Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Bantuan Orang-orang yang Tidak Menunaikan Kewajiban
Rabu, 14 Desember 22

**
Soal :

Seorang penanya mengatakan,

“Sebagian orang memberikan bantuan materi kepada sebagian kalangan orang-orang miskin. Mereka mencukupkan diri dengan hal tersebut. Mereka tidak mengerjakan kewajiban yang Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-bebankan, seperti shalat, puasa dan kewajiban-kewajiban yang lainnya. Mereka mengklaim bahwa mereka tengah melakukan kebaikan dan bahwa mereka itu lebih baik di sisi Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-daripada orang-orang yang menunaikan kewajiban yang dibebankan oleh Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-, kemudian mereka melakukan dosa. Mereka pun mengklaim bahwasanya mereka akan masuk Surga karena apa yang telah mereka persembahkan berupa kebaikan-kebaikan yang bersifat material sebelum orang-orang yang menunaikan kewajiban-kewajiban. Dan boleh jadi (Surga itu) diharamkan bagi orang-orang yang menunaikan kewajiban-kewajiban dan melakukan perbuatan dosa. Sedangkan mereka (orang-orang yang hanya sekedar memberikan bantuan material, tidak menunaikan kewajiban-kewajiban) tidak diharamkan dari masuk Surga, karena mereka juga ‘putih’ (bersih) hatinya, tidak melakukan perbuatan-perbuatan dosa.”

Apa hukumnya dalam masalah semisal mereka itu, di manakah mereka akan berada ?

Jawab :

Syaikh –ΡσΝφγσευ Ηααευ-menjawab,

“Hukum dalam masalah mereka ini adalah bahwa apabila salah seorang di antara mereka mengklaim bahawasanya ia tidak melakukan dosa, maka kita katakan, ‘Dosa apakah yang lebih besar daripada meninggalkan shalat dan syiar-syiar (agama) Islam ?. dan apa yang mereka infakkan kepada orang lain berupa menutupi kebutuhan-kebutuhan, membantu orang-orang yang membutuhkan, perbaikan jalan dan yang lainnya, kesemuanya ini tidak akan bermanfaat bagi mereka, kesemuanya ini merupakan ‘debu yang berterbangan.’ Seperti firman Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-,


ζσήσΟφγϊδσΗ Εφασμ γσΗ ΪσγφαυζΗ γφδϊ Ϊσγσας έσΜσΪσαϊδσΗευ εσΘσΗΑπ γσδϊΛυζΡπΗ [ΗαέΡήΗδ : 23]


Kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (al-Furqan : 23)

Dan Allah -ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-juga berfirman,


ζσγσΗ γσδσΪσευγϊ Γσδϊ ΚυήϊΘσασ γφδϊευγϊ δσέσήσΗΚυευγϊ ΕφαψσΗ Γσδψσευγϊ ίσέσΡυζΗ ΘφΗααψσεφ ζσΘφΡσΣυζαφεφ ζσασΗ νσΓϊΚυζδσ ΗαΥψσασΗΙσ ΕφαψσΗ ζσευγϊ ίυΣσΗασμ ζσασΗ νυδϊέφήυζδσ ΕφαψσΗ ζσευγϊ ίσΗΡφευζδσ [ΗαΚζΘΙ : 54]


Tidak ada yang menghalangi infak mereka untuk diterima kecuali karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang kufur kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak melaksanakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa). (at-Taubah : 54)

Maka, mereka ini, seluruh amal-amal mereka tersebut-meskipun manfaatnya dirasakan oleh orang lain- kesemua amal tersebut tidak akan bermanfaat bagi mereka di sisi Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-dan tidak akan pula mendekatkan mereka kepada-Nya, dan bila mareka mati dalam keadaan meninggalkan shalat maka mereka mati sebagai orang-orang kafir, mereka akan kekal di dalam Neraka. Kita berlindung kepada Allah -ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-dari hal tersebut.

Karena itu, mereka harus bertaubat kepada Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ- dan menunaikan hal-hal yang diwajibkan oleh Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ- kepada mereka.

Sedangkan klaim mereka bahwa barang siapa menunaikan syarait-syariat Islam sedangkan ia tidak berinfak kepada mereka (orang-orang membutuhkan) niscaya diharamkan masuk Surga, dan Surga itu hanya layak dimasuki oleh mereka (orang-orang yang membantu orang-orang yang membutuhkan secara material), maka ini merupakan klaim dusta.

Tetapi, barang siapa yang melaksanakan syariat-syariat Islam, sedangkan terjadi pada dirinya kebakhilan pada sebagian hal yang diwajibkan oleh Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ- terhadap dirinya untuk ditunaikannya, maka orang tersebut seperti yang lainnya dari kalangan orang-orang yang melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan, ia berada di bawah kehendak Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-. Jika Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-berkehendak, Dia akan menyiksa orang tersebut, dan jika Allah-ΣυΘϊΝσΗδσευ ζσΚσΪσΗασμ-berkehendak, Dia bakal mengampuninya.

Jadi, yang dikatakan oleh mereka ini merupakan klaim batil dan dusta.

Wallahu A’lam

Sumber :

(Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Fatawa Nur ‘Ala ad-Darb, 1/52 (Soal No. 25)

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1911