Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Çóáúãõåóíúãöäõ, ÇóáúãõÍöíúØõ, ÇóáúãõÞöíúÊõ, ÇóáúæóÇÓöÚõ Yang Maha Memelihara, Yang Maha Meliputi, Yang Mahakuasa

Rabu, 20 Nopember 19

Adapun “al-Muhaimin”, maka tercantum dalam satu tempat dalam al-Qur’an, yaitu firman Allah Ta’ala,


åõæó Çááøóåõ ÇáøóÐöí áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ åõæó Çáúãóáößõ ÇáúÞõÏøõæÓõ ÇáÓøóáóÇãõ ÇáúãõÄúãöäõ Çáúãõåóíúãöäõ ÇáúÚóÒöíÒõ ÇáúÌóÈøóÇÑõ ÇáúãõÊóßóÈøöÑõ ÓõÈúÍóÇäó Çááøóåö ÚóãøóÇ íõÔúÑößõæäó


”Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Maharaja yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga keamanan, Pemelihara keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Mahakuasa, Yang memiliki Segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (Qs. al-Hasyr : 23).
Makna “al-Muhaimin” adalah yang mengetahui rahasia-rahasia segala perkara dan yang disembunyikan oleh dada-dada, yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang menyaksikan amal perbuatan makhluk, mengawasi mereka dalam berbicara dan berbuat. Tidak ada yang tersembunyi sedikitpun dari perbuatan mereka meskipun sebiji sawi di atas bumi atau di atas langit.
Adapun “al-Muhith” disebutkan dalam beberapa tempat. Allah Ta’ala berfirman,


æóßóÇäó Çááóøåõ Èößõáöø ÔóíúÁò ãõÍöíØðÇ


”dan (pengetahuan) Allah meliputi segala sesuatu.” (Qs. an-Nisa : 126).


Åöäóø Çááóøåó ÈöãóÇ íóÚúãóáõæäó ãõÍöíØñ


”Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Qs. Ali Imran : 120).


æóÇááóøåõ ãõÍöíØñ ÈöÇáúßóÇÝöÑöíäó


”Dan Allah meliputi orang-orang kafir.” (Qs. al-Baqarah : 19).
Ini adalah nama yang menunjukkan akan ilmu, kekuasaan dan kekuatan-Nya yang meliputi segala sesuatu, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,


æóÅöÐú ÞõáúäóÇ áóßó Åöäóø ÑóÈóøßó ÃóÍóÇØó ÈöÇáäóøÇÓö


”Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: ‘Sesungguhnya (ilmu) Rabbmu meliputi segala manusia.’” (Qs. al-Isra : 60).


áöÊóÚúáóãõæÇ Ãóäóø Çááóøåó Úóáóìٰ ßõáöø ÔóíúÁò ÞóÏöíÑñ æóÃóäóø Çááóøåó ÞóÏú ÃóÍóÇØó Èößõáöø ÔóíúÁò ÚöáúãðÇ


”Agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (Qs. ath-Thalaq : 12).


æóÃóÍóÇØó ÈöãóÇ áóÏóíúåöãú æóÃóÍúÕóìٰ ßõáóø ÔóíúÁò ÚóÏóÏðÇ


”Sedang (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (Qs. al-Jin : 28).
Ilmu-Nya meliputi semua makhluk-Nya, maka tidak ada yang bisa tersembunyi bagi-Nya. kekuatan-Nya meliputi semua makhluk-Nya, maka tidak ada yang dapat melemahkan-Nya di bumi maupun di langit. Demikian pula dengan kekuasaan-Nya juga meliputi semua makhluk-Nya, maka tidak ada yang dapat lari dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman,


íóÇ ãóÚúÔóÑó ÇáúÌöäöø æóÇáúÅöäúÓö Åöäö ÇÓúÊóØóÚúÊõãú Ãóäú ÊóäúÝõÐõæÇ ãöäú ÃóÞúØóÇÑö ÇáÓóøãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö ÝóÇäúÝõÐõæÇ ۚ áóÇ ÊóäúÝõÐõæäó ÅöáóøÇ ÈöÓõáúØóÇäò


”Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).” (Qs. ar-Rahman : 33).
Adapun “al-Muqiit”, maka hanya disebutkan pada satu tempat, yaitu firman-Nya Ta’ala,


ãóäú íóÔúÝóÚú ÔóÝóÇÚóÉð ÍóÓóäóÉð íóßõäú áóåõ äóÕöíÈñ ãöäúåóÇ ۖ æóãóäú íóÔúÝóÚú ÔóÝóÇÚóÉð ÓóíöøÆóÉð íóßõäú áóåõ ßöÝúáñ ãöäúåóÇ ۗ æóßóÇäó Çááóøåõ Úóáóìٰ ßõáöø ÔóíúÁò ãõÞöíÊðÇ


”Barangsiapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian (pahala)-nya. Dan barangsiapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dari (dosa)nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. an-Nisa : 85).
Maknanya adalah yang menyampaikan kepada makhluk makanan dan rezekinya, yang memberikannya sesuai dengan yang Dia kehendaki dari hikmah dan pujian-Nya. Yaitu bahwasanya Dialah yang menurunkan makanan kepada makhluk dan membagi rezeki mereka yang kecil maupun yang besar, yang kaya maupun yang miskin, yang lemah maupun yang kuat. Allah Ta’ala berfirman,


æóãóÇ ãöäú ÏóÇÈóøÉò Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ÅöáóøÇ Úóáóì Çááóøåö ÑöÒúÞõåóÇ æóíóÚúáóãõ ãõÓúÊóÞóÑóøåóÇ æóãõÓúÊóæúÏóÚóåóÇ ۚ ßõáñø Ýöí ßöÊóÇÈò ãõÈöíäò


”Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Qs. Huud : 6).
Semua makanan dan rezeki ini telah ditentukan oleh Allah Ta’ala ketika menciptakan bumi. Allah Ta’ala berfirman,


æóÌóÚóáó ÝöíåóÇ ÑóæóÇÓöíó ãöäú ÝóæúÞöåóÇ æóÈóÇÑóßó ÝöíåóÇ æóÞóÏóøÑó ÝöíåóÇ ÃóÞúæóÇÊóåóÇ Ýöí ÃóÑúÈóÚóÉö ÃóíóøÇãò ÓóæóÇÁð áöáÓóøÇÆöáöíäó


”Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya.” (Qs. Fushshilat : 10).
Maksudnya, Allah Ta’ala menakdirkan apa yang dibutuhkan penghuni bumi berupa rezeki, tempat untuk mereka bercocok tanam, dan apa yang mendatangkan kemaslahatan bagi mereka dari perdagangan, pepohonan dan kebaikan-kebaikan.
Dan ada juga makna lain dari “al-Muqiit”, Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Dan firman-Nya,


æóßóÇäó Çááóøåõ Úóáóìٰ ßõáöø ÔóíúÁò ãõÞöíÊðÇ


”Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. an-Nisa : 85),
Ibnu Abbas, Atha’, Athiyyah, Qatadah, dan Mathar al-Warraq berkata, “Muqiita” adalah yang menjaga.” Mujahid berkata, “Yang menyaksikan”, dan dalam riwayat lain, beliau berkata, “Yang menghitung.” Sa’id bin Jubair, as-Suddi dan Ibnu Zaid berkata, “Yang Kuasa.” Abdullah bin Katsir berkata, “al-Muqiit adalah yang Mahatetap”, Adh-Dhahhak, berkata, “Al-Muqiit adalah Yang Maha Memberi Rezeki.” (Tafsir Ibnu Katsir 2/324 dan lihat pula Tafsir ath-Thabari 7/272)
Tidak salah kalau nama ini mencakup semua makna di atas, yaitu Yang ilmu-Nya meliputi semua hamba, keadaan mereka, dan apa yang mereka butuhkan. Kekuatan-Nya juga meliputi mereka. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, yang menjaga mereka, rezeki dan memberikan pertolongan bagi mereka. Yang memberikan bagi badan manusia makanan dan rezeki serta menganugerahkan ilmu dan iman bagi hati hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sebagaimana yang pernah dikatakan,


ÝóÞõæúÊõ ÇáÑøõæúÍö ÃóÑúæóÇÍõ ÇáúãóÚóÇäöí æóáóíúÓó ÈöÃóäú ØóÚöãúÊó æóÃóäú ÔóÑöÈúÊóÇ


Makanan rohani adalah sedalam-dalamnya makna
Dan bukan dengan engkau makan atau minum

Adapun “al-Waasi”, maka telah disebutkan dalam al-Qur’an berulang kali. Allah Ta’ala berfirman,


æóÇááøóåõ íõÄúÊöí ãõáúßóåõ ãóäú íóÔóÇÁõ ۚ æóÇááøóåõ æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ


”Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas(pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (Qs. al-Baqarah : 247).


ÝóÃóíúäóãóÇ ÊõæóáõøæÇ ÝóËóãóø æóÌúåõ Çááóøåö ۚ Åöäóø Çááóøåó æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ


”Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. al-Baqarah : 115).
Maknanya adalah yang luas sifat-Nya dan yang berkaitan dengannya, yang tidak ada seorang pun yang dapat sampai kepada pujian terhadap-Nya, bahkan Dia seperti yang Dia puji dari-Nya. Dia luas keagungan, kekuasaan, kerajaan, keutamaan, kebaikan, dan yang agung kedermawanan dan kemulian-Nya.
Allah Ta’ala berfirman tentang keluasan ilmu-Nya,


æóÓöÚó ÑóÈöøí ßõáóø ÔóíúÁò ÚöáúãðÇ ۗ ÃóÝóáóÇ ÊóÊóÐóßóøÑõæäó


”Ilmu tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?” (Qs. al-An’am : 80).


ÅöäóøãóÇ Åöáóٰåõßõãõ Çááóøåõ ÇáóøÐöí áóÇ Åöáóٰåó ÅöáóøÇ åõæó ۚ æóÓöÚó ßõáóø ÔóíúÁò ÚöáúãðÇ


”Sesungguhnya ilahmu hanyalah Allah, yang tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.“ (Qs. Thaha : 98).
Dan Allah Ta’ala berfirman tentang keluasan rahmat-Nya,


æóÑóÍúãóÊöí æóÓöÚóÊú ßõáóø ÔóíúÁò


”Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (Qs. al-A’raf : 156).


ÑóÈøóäóÇ æóÓöÚúÊó ßõáøó ÔóíúÁò ÑóÍúãóÉð æóÚöáúãðÇ


”Ya tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada padaMu meliputi segala sesuatu.” (Qs. Ghafir : 7).


ÝóÅöäú ßóÐóøÈõæßó ÝóÞõáú ÑóÈõøßõãú Ðõæ ÑóÍúãóÉò æóÇÓöÚóÉò


”Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah, “Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas …” (Qs. al-An’am : 147).
Dan Allah Ta’ala berfirman tentang keluasan rezeki-Nya,


æóÅöäú íóÊóÝóÑóøÞóÇ íõÛúäö Çááóøåõ ßõáðøÇ ãöäú ÓóÚóÊöåö ۚ æóßóÇäó Çááóøåõ æóÇÓöÚðÇ ÍóßöíãðÇ


”Dan jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari karunia-Nya. dan Allah Mahaluas (karunia-Nya), Mahabijaksana.” (Qs. an-Nisa : 130).


Þõáú Åöäøó ÇáúÝóÖúáó ÈöíóÏö Çááøóåö íõÄúÊöíåö ãóäú íóÔóÇÁõ ۗ æóÇááøóåõ æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ


”Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas, Mahamengetahui.” (Qs. Ali Imran : 73).


Åöäú íóßõæäõæÇ ÝõÞóÑóÇÁó íõÛúäöåöãõ Çááóøåõ ãöäú ÝóÖúáöåö ۗ æóÇááóøåõ æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ


”Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (Qs. an-Nur : 32).
Dan Allah Ta’ala berfirman tentang keluasan ampunan-Nya,


æóÇááóøåõ íóÚöÏõßõãú ãóÛúÝöÑóÉð ãöäúåõ æóÝóÖúáðÇ ۗ æóÇááóøåõ æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ


”Sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (Qs. al-Baqarah : 268).


Åöäóø ÑóÈóøßó æóÇÓöÚõ ÇáúãóÛúÝöÑóÉö


”Sungguh, Tuhanmu Maha luas ampunan-Nya.” (Qs. an-Najm : 32).


Þõáú íóÇ ÚöÈóÇÏöíó ÇáóøÐöíäó ÃóÓúÑóÝõæÇ Úóáóìٰ ÃóäúÝõÓöåöãú áóÇ ÊóÞúäóØõæÇ ãöäú ÑóÍúãóÉö Çááóøåö ۚ Åöäóø Çááóøåó íóÛúÝöÑõ ÇáÐõøäõæÈó ÌóãöíÚðÇ ۚ Åöäóøåõ åõæó ÇáúÛóÝõæÑõ ÇáÑóøÍöíãõ


”Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri ! janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Qs. az-Zumar : 53).
Dan Allah Ta’ala berfirman tentang keluasan pahala-Nya,


ãóËóáõ ÇáóøÐöíäó íõäúÝöÞõæäó ÃóãúæóÇáóåõãú Ýöí ÓóÈöíáö Çááóøåö ßóãóËóáö ÍóÈóøÉò ÃóäúÈóÊóÊú ÓóÈúÚó ÓóäóÇÈöáó Ýöí ßõáöø ÓõäúÈõáóÉò ãöÇÆóÉõ ÍóÈóøÉò ۗ æóÇááóøåõ íõÖóÇÚöÝõ áöãóäú íóÔóÇÁõ ۗ æóÇááóøåõ æóÇÓöÚñ Úóáöíãñ


”Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah, Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (Qs. al-Baqarah : 261).
Di antara bukti nama-Nya “al-Waasi’ ” adalah Dia memberikan keluasan kepada hamba-hambaNya dalam urusan agama mereka dengan tidak membebani mereka, kecuali sesuai dengan keluasan atau kemampuan mereka. Allah Ta’ala berfirman,


áóÇ íõßóáöøÝõ Çááóøåõ äóÝúÓðÇ ÅöáóøÇ æõÓúÚóåóÇ


”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Qs. al-Baqarah : 286).


íõÑöíÏõ Çááøóåõ Èößõãõ ÇáúíõÓúÑó æóáóÇ íõÑöíÏõ Èößõãõ ÇáúÚõÓúÑó


”Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Qs. al-Baqarah : 185).


íõÑöíÏõ Çááóøåõ Ãóäú íõÎóÝöøÝó Úóäúßõãú ۚ æóÎõáöÞó ÇáúÅöäúÓóÇäõ ÖóÚöíÝðÇ


”Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (Qs. an-Nisa : 28).
Segala puji bagi Allah Ta’ala atas apa yang Dia anugerahkan dan yang Dia mudahkan dengan pujian yang baik dan berbarakah, sebagaimana yang diridhai oleh Rabb kita dan yang Dia cintai. Wallahu A’lam. (Redaksi)

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=836