Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

Dalil-dalil yang Mengharamkan Namimah

Allah Subhaanahu Wata'aala berfirman:

åóãóøÇÒò ãóÔóøÇÁò Èöäóãöíã

“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.” (Al-Qalam: 11)

Dan Allah berfirman:

ãóÇ íóáúÝöÙõ ãöäú Þóæúáò ÅöáÇ áóÏóíúåö ÑóÞöíÈñ ÚóÊöíÏ

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf: 18).

Juga Allah berfirman:

æóíúáñ áößõáöø åõãóÒóÉò áõãóÒóÉò

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (Al-Humazah: 1).
Yang dimaksud di sini adalah nammam (yang melakukan adu domba).

Allah berfiman:

æóÇãúÑóÃóÊõåõ ÍóãóøÇáóÉó ÇáúÍóØóÈö

“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar” (Al-Lahab: 4).
Maksudnya adalah kiasan bagi pengadu domba, karena istri Abu Lahab adalah orang yang suka membawa berita untuk merusak hubungan sesama manusia, dan disebutkan di sini “kayu bakar”, karena ia menebarkan permusuhan dan kebencian di antara manusia sebagaimana kayu bakar menebarkan api. Adapun mengadu domba adalah gangguan yang ditujukan kepada kaum muslimin untuk merusak hubungan sesama mereka, Allah Subhaanahu Wata'aala berfirman:

æóÇáóøÐöíäó íõÄúÐõæäó ÇáúãõÄúãöäöíäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊö ÈöÛóíúÑö ãóÇ ÇßúÊóÓóÈõæÇ ÝóÞóÏö ÇÍúÊóãóáõæÇ ÈõåúÊóÇäðÇ æóÅöËúãðÇ ãõÈöíäðÇ

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58).

Hudzaifah radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

áÇó íóÏúÎõáõ ÇáúÌóäóøÉó äóãóøÇãñ. (ãÊÝÞ Úáíå)

“Tidak masuk Surga orang yang suka mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaihi).

Dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan bahwa orang yang suka mengadu domba tidak akan masuk Surga, jika ia tidak masuk Surga maka tidak ada tempat baginya di akhirat kecuali di Neraka, sebab di akhirat kelak hanya ada Surga dan Neraka, maka jika ditetapkan bahwa ia tidak masuk Surga berarti tempatnya adalah Neraka.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ÃóáÇó ÃõÎúÈöÑõßõãú ÈöÔóÑóÇÑößõãú¿ ÞóÇáõæúÇ: Èóáóì¡ ÞóÇáó: ÇáúãóÔóøÇÄõæúäó ÈöÇáäóøãöíúãóÉö¡ ÇáúãõÝúÓöÏõæúäó Èóíúäó ÇúáÃóÍöÈóøÉö¡ ÇáúÈóÇÛõæúäó áöáúÈóÑóøÇÁö ÇáúÚóíúÈó.

“Maukah aku beritakan kepada kalian tentang orang-orang yang jahat di antara kalian?” Para sahabat menjawab: “Tentu”. Beliau bersabda: “(Yaitu) orang-orang yang ke sana dan ke mari menghamburkan fitnah, orang-orang yang merusak hubungan antar orang yang berkasih sayang, dan orang-orang yang mencari aib pada diri orang-orang yang baik.”

Mari kita renungkan sabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam yang berbunyi:

ãóäú ÃóÔóÇÚó Úóáóì ãõÓúáöãò ßóáöãóÉð íõÔöíúäõåõ ÈöåóÇ ÈöÛóíúÑö ÍóÞòø¡ ÔóÇäóåõ Çááåõ ÈöåóÇ Ýöí ÇáäóøÇÑö íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö.

“Barangsiapa menyiarkan berita buruk seorang Muslim untuk memburukkannya dengan berita itu secara tidak benar, maka dengan itu Allah akan memburukkannya di dalam api Neraka pada hari Kiamat.”

Itulah ganjaran yang ia terima di hari Kiamat dan sebelum itu ia akan menerima siksaan di alam kubur. Disebutkan riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda:

ÅöäóøåõãóÇ áóíõÚóÐóøÈóÇäö æóãóÇ íõÚóÐóøÈóÇäö Ýöíú ßóÈöíúÑò¡ Èóáóì Åöäóøåõ ßóÈöíúÑñ¡ ÃóãóøÇ ÃóÍóÏõåõãóÇ ÝóßóÇäó íóãúÔöíú ÈöÇáäóøãöíúãóÉö æóÃóãóøÇ ÇúáÂÎóÑõ ÝóßóÇäó áÇó íóÓúÊóÊöÑõ ãöäú Èóæúáöåö.

“Sesungguhnya kedua penghuni kubur itu sedang disiksa, keduanya tidak disiksa karena dosa besar, namun sesungguhnya itu adalah dosa besar, salah satu di antara keduanya disiksa karena ia berjalan kesana dan kemari untuk menebar fitnah, sedangkan yang kedua disiksa karena tidak sempurna bersuci saat buang air kecil”.

Para ulama berkata tentang makna: “Keduanya tidak disiksa karena dosa besar”, maksudnya adalah: bahwa kedua penghuni kubur itu tidak menyangka bahwa perbuatannya itu termasuk yang berdosa besar.

Disebutkan pula bahwa sepertiga dari siksaan di dalam kubur adalah karena perbuatan adu domba.

Allah Subhaanahu Wata'aala telah mengharamkan perbuatan menyebarkan fitnah (mengadu domba) karena dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara manusia, tidak ada kelonggaran dalam hal ini, lain halnya berbohong yang mana dalam hal ini Allah telah memberikan keringanan jika itu dapat mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan di antara manusia, Allah Subhaanahu Wata'aala berfirman:

ÝóÇÊóøÞõæÇ Çááóøåó æóÃóÕúáöÍõæÇ ÐóÇÊó Èóíúäößõãú

“Sebab itu bertaqwalah pada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu”. (Al-Anfal: 1).

Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

ÃóáÇó ÃõÎúÈöÑõßõãú ÈöÃóÝúÖóáö ãöäú ÏóÑóÌóÉö ÇáÕóøáÇóÉö æóÇáÕöøíóÇãö æóÇáÕóøÏóÞóÉö¿ ÞóÇáõæúÇ: Èóáóì íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö¡ ÞóÇáó: ÅöÕúáÇóÍõ ÐóÇÊö ÇáúÈóíúäö¡ ÝóÅöäóø ÝóÓóÇÏó ÐóÇÊö ÇáúÈóíúäö åöíó ÇáúÍóÇáöÞóÉõ.

“Maukah aku beritakan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih utama dari pada derajat shalat, puasa dan shadaqah?” Para sahabat menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda: “Yaitu memperbaiki hubungan antara sesama, karena sesungguhnya rusaknya hubungan antar sesama itu adalah keterputusan (dari tali persaudaraan)”.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001