Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Alam Barzakh

Senin, 29 September 14

Alam barzakh itu ada dan merupakan kebenaran yang akan dilewati oleh setiap manusia dalam perjalanannya menuju negeri akhirat. Di dalamnya ada nikmat dan azab (siksa). Iman kepadanya merupakan bagian dari iman terhadap perkara-perkara yang ghaib. Barangsiapa mengingkarinya, niscaya penyesalanlah yang kelak akan dirasakan olehnya.

Apa Itu Alam Barzakh?

Dalam ash-Shihah, Al-Jauhari mengatakan bahwa al-Barzakh maknanya adalah dinding/sekat yang membatasi dua benda. Alam barzakh berarti alam yang terletak di antara alam dunia dan alam akhirat semenjak hari kematian sampai hari kebangkitan, barangsiapa meninggal dunia maka ia telah memasuki alam barzakh.

Alam barzakh atau yang dikenal dengan alam kubur merupakan pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat dan menjadi awal persinggahan negeri akhirat. Setiap manusia pasti akan melewati alam ini sampai pada hari mereka dibangkitkan untuk menghadapi hari penghisaban amal. Barangsiapa selamat darinya, niscaya akan mudah perjalanan selanjutnya, dan jika tidak selamat, maka yang setelahnya akan lebih berat lagi baginya.

Alam barzakh/alam kubur bagi orang-orang beriman yang taat merupakan taman dari taman-taman surga, dan menjadi lubang dari lubang-lubang neraka bagi orang-orang kafir maupun para pelaku maksiat yang akan terus menyiksa diri mereka di setiap pagi dan petang sampai datangnya hari penghisaban.
Rasulullah bersabda:



ÅöäøóãóÇ ÇáÞóÈúÑõ ÑóæúÖóÉñ ãöäú ÑöíóÇÖö ÇáúÌóäøóÉö Ãóæú ÍõÝúÑóÉñ ãöäú ÍõÝóÑö ÇáäøóÇÑö



"Alam kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka." (HR. At-Tirmidzi, no. 2460)

Penyesalan Orang-Orang Kafir

Kelak di alam barzakh, orang-orang kafir akan menyesali keadaan mereka. Tidak ada keinginan dalam diri mereka melainkan keinginan untuk dikembalikan ke dunia. Mereka tidak lagi menginginkan harta, kedudukan, kepopuleran, keluarga, bahkan orang-orang dekat yang sangat mereka cintainya, yang mereka inginkan tidak lain hanyalah dikembalikan lagi ke dunia untuk bisa beramal shalih.

Akan tetapi ucapan mereka hanyalah dusta belaka. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia yang kedua kalinya, niscaya mereka akan tetap kembali ke dalam kekufuran. Allah berfirman:


ÍóÊøóì ÅöÐóÇ ÌóÇÁ ÃóÍóÏóåõãõ ÇáúãóæúÊõ ÞóÇáó ÑóÈøö ÇÑúÌöÚõæäö{99} áóÚóáøöí ÃóÚúãóáõ ÕóÇáöÍÇð ÝöíãóÇ ÊóÑóßúÊõ ßóáøóÇ ÅöäøóåóÇ ßóáöãóÉñ åõæó ÞóÇÆöáõåóÇ æóãöä æóÑóÇÆöåöã ÈóÑúÒóÎñ Åöáóì íóæúãö íõÈúÚóËõæäó{100}


"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, 'Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.' Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai pada hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun: 99-100)

Adakah Teman di Alam Barzakh?

Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Shahihnya, dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda:


íóÊúÈóÚõ ÇáúãóíøöÊó ËóáóÇËóÉñ ÝóíóÑúÌöÚõ ÇËúäóÇäö æóíóÈúÞóì ãóÚóåõ æóÇÍöÏñ íóÊúÈóÚõåõ Ãóåúáõåõ æóãóÇáõåõ æóÚóãóáõåõ ÝóíóÑúÌöÚõ Ãóåúáõåõ
æóãóÇáõåõ æóíóÈúÞóì Úóãóáõåõ



"Tiga perkara yang mengikuti orang yang telah meninggal dunia, yang dua akan kembali dan tersisa satu yang akan terus mengikutinya. (Ketiga perkara itu) yang akan mengikutinya ialah keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sementara amalnya akan terus mengikutinya." (HR. Bukhari, no. 6514)

Di alam barzakh, setiap manusia akan hidup sendiri serasa berada dalam pengasingan, tak ada sesuatupun yang menjadi teman melainkan amalnya.
Rasulullah bersabda:


ÝóÅöäøóåõ áóãú íóÃúÊö Úóáóì ÇáÞóÈúÑö íóæúãñ ÅöáÇøó Êóßóáøóãó Ýöíåö ÝóíóÞõæáõ : ÃóäóÇ ÈóíúÊõ ÇáÛõÑúÈóÉö æóÃóäóÇ ÈóíúÊõ ÇáæóÍúÏóÉö ¡ æóÃóäóÇ ÈóíúÊõ ÇáÊøõÑóÇÈö ¡ æóÃóäóÇ ÈóíúÊõ ÇáÏøõæÏö



"Tidak terlintas suatu hari di alam kubur melainkan ia (kubur) akan berkata, 'Saya adalah rumah pengasingan, rumah kesendirian, rumah dari tanah dan rumah belatung.'" (HR. At-Tirmidzi, no. 2460)

Barangsiapa amalnya baik di dunia, maka amal kebajikan itu adalah temannya yang akan membuat dirinya senang dan lapanglah alam kuburnya.

Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa ketika seorang mukmin meninggal dunia untuk menuju negeri akhirat, dikatakan kepadanya:


ÝóÃóÝúÑöÔõæúåõ ãöäó ÇáúÌóäøóÉö¡ æóÃóáúÈöÓõæúåõ ãöäó ÇáúÌóäøóÉö¡ æóÇÝúÊóÍõæúÇ áóåõ ÈóÇÈðÇ Åöáóì ÇáúÌóäøóÉö. ÝóíóÃúÊöíúåö ãöäú ÑóæúÍöåóÇ¡ æóØöíúÈöåóÇ¡ æóíõÝúÓóÍõ áóåõ Ýöíú ÞóÈúÑöåö ãóÏøó ÈóÕóÑöåö . æóíóÃúÊöíúåö ÑóÌõáñ ÍóÓóäõ ÇáúæóÌúåö¡ ÍóÓóäõ ÇáËøöíóÇÈö¡ ØóíøöÈõ ÇáÑøöíúÍö¡ ÝóíóÞõæúáõ: ÃóÈúÔöÑú ÈöÇáøóÐöíú íóÓõÑøõßó¡ åóÐóÇ íóæúãõßó ÇáøóÐöíú ßõäúÊó ÊõæúÚóÏõ¡ ÝóíóÞõæúáõ áóåõ: ãóäú ÃóäúÊó¿ ÝóæóÌúåõßó ÇáúæóÌúåõ íóÌöíúÁõ ÈöÇáúÎóíúÑö¡ ÝóíóÞõæáõ: ÃóäóÇ Úóãóáõßó ÇáÕøóÇáöÍõ¡ ÝóíóÞõæáõ: ÑóÈøö ÃóÞöãö ÇáÓøóÇÚóÉó ÍóÊøóì ]ÃóÑúÌöÚó Åöáóì Ãóåúáöí æóãóÇáöí/r].

"'Hamparkanlah untuknya (permadani) dari surga, pakaikanlah untuknya (pakaian) dari surga, dan bukakanlah baginya pintu yang menuju surga.' Maka sampailah kepadanya aroma dan keindahan surga itu, dan kubur pun dilapangkan baginya sejauh mata memandang. Kemudian datang kepadanya seorang lelaki yang berwajah tampan, pakaiannya bagus dan aromanya wangi sembari berkata, 'Bergembiralah dengan sesuatu yang telah menyenangkanmu, ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.' Ia (orang mukmin) pun bertanya, 'Siapakah kamu, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?' Ia menjawab, 'Aku adalah amal shalihmu.' Akhirnya ia (orang mukmin) berkata, 'Wahai Tuhanku, tegakkanlah kiamat agar aku bisa kembali kepada keluargaku dan hartaku.'" (HR. Ahmad, no. 18534)

Dan barangsiapa yang amalnya buruk di dunia, maka amal keburukan itulah yang akan menjadi teman di kuburnya. Ia akan menjadi temannya yang berwajah buruk, pakaiannya jelek dan baunya tidak sedap. Dan dikatakan kepadanya:


ÝóÇÝúÑöÔõæúÇ áóåõ ãöäó ÇáäøóÇÑö¡ æóÇÝúÊóÍõæúÇ áóåõ ÈóÇÈðÇ Åöáóì ÇáäøóÇÑö¡ ÝóíóÃúÊöíúåö ãöäú ÍóÑøöåóÇ¡ æóÓóãõæúãöåóÇ¡ æóíõÖóíøóÞõ Úóáóíúåö ÞóÈúÑõåõ ÍóÊøóì ÊóÎúÊóáöÝó Ýöíúåö ÃóÖúáóÇÚõåõ¡ æóíóÃúÊöíúåö ÑóÌõáñ ÞóÈöíúÍõ ÇáúæóÌúåö¡ ÞóÈöíúÍõ ÇáËøöíóÇÈö¡ ãõäúÊöäõ ÇáÑøöíúÍö¡ ÝóíóÞõæúáõ: ÃóÈúÔöÑú ÈöÇáøóÐöíú íóÓõæúÁõßó¡ åóÐóÇ íóæúãõßó ÇáøóÐöí ßõäúÊó ÊõæúÚóÏõ¡ ÝóíóÞõæúáõ: ãóäú ÃóäúÊó ¿ ÝóæóÌúåõßó ÇáúæóÌúåõ íóÌöíúÁõ ÈöÇáÔøóÑøö¡ ÝóíóÞõæúáõ: ÃóäóÇ Úóãóáõßó ÇáúÎóÈöíúËõ¡ ÝóíóÞõæúáõ: ÑóÈøö áóÇ ÊõÞöãö ÇáÓøóÇÚóÉó



"'Hamparkanlah untuknya (permadani) dari neraka, bukakanlah baginya pintu menuju neraka.' Maka sampailah kepadanya rasa panas dan angin panas neraka itu, kuburnya pun disempitkan sampai tulang rusuknya terhimpit. Kemudian datanglah seorang lelaki berwajah buruk, pakaiannya jelek, dan baunya busuk sembari berkata, 'Bergembiralah dengan sesuatu yang telah menyedihkanmu, ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.' Ia (orang kafir) pun bertanya, 'Siapa kamu, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?' Ia pun menjawab, 'Aku adalah amal burukmu.' Akhirnya ia (orang kafir) berkata, 'Tuhanku, janganlah Engkau tegakkan kiamat." (HR. Ahmad, no. 18534)

Wasiat Rasulullah

Maut (kematian) adalah cangkir, sementara manusia adalah para peminumnya. Setiap yang berjiwa pasti akan mati, dan saat kematian telah menghampirinya, niscaya kematian itu tidak akan pernah ditangguhkan sesaat pun darinya dan tidak pula disegerakan.
Karenanya, ingatlah wasiat Rasulullah berikut ini sebelum al-barzakh (alam kubur) menjadi tempat persinggahan perjalanan kita dalam menuju negeri akhirat. Rasulullah bersabda:

ÃóßúËöÑõæÇ ÐößúÑó åóÇÐöãö ÇááøóÐøóÇÊö íóÚúäöíú ÇáúãóæúÊó



"Perbanyaklah mengingat penghancur semua kenikmatan dan kesenangan, yakni kematian." (HR. At-Tirmidzi, no. 2307)

ÝóÒõæÑõæÇ ÇáúÞõÈõæÑó ÝóÅöäøóåóÇ ÊõÐóßøöÑõ ÇáúãóæúÊó



"Berziarah kuburlah, sesungguhnya ia mengingatkan pada kematian." (HR. Muslim, no. 2304)

Wallahu a'lam
Ditulis oleh Saed As-Saedy









Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=756