍóÑóÇãò ÃóßóÇäó Úóáóíúåö ÝöíúåóÇ æöÒúÑñ¿ ÝóßóÐóáößó ÅöÐóÇ æóÖóÚóåóÇ Ýöí ÇáúÍóáÇóáö ßóÇäó áóåõ ÃóÌúÑñ.

    "Dan dalam persetubuhan kalian terdapat sedekah" Mereka (para sahabat) bertanya, "Ya Rasulullah! Salah seorang di antara kami menyalurkan syahwatnya (kepada istrinya). Apakah ia mendapatkan pahala padanya? Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Bagaimana menurutmu, seandainya seseorang menyalurkan syahwatnya pada suatu yang haram, apakah ia berdosa? Maka demikian pula jika ia menyalurkannya pada suatu yang halal, ia mendapatkan pahala." (HR. Muslim)

  • Pernikahan yang sukses adalah yang dibangun di atas dasar-dasar syar’i yang benar.

    Di antara dasar-dasar tersebut yang paling agung adalah keshalihan pasangan suami istri.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001