**

Seorang penanya mengatakan,

“Apakah mungkin pengobatan penyakit-penyakit dengan rukyah ?

Adakah hadis yang datang dari Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-tentang hal tersebut ?

Apakah termasuk sunnah menuliskan ayat Kursi, surat Yasin, atau surat al-Fatihah pada sebuah kertas, kemudian kita meletakkan kertas tersebut di dalam air dan kita meminum air tersebut ? "

Syaikh-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-menjawab,

“Iya, penyakit-penyakit itu boleh jadi dapat disembuhkan dengan dibacakan al-Qur’an. Dan ini merupakan perkara faktual yang dikuatkan oleh sunnah, dan uji coba pun telah dilakukan. Sesungguhnya Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-pernah mengutus sekelompok orang dalam sebuah pasukan. Lalu, mereka singgah pada suatu kaum, akan tetapi kaum tersebut tidak berkenan menjamu mereka. Maka, mereka pun kemudian duduk di sebuah tempat. Kemudian, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- kuasakan seekor ular atas pimpinan kaum tersebut, ular tersebut mematuknya. Lalu, mereka datang kepada rombongan pasukan itu dan mereka mengatakan, ‘Apakah ada orang beserta kalian yang dapat merukyah ? Mereka pun menjawab, ‘Iya (ada). Lalu, majulah salah seorang di antara mereka lalu membacakan surat al-Fatihah kepada pemimpin mereka yang tengah sakit itu, tiba-tiba ia berdiri sembuh seperti sedia kala. Lalu, ketika mereka telah sampai di hadapan Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- dan mereka memberitahukan kepada beliau hal tersebut, beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- bersabda, ‘Tidak tahukah kamu bahwa surat al-Fatihah itu merupakan rukyah.?’

Dan, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah berfirman,

æóäõäóÒøöáõ ãöäó ÇáúÞõÑúÂäö ãóÇ åõæó ÔöÝóÇÁñ æóÑóÍúãóÉñ áöáúãõÄúãöäöíäó æóáóÇ íóÒöíÏõ ÇáÙøóÇáöãöíäó ÅöáøóÇ ÎóÓóÇÑðÇ [ÇáÅÓÑÇÁ : 82]

Dan Kami turunkan dari al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian (al-Isra : 82)

Adapun apa yang disebutkan penanya berupa menuliskan sebagian ayat yang di dalamnya berisi permohonan perlindungan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- lalu diletakkan di dalam air dan diminum, maka hal ini juga telah datang dari para salafush shaleh dan hal tersebut mujarab dan bermanfaat.

Akan tetapi disebutkan dalam pertanyaan penanya tentang surat Yasin, hal ini saya tidak tahu bahwa surat Yasin termasuk surat yang digunakan untuk merukyah. Akan tetapi, rukyah dilakukan dengan membacakan surat al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir di dalam surat al-Baqarah, Þõáú åõæó Çááøóåõ ÃóÍóÏñ [ÇáÅÎáÇÕ : 1] (surat al-Ikhlash) Þõáú ÃóÚõæÐõ ÈöÑóÈøö ÇáúÝóáóÞö [ÇáÝáÞ : 1] (surat al-Falaq) dan Þõáú ÃóÚõæÐõ ÈöÑóÈøö ÇáäøóÇÓö [ÇáäÇÓ : 1] (surat an-Naas).

Wallahu A’lam

Sumber :

Fatawa Nur ‘Ala ad-Darb, Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, 1/101 (soal no : 69)