Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Yang Dimaksud ‘ÇóáúÞóÈúÑõ’ dalam Doa
Rabu, 25 Agustus 21
Yang Dimaksud ‘ÇóáúÞóÈúÑõ’ dalam Doa

Syaikh yang mulia ditanya :
Apa yang dimaksud dengan ‘ÇóáúÞóÈúÑõ’ (Kubur), apakah itu adalah tempat menguburkan mayat ataukah alam barzakh ?
Beliau-ÑóÍöãóåõ Çááåõ menjawab :
Pada asalnya ‘ÇóáúÞóÈúÑõ’ adalah tempat pemakaman mayat. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


Ëõãøó ÃóãóÇÊóåõ ÝóÃóÞúÈóÑóåõ [ÚÈÓ : 21]


Kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya (Qs. ‘Abasa : 21)

Ibnu Abbas-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-berkata, yakni, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memuliakan manusia dengan menguburkan jenazahnya.

Dan, bisa jadi yang dimaksud dengan ‘ÇóáúÞóÈúÑõ’ (Kubur) adalah ÇóáúÈóÑúÒóÎõ (alam barzakh) (sebuah alam) yang berada di antara kematian seseorang dan ditegakkannya Kiamat meskipun orang tersebut tidak dimakamkan. Seperti firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


æóãöäú æóÑóÇÆöåöãú ÈóÑúÒóÎñ Åöáóì íóæúãö íõÈúÚóËõæäó [ÇáãÄãäæä : 100]


Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan (Qs. al-Mukminun : 100)

Yakni, di hadapan orang-orang yang meninggal dunia. Karena awal ayat menunjukkan kepada ini,


ÍóÊøóì ÅöÐóÇ ÌóÇÁó ÃóÍóÏóåõãõ ÇáúãóæúÊõ ÞóÇáó ÑóÈøö ÇÑúÌöÚõæäö (99) áóÚóáøöí ÃóÚúãóáõ ÕóÇáöÍðÇ ÝöíãóÇ ÊóÑóßúÊõ ßóáøóÇ ÅöäøóåóÇ ßóáöãóÉñ åõæó ÞóÇÆöáõåóÇ...[ÇáãÄãäæä : 99 ¡ 100]


(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhan, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak ! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja…(Qs. al-Mukminun : 99-100)

Akan tetapi, apakah orang yang berdoa ketika ia berdoa,


"ÃóÚõæúÐõ ÈöÇááåö ãöäú ÚóÐóÇÈö ÇáúÞóÈúÑö"


Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur

Ia menghendaki dengan ungkapan tersebut ‘siksa di tempat pemakaman mayat’, ataukah yang dikehendakinya adalah (berlindung kepada Allah) dari ‘siksa di alam barzakh yang berada di antara kematiannya dan ditegakkannya Kiamat’ ?

Jawabannya adalah Ia menghendaki yang kedua, karena seseorang itu pada hakikatnya tidak tahu apakah ketika ia mati bakal dimakamkan ataukah ia mati sementara binatang buas menyantap tubuhnya sampai habis, atau ia mati terbakar sehingga menjadi abu, ia pun tidak tahu.


æóãóÇ ÊóÏúÑöí äóÝúÓñ ÈöÃóíøö ÃóÑúÖò ÊóãõæÊõ [áÞãÇä : 34]


Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. (Qs. Luqman : 34)

Maka dari itu, hadirkanlah hati Anda ketika Anda mengucapkan, ‘Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur’, yakni, dari siksa yang bakal terjadi pada seseorang setelah kematiannya sampai ditegakkannya hari Kiamat.

(Majmu’ Fatawa Wa Rasaa-il Ibni Utsaimin, 2/14-15)

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1692