Pengantar Penerjemah

Segala puji bagi Allah yang menghamparkan beragam kisah sebagai mau’izhah (pelajaran) mengarungi kehidupan. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan segenap sahabatnya.

Dalam dunia perbukuan, tema-tema kisah atau cerita adalah tema yang paling diminati dan banyak dibaca. Sayangnya, buku-buku cerita yang ada banyak yang berisi khurafat, tahayul bahkan syirik. Buku-buku cerita jenis itu merusak dan mengacaukan aqidah umat. Ironisnya, banyak pembaca –yang notabene muslim– tenggelam dalam romantisme cerita tersebut. Lebih menyedihkan lagi, cerita-cerita itu sudah ditanamkan kepada mereka sejak usia TK/SD. Belakangan, ghirah penerbit-penerbit Islam menggeliat. Namun sayang, mereka begitu mudah memberi label Islami kepada cerita-cerita yang ditulis tersebut tanpa meneliti keshahihan dan sanadnya, bahkan hingga tentang kisah-kisah Nabi dan Rasul shallallahu `alaihi wasallam.

Di sinilah pentingnya kehadiran buku ini di antara buku-buku bertema cerita lainnya.

Kekuatan buku ini terletak pada keshahihan isinya, di mana semua kisah yang dimuatnya berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih. Bahkan banyak di antaranya, pengarang membiarkan kisahnya murni dari lisan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam yang mulia.

Kedua, kisah-kisah sosial yang sangat menyentuh dan aktual untuk dibicarakan. Demikianlah, karena yang diangkat adalah sisi ketakwaan, keta’atan, kesabaran, kejujuran, kebenaran dan fitrah manusia pada umumnya.

Ketiga, buku ini menawarkan keteladanan bagi setiap orang yang ingin mendapatkan solusi kebaikan dunia-akhirat dalam hidupnya.

Maka, buku ini adalah laksana mata air keteladanan bagi siapa pun yang mendambakan teladan, bahkan dalam setiap aspek kehidupan yang dibutuhkan.

Agaknya, pada zaman yang serba materialistis ini, kumpulan kisah dalam buku ini bak cerita malaikat yang serba suci dan tak terjangkau, sehingga tampak mustahil untuk diteladani. Tetapi sungguh, sesuai dengan judulnya, ia adalah kisah-kisah nyata dari anak manusia. Siapa pun kita, sesungguhnya bisa meneladaninya. Amin.

Mudah-mudahan shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan segenap sahabatnya.

Jakarta, 21 Sya’ban 1419 H.

Ainul Haris Arifin, Lc