Artikel : Fiqih - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

MIN ADABIL JUM’AH

Senin, 19 April 10


Salah satu keagungan ibadah Jum’at ditunjukkan oleh adanya anjuran kepada siapa yang menghadirinya untuk memperhatikan beberapa adab mulia yang tercantum dalam hadits-hadits Rasulullah shallallohu 'alaihi wasalam. Berikut ini kami turunkan tiga hadits di antaranya:

Dari Salman al-Farisi berkata, Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda,


áÇ íóÛúÊóÓöáõ ÑóÌõáñ íóæúãó ÇáÌõãõÚóÉö æóíóÊóØóåøóÑõ ãÇó ÇÓúÊóØóÇÚó ãöäú ØõåúÑò æóíóÏøóåöäõ ãöäú Ïõåúäöåö æóíóãóÓøõ ãöäú ØöíúÈö ÈóíúÊöåö Ëõãøó íóÎúÑõÌõ ÝóáÇ íõÝóÑøöÞõ Èóíúäó ÇËúäóíúäö Ëã íõÕóáøöí ãóÇ ßõÊöÈó áóåõ Ëã íõäúÕöÊõ ÅöÐóÇ Êóßóáøóãó ÇáÅ ãóÇãõ ÅáÇ ÛõÝöÑó áóåõ ãóÇ Èóíúäóåõ æóÈóíúäó ÇáÌõãõÚóÉö ÇáÃõÎúÑóì


Tidak ada seorang laki-laki yang mandi pada hari Jum’at, bersuci semampunya, mengolesi badannya dengan minyak perawatan badan, menggunakan minyak wangi yang ada di rumahnya kemudian dia berangkat tanpa memisahkan antara dua orang kemudian melakukan shalat sebanyak yang telah ditentukan untuknya kemudian mendengar jika imamnya berkhutbah kecuali dosa-dosanya yang ada di antara Jum’at itu dengan Jum’at yang sebelumnya diampuni.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan an-Nasa`i.

Dari Aus bin Aus ats-Tsaqafi berkata, aku mendengar Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda,


ãóäú ÛóÓøóáó íóæúãó ÇáÌõãõÚóÉö æóÇÛúÊóÓóáó æóÈóßøóÑó æóÇÈúÊóßóÑó æóãóÔóì æóáóãú íóÑúßóÈú æóÏóäóÇ ãöäó ÇáÅãóÇãö ÝÇóÓúÊóãóÚó æóáóãú íóáúÛõ ßÇäó Èößõáøö ÎõØúæóÉò Úóãóáõ ÓóäóÉò ÃóÌúÑõ ÕöíóÇãöåóÇ æóÞöíóÇãöåóÇ


Barangsiapa membasuh (kepalanya) pada hari Jum’at dan mandi, mendapatkan awal khutbah dan datang di awal waktu, berjalan dan tidak berkendara, mendekat kepada imam lalu dia menyimak dan tidak melakukan perbuatan sia-sia maka baginya dengan setiap langkah pahala amal setahun, puasa dan sahalat sunnah malamnya.” Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Syaikh al-Albani menshahihkannya dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib no.690/8.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda,


ÅöÐóÇ ßÇäó íóæúãõ ÇáÌõãõÚóÉö æóÞóÝóÊö ÇáãóáÇÆößóÉõ Úóáóì ÈóÇÈö ÇáãóÓúÌöÏö íóßúÊõÈõæäó ÇáÃæøóáó ÝóÇáÃæøóáó æóãóËóáõ ÇáãõåóÌøöÑö ßóãóËóáö ÇáøóÐöí íõåúÏöí ÈóÏóäóÉð Ëõãøó ßóÇáøóÐöí íõåúÏöí ÈóÞóÑóÉð Ëõãøó ßóÈúÔðÇ Ëõãøó ÏóÌóÇÌóÉð Ëõãøó ÈóíúÖóÉð ÝóÅÐóÇ ÎóÑóÌó ÇáÅãóÇãõ ØóæóæÇ ÕõÍõÝóåõãú íóÓúÊóãöÚõæäó ÇáÐößúÑó


Jika tiba hari Jum’at, para malaikat berdiri di pintu masjid menulis yang hadir pertama dan yang seterusnya. Perumpamaan orang yang berangkat pertama adalah seperti orang yang berkurban seekor unta, kemudian seperti orang yang berkurban seekor sapi, kemudian seekor domba, kemudian seekor ayam, kemudian sebutir telur, jika imam telah hadir maka mereka menutup buku catatan dan menyimak dzikir (khutbah).” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.

Adab-adab yang tercantum dalam hadits pertama: Mandi Jum’at, memakai krim perawat tubuh, menggunakan minyak wangi, berangkat dan tiba di masjid tanpa memisahkan dua orang yang sedang duduk, shalat sebatas kemampuannya dan menyimak khutbah imam.

Adab-adab dalam hadits kedua: Mandi, datang lebih awal untuk mendapatkan awal khutbah, berjalan kaki ke masjid dan tidak berkendara, mendekat kepada imam, mendengarkan khutbah imam dan tidak melakukan perbuatan sia-sia.

Adapun hadits ketiga maka ia tentang keutamaan berangkat awal ke masjid untuk shalat Jum’at. Wallahu a’lam.
(Izzudin Karimi)
Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfiqih&id=177