Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Mengucapkan áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ Tanpa Keikhlasan
Senin, 02 Januari 23

**
Soal :

Seorang penanya mengatakan,

“Apakah orang yang mengucapkan áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ tanpa melakukan amal apapun, ia akan masuk Surga ? yakni, orang tersebut mengucapkan kalimat tersebut dengan lisannya (saja), karena ada hadis (qudsi) yang maknanya, Dia berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, sungguh Aku akan mengeluarkan dari Neraka setiap orang yang mengatakan, áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ .” Wallahu A’lam

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Anda.

Jawab :

Syaikh –ÑóÍöãóåõ Çááåõ-menjawab,

Kalimat áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ merupakan kalimat yang agung, andai kata kalimat tersebut ditimbang dengan langit dan bumi niscaya kalimat tersebut lebih berat.

Adapun makna kalimat tersebut adalah ‘tidak ada sesembahan yang hak selain Allah’ maka, segala sesuatu yang disembah selain Allah maka sesuatu tersebut adalah batil. Berdasarkan firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì -,


Ðóáößó ÈöÃóäøó Çááøóåó åõæó ÇáúÍóÞøõ æóÃóäøó ãóÇ íóÏúÚõæäó ãöäú Ïõæäöåö åõæó ÇáúÈóÇØöáõ æóÃóäøó Çááøóåó åõæó ÇáúÚóáöíøõ ÇáúßóÈöíÑõ [ÇáÍÌ : 62]


Hal itu (kekuasaan Allah berlaku) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Mahabenar dan apa saja yang mereka seru selain Dia itulah yang batil. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar. (al-Hajj : 62)

Dan, ibadah itu tidaklah khusus dilakukan dengan rukuk atau sujud, yakni, bahwa seseorang boleh jadi beribadah kepada selain Allah tanpa melakukan rukuk dan sujud kepadanya, tetapi ia lebih mengedepankan kecintaan kepadanya atas kecintaan kepada Allah, mengagungkannya di atas pengagungan kepada Allah, perkataanya lebih agung di dalam hatinya daripada perkataan Allah. Oleh karena itu, Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –bersabda,


ÊóÚöÓó ÚóÈúÏõ ÇáÏøöíäóÇÑö æóÚóÈúÏõ ÇáÏøöÑúåóãö æóÚóÈúÏõ ÇáúÎóãöíÕóÉö Åöäú ÃõÚúØöíó ÑóÖöíó æóÅöäú áóãú íõÚúØó ÓóÎöØó


"Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamishah jika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah..." (HR. al-Bukhari)

Beliau menyebut ‘hamba’ bagi dinar, ‘hamba’ bagi dirham, ‘hamba’ bagi khamishah. Khamishah yaitu pakaian. Padahal mereka ini tidak menyembah dirham dan dinar. Mereka tidak rukuk dan tidak pula sujud kepadanya. Akan tetapi, mereka mengagungkannya lebih banyak daripada mengagungkan Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-, dan kepada hal ini firman-Nya mengisyaratkan,


æóãöäó ÇáäøóÇÓö ãóäú íóÊøóÎöÐõ ãöäú Ïõæäö Çááøóåö ÃóäúÏóÇÏðÇ íõÍöÈøõæäóåõãú ßóÍõÈøö Çááøóåö æóÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ ÃóÔóÏøõ ÍõÈøðÇ áöáøóåö [ÇáÈÞÑÉ : 165]


Di antara manusia ada yang menjadikan (sesuatu) selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah. (al-Baqarah : 165)

Maka, kalimat ini merupakan kalimat yang agung, di dalam kalimat ini terkandung unsur berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan dan pemurnian sifat keilahiyahan dan peribadatan kepada Allah-ÚóÒøó æóÌóáøó-. Maka, kalau seseorang mengucapkan kalimat tersebut dengan lisannnya dan hatinya, maka dialah orang yang mengucapkannya dengan sebenar-benarnya. Oleh karena itu, Abu Hurairah-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ – mengatakan (kepada Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-)


ãóäú ÃóÓúÚóÏõ ÇáäøóÇÓö ÈöÔóÝóÇÚóÊößó íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö


Siapakah orang yang paling berbahagia dengan mendapatkan syafaatmu pada hari Kiamat ? ...beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- menjawab,


ãóäú ÞóÇáó áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ ÎóÇáöÕðÇ ãöäú ÞóáúÈöåö


Barang siapa mengucapkan áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ dengan ikhlas dari hatinya..(HR. al-Bukhari)

Di dalam hadis ‘Itban bin Malik, Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


Åöäøó Çááøóåó ÍóÑøóãó Úóáóì ÇáäøóÇÑö ãóäú ÞóÇáó áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ íóÈúÊóÛöí ÈöÐóáößó æóÌúåó Çááøóåö


Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka orang yang mengatakan áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ di mana ia mencari wajah Allah dengan hal itu. (HR. al-Bukhari)

Karena itu, haruslah disertai dengan keikhlasan.

Adapun orang yang mengucapkan kalimat tersebut dengan lisannya tanpa meyakininya di dalam hatinya, maka sesungguhnya kalimat tersebut tidak bermanfaat baginya, karena orang-orang munafik saja mereka menginagt Allah dan mengucapkan áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ , seperti firman Allah,


æóÅöÐóÇ ÞóÇãõæÇ Åöáóì ÇáÕøóáóÇÉö ÞóÇãõæÇ ßõÓóÇáóì íõÑóÇÁõæäó ÇáäøóÇÓó æóáóÇ íóÐúßõÑõæäó Çááøóåó ÅöáøóÇ ÞóáöíáðÇ [ÇáäÓÇÁ : 142]


Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali. (an-Nisa : 142)

Dan, mereka pun bersaksi akan kerasulan Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- sebagaimana firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


ÅöÐóÇ ÌóÇÁóßó ÇáúãõäóÇÝöÞõæäó ÞóÇáõæÇ äóÔúåóÏõ Åöäøóßó áóÑóÓõæáõ Çááøóåö æóÇááøóåõ íóÚúáóãõ Åöäøóßó áóÑóÓõæáõåõ æóÇááøóåõ íóÔúåóÏõ Åöäøó ÇáúãõäóÇÝöÞöíäó áóßóÇÐöÈõæäó [ÇáãäÇÝÞæä : 1]


Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Nabi Muhammad), mereka berkata, “Kami bersaksi bahwa engkau adalah benar-benar utusan Allah.” Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar utusan-Nya. Allah pun bersaksi bahwa orang-orang munafik itu benar-benar para pendusta. (al-Munafiqun : 1)

Namun, persaksian mereka bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah tidak akan sama sekali memberikan manfaat kepada mereka. Hal demikian itu karena mereka mengatakan hal itu tidak dari hati dan keiskhlasan. Maka, barang siapa mengucapkan kalimat ini tanpa keiskhlasan, niscaya kalimat tersebut tidak akan memberikan kemanfaatan kepadanya, dan tidak pula menambah dirinya melainkan semakin jauh dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,.

Kita memohon kepada Allah -untuk diri kita sendiri dan untuk saudara-saudara kita kaum Muslimin- keyakinan terhadap kalimat tersebut, dan mengamalkan apa yang menjadi konsekwensinya. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Wallahu A’lam

Sumber :

(Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Fatawa Nur ‘Ala ad-Darb, 1/76-77 (Soal No. 42)






Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1918