Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

Faktor-faktor yang Mendukung Sikap Dengki
  • Permusuhan dan Kebencian

    Sesungguhnya orang yang disakiti oleh orang lain karena suatu hal, akan menimbulkan ketidaksukaan dalam hatinya, maka lahirlah di dalam dirinya kedengkian.

    Kemudian kedengkian itu akan menimbulkan sikap balas dendam, yaitu jika orang yang tidak disukainya tertimpa suatu musibah maka ia akan merasa senang, dan sebaliknya jika orang yang tidak ia sukai itu mendapatkan kebahagiaan maka ia bersedih. Jadi kedengkian sudah pasti menimbulkan permusuhan karena keduanya itu tidak bisa dipisahkan. Adapun tujuan dari suatu ketaqwaan adalah tidak melakukan perbuatan aniaya, karena ia pun tidak suka jika hal itu menimpa dirinya, sebab orang yang membenci orang lain, maka sama saja kebahagiaan atau kedukaan orang lain itu baginya, maka tidak mungkin ia melakukannya.

  • Kesombongan

    Yaitu jika orang-orang yang sederajat dengannya mendapatkan harta ataupun tahta lalu timbul di dalam dirinya rasa takut jika mereka bersikap sombong terhadapnya, yang mana kesombongan mereka itu akan amat menyakitinya, atau mungkin pula yang mendapatkan harta atau tahta itu adalah orang-orang bawahannya, hingga ia tak sanggup menerima kenyataan itu. Kedengkian orang-orang kafir terhadap Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam adalah kedengkian semacam ini, yaitu kedengkian yang disebabkan oleh kesombongan. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah,

    æóÞóÇáõæÇ áóæúáóÇ äõÒøöáó åóÐóÇ ÇáúÞõÑúÂóäõ Úóáóì ÑóÌõáò ãöäó ÇáúÞóÑúíóÊóíúäö ÚóÙöíã

    “Dan mereka berkata, ‘Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar di antara salah satu dari dua negeri (Mekkah dan Thaif) ini’.” (Az-Zukhruf: 31),

    Juga firman Allah tentang orang-orang yang beriman,

    ÃóåóÄõáóÇÁö ãóäøó Çááøóåõ Úóáóíúåöãú ãöäú ÈóíúäöäóÇ

    “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka” (Al-An’am: 53),

    Dalam ayat lain Allah berfirman,

    ãóÇ ÃóäúÊõãú ÅöáøóÇ ÈóÔóÑñ ãöËúáõäóÇ

    “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami.” (Yasin: 15),

    Juga Allah berfirman:

    æóáóÆöäú ÃóØóÚúÊõãú ÈóÔóÑðÇ ãöËúáóßõãú Åöäøóßõãú ÅöÐðÇ áóÎóÇÓöÑõæä

    “Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi.” (Al-Mukminun: 47)

    Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang kafir itu sombong dengan tidak mengakui kerasulan yang datang kepada manusia biasa seperti mereka, maka mereka dengki terhadap para rasul Allah.

  • Mencintai Kepemimpinan dan Ketenaran

    Adapun yang dimaksud dengan mencintai kepemimpinan dan ketenaran, contohnya adalah orang yang menghendaki agar tidak ada orang yang mampu menandinginya dalam suatu jenis disiplin ilmu umpamanya. Ia tidak mau ada orang lain yang melebihinya dalam mendapat sanjungan, ia akan senang bila pujian itu hanya miliknya, yaitu dengan menjadi satu-satunya bintang pada masanya. Jika ia mendengar tentang seseorang yang dapat melebihinya sehingga terdengar di seantero jagat, maka timbul kedengkian dalam dirinya dengan harapan bahwa saingannya itu akan mati atau nikmat yang ada padanya akan hilang, baik yang berupa ilmu, keberanian, ibadah, kekayaan ataupun lain-lainnya. Hal itu semua timbul karena ia ingin memimpin, tidak mau terkalahkan.

    Para ulama Yahudi mengingkari kerasulan Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wasallam, mereka tidak mau beriman terhadap apa yang beliau bawa dikarenakan mereka takut akan kehilangan kepemimpinan mereka terhadap umat Yahudi.

  • Keburukan dan Kekikiran Jiwa

    Yang dimaksud dengan jiwa yang buruk dan kikir terhadap hamba-hamba Allah adalah, sebagaimana yang anda temukan dalam kehidupan, bahwa ada sebagian manusia yang tidak menyibukkan dirinya dengan kekuasaan dan juga tidak sombong, akan tetapi jika diceritakan kepadanya tentang kebaikan kondisi salah seorang hamba Allah Ta’ala karena nikmat yang dianugerahkan kepadanya, maka akan terasa sesak olehnya, dan bila diceritakan kepadanya tentang penderitaan yang dialami oleh seseorang maka berita itu akan menggembirakan hatinya. Dengan demikian, ia adalah manusia yang kikir dengan nikmat yang Allah berikan kepadanya, seakan-akan nikmat itu diambil dari lemarinya dan seakan-akan nikmat itu adalah miliknya.

    Seorang ulama berkata: al-Bakhil ialah orang yang kikir terhadap hartanya sendiri, sedang asy-syahih ialah orang yang kikir terhadap harta orang lain. Orang yang kikir dengan nikmat Allah yang telah Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya, yang mana tidak ada permusuhan maupun ikatan antara yang diberi karunia itu dengan dirinya, kekikiran ini tidak ada penyebabnya kecuali timbul dari keburukan jiwa dan perangai. Sulit untuk mengobati penyakit kekikiran ini, karena penyakit tersebut tidak memiliki penyebab yang dapat diketahui sehingga sulit untuk dihilangkan.

    Banyaknya kedengkian di tengah kehidupan manusia yang disebabkan oleh faktor-faktor yang telah kami sebutkan di atas, kebanyakan kedengkian itu terjadi di antara kawan, saudara, keponakan, dan penyebab kedengkian itu adalah karena terdapatnya perbedaan maksud dan tujuan hingga menimbulkan permusuhan dan saling membenci.


Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001