Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Rasa Malu dan Keutamaannya

Rabu, 23 April 14

Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh Dzat yang telah mengutus RosulNya yang memiliki rasa malu yang tinggi. Abu Sa'id al-Khudriy berkata,


كان رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَشَدَّ حَيَاءَ مِنَ الْعَذْرَاءِ في خِدْرِهَا ، فَإذَا رأى شَيْئاً يَكْرَهُه عَرَفْنَاهُ في وَجْهِهِ

”Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok yang lebih pemalu daripada seorang gadis yang dipingit dalam rumah, apabila beliau melihat sesuatu yang tidak disukainya, maka kami akan mengetahui dari raut muka beliau."(HR.al-Bukhori)

Inilah salah satu sifat mulia nabi kita Muhammad shallallohu 'alaihi wasallam yang disampaikan oleh sabahabatnya yang mulia, Abu Sa'id al-Khudriy rodhiyallohu 'anhu.

Apa itu malu serta apa hakikatnya?

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Malu berasal dari kata hayaah (hidup), dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa (hujan), karena hujan merupakan sumber kehidupan bagi bumi, tanaman-tanaman, dan hewan-hewan ternak. Maka dengan begitu dapat disebutkan bahwa kehidupan dunia dan kehidupan akhirat dinamai dengan al-hayaa’. Barangsiapa yang tidak memiliki malu dalam dirinya maka dia adalah mayat di dunia dan kesengsaraan di akhirat. (Madarijus Salikin, II/270)

Al-hafizh Ibnu Hajar berkata, hakikat malu ialah :


«خُلق يبعث صاحبه على اجتناب القبيح ويمنع من التقصير في حق ذي الحق» [فتح الباري:1/68]

”sikap yang memotivasi pelakunya untuk meninggalkan keburukan dan mencegah sikap menyia-nyiakan hak pemiliknya.” (Fathul Bari, 1/68)

Pembaca yang budiman…

Sifat malu memiliki banyak keutamaan, di antaranya :

1. Malu merupakan bagian dari Iman


عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ

Dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya bahwa Rosululloh shallallohu 'alaihi wasallam berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang saat itu sedang memberi pengarahan saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman". (HR. al-Bukhori)

2. Malu merupakan cabang Iman


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ بَابًا أَفْضَلُهَا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْعَظْمِ عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Iman itu mempunyai tujuh puluh sekian cabang pintu, yang paling utama adalah ucapan; LAA ILAAHA ILLALLOH, dan yang paling ringan adalah membuang duri dari jalan, dan malu adalah cabang dari iman."(HR. Ahmad)

3. Malu mendatangkan kebaikan


عَنْ أَبِي السَّوَّارِ الْعَدَوِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ

Dari Abu As Sawwar Al 'Adawi dia berkata, saya mendengar 'Imran bin Hushain berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sifat malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan.(HR.al-Bukhori)

Ibnu al-Qoyyim –rahimahulloh- berkata,


«الحياء أصل كل خير وذهابه ذهاب الخير أجمعه» [الداء والدواء 96].

”Rasa malu merupakan asal segala kebaikan. Kepergiannya (dari diri seseorang) merupakan kepergian kebaikan yang telah dikumpulkannya.” ( ad-Daa-u wa ad-dawaa-u, hal.96)

4. Malu senantiasa bersama Iman

Abdullah bin Umar berkata,


إن الحياء والإيمان قرنا جميعا فإذا رفع أحدهما رفع الآخر

“Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya.” (HR. al-Bukhori di dalam al-Adab al-Mufrod)

5. Malu merupakan akhlaq Islam


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا وَإِنَّ خُلُقَ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ

Dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya setiap agama itu memliki akhlaq, sedangkan akhlak Islam adalah rasa malu." (HR. Ibnu Majah)

6. Malu menghiasi sesuatu


عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا كَانَ الْفُحْشُ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا شَانَهُ وَلَا كَانَ الْحَيَاءُ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا زَانَهُ

Dari Anas, ia berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak ada perbuatan atau perkataan keji dalam sesuatu melainkan hal itu akan memperburuknya, dan tidak ada malu dalam sesuatu melainkan hal itu akan menghiasnya." (HR. Ahmad)

7. Rasa malu merupakan penutup segala bentuk keburukan.

Abu Mas'ud berkata, Rosululloh shallallohu 'alaihi wasallam bersabda,


إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

"Sesungguhnya di antara hal yang diperoleh manusia dari ucapan kenabian yang pertama adalah jika kamu tidak mempunyai rasa malu, maka berbuatlah sesukamu." (HR.al-Bukhori)

Ibnu al-Qoyyim berkata,


خُلق الحياء من أفضل الأخلاق وأجلها وأعظمها قدرًا وأكثرها نفعًا بل هو خاصة الإنسانية، فَمَن لا حياء فيه فليس معه من الإنسانية إلا اللحم والدم وصورتهما الظاهرة كما أنه ليس معه من الخير شيء» [مفتاح دار السعادة 227[.

”Akhlak rasa malu termasuk akhlaq yang paling utama, dan paling mulia serta paling agung kedudukannya, paling banyak manfaatnya. Bahkan ia merupakan sesuatu yang inheren (menyatu) pada diri seseorang. Maka, barangsiapa yang tidak memiliki rasa malu, maka sesungguhnya tak ada bersamanya sifat kemanusiaan kecuali daging dan darah serta gambar keduanya yang nampak, sepertinya tak ada kebaikan sedikitpun bersamanya.” (Miftah Daaru as-Sa'adah, hal.227)

8. Rasa malu dicintai Alloh


عَنْ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ

Dari Ya'la bin Umayyah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla menyukai sifat malu dan As Satr (tertutup)." (HR. Ahmad)

Pembaca yang budiman…

Demikianlah bahasan singkat tentang rasa malu dan beberapa keutamaannya. Semoga Alloh mengaruniakan akhlaq mulia yang satu ini kepada kita serta memperoleh keutamaan-keutamaannya.Aamiin Wallohu a'lam.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat beliau. (Redaksi)

Sumber : Disarikan dari beberapa sumber.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=744