Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Berinteraksi Dengan Non Muslim

Rabu, 19 Desember 12


Edisi Th. XVIII No. 893/ Jum`at III/Shafar 1434 H/ 21 Desember 2012 M.

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi keadilan dan hak-hak manusia, sekalipun terhadap orang non muslim.
Meski mereka kafir, dan berada dalam agama yang tidak diridhai oleh Allah, namun, Islam tetap mengatur bagaimana berinteraksi (bermuamalah) dengan non muslim. Karena Islam tidak melarang umatnya untuk berbuat baik dan bermu’amalah dengan baik kepada orang-orang kafir selama mereka tidak memerangi kita dan tidak mengusir kita dari negeri kita. Allah berfirman,


áóÇ íóäúåóÇßõãõ Çááóøåõ Úóäö ÇáóøÐöíäó áóãú íõÞóÇÊöáõæßõãú Ýöí ÇáÏöøíäö æóáóãú íõÎúÑöÌõæßõãú ãöäú ÏöíóÇÑößõãú Ãóäú ÊóÈóÑõøæåõãú æóÊõÞúÓöØõæÇ Åöáóíúåöãú Åöäóø Çááóøåó íõÍöÈõø ÇáúãõÞúÓöØöíäó [ÇáããÊÍäÉ : 8]

artinya, “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. al-Mumtahanah:8)

Perlu kita ketahui bahwa orang kafir terbagi menjadi 4 macam,
1. Kafir dzimmi adalah orang kafir yang tinggal di negeri kaum muslimin dengan kewajiban bagi mereka mengeluarkan jizyah (semacam upeti) sebagai kompensasi perlindungan kaum muslimin terhadap mereka.

2. Kafir mu’ahad adalah orang kafir yang tinggal di negeri mereka sendiri dan terikat perjanjian antara mereka dan kaum muslimin.

3. Kafir musta’man adalah orang kafir yang diberi jaminan keamanan oleh penguasa muslim atau dari salah seorang muslim ketika memasuki negeri kaum muslimin.

4. Kafir harbi adalah orang kafir yang memerangi kaum muslimin sehingga kita pun disyariatkan memerangi kafir harbi sesuai dengan kemampuan.

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa hanya ada satu macam kafir saja yang diperangi yaitu kafir harbi sedangkan selain harbi adalah masuk ke dalam jiwa yang diharamkan syariat Islam untuk dibunuh tanpa hak, dan mereka bebas berinteraksi dengan kaum muslimin.

Edisi kali ini kami akan memberikan beberapa rambu interaksi dengan non muslim yang diatur oleh syariat. Di antara interaksi dengan cara yang baik adalah;
1. Islam menjamin keamanan non muslim
Allah berfirman,


æóÅöäú ÃóÍóÏñ ãöäó ÇáúãõÔúÑößöíäó ÇÓúÊóÌóÇÑóßó ÝóÃóÌöÑúåõ ÍóÊóøì íóÓúãóÚó ßóáóÇãó Çááóøåö Ëõãóø ÃóÈúáöÛúåõ ãóÃúãóäóåõ Ðóáößó ÈöÃóäóøåõãú Þóæúãñ áóÇ íóÚúáóãõæäó [ÇáÊæÈÉ : 6]

artinya, “Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS. at-Taubah: 6)

Nabi bersabda, “Siapa yang membunuh kafir Mu ‘ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau Surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. al-Bukhari, no. 3166)

2. Islam memerintahkan berbuat adil dan melarang berbuat zhalim kepada non muslim
Sebagaimana firman Allah pada surat al-Mumtahanah ayat 8 di atas dan juga sabda Rasulullah, “Ingatlah, barangsiapa yang menzhalimi seorang mu‘ahad, merendahkannya, membebani pada kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa keridhaan dirinya, maka saya adalah lawan bertikainya pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, no. 3052)

3. Islam melarang memaksa non muslim masuk Islam
Allah berfirman,


áóÇ ÅößúÑóÇåó Ýöí ÇáÏöøíäö ÞóÏú ÊóÈóíóøäó ÇáÑõøÔúÏõ ãöäó ÇáúÛóíöø Ýóãóäú íóßúÝõÑú ÈöÇáØóøÇÛõæÊö æóíõÄúãöäú ÈöÇááóøåö ÝóÞóÏö ÇÓúÊóãúÓóßó ÈöÇáúÚõÑúæóÉö ÇáúæõËúÞóì áóÇ ÇäúÝöÕóÇãó áóåóÇ æóÇááóøåõ ÓóãöíÚñ Úóáöíãñ [ÇáÈÞÑÉ : 256]

artinya, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 256)

4. Islam membolehkan menjenguk non muslim ketika sakit dan mengantar jenazah mereka.


Úóäú ÃóäóÓò ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ ÞóÇáó ßóÇäó ÛõáóÇãñ íóåõæÏöíñø íóÎúÏõãõ ÇáäóøÈöíóø Õóáóøì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó ÝóãóÑöÖó ÝóÃóÊóÇåõ ÇáäóøÈöíõø Õóáóøì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó íóÚõæÏõåõ ÝóÞóÚóÏó ÚöäúÏó ÑóÃúÓöåö ÝóÞóÇáó áóåõ ÃóÓúáöãú ÝóäóÙóÑó Åöáóì ÃóÈöíåö æóåõæó ÚöäúÏóåõ ÝóÞóÇáó áóåõ ÃóØöÚú ÃóÈóÇ ÇáúÞóÇÓöãö Õóáóøì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó ÝóÃóÓúáóãó ÝóÎóÑóÌó ÇáäóøÈöíõø Õóáóøì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó æóåõæó íóÞõæáõ ÇáúÍóãúÏõ áöáåö ÇáóøÐöí ÃóäúÞóÐóåõ ãöäó ÇáäóøÇÑö

Dari Anas bin Malik, “Dahulu ada seorang anak Yahudi yang membantu Nabi. Suatu ketika si anak ini sakit. Rasulullah menengoknya. Beliau duduk di dekat kepalanya, dan berkata, “Masuklah ke dalam Islam.” Anak tersebut memandang bapaknya yang hadir di dekatnya. Bapaknya berkata,”Patuhilah (perkataan) Abul Qasim,” maka anak itupun masuk Islam. Setelah itu Nabi keluar seraya berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari siksa neraka.” [HR. al-Bukhari, no. 1356].

Qais bin Syamas menemui Nabi dan berkata, “Sesungguhnya ibuku meninggal tetapi dia beragama Nashrani” Qais ingin menghadiri jenazah ibunya, maka Nabi bersabda,


ÇÑúßóÈú ÏóÇÈóøÊóßó æóÓöÑú ÃóãóÇãóåóÇ ÝóÅöäóøßó ÅöÐóÇ ßõäúÊó ÃóãóÇãóåóÇ áóãú Êóßõäú ãóÚóåóÇ

“Naikilah kendaraanmu, dan berjalanlah di depan jenazah, jika engkau berjalan di depannya, maka engkau tidak bersama mereka.” (HR. ad-Daruqutni, disebutkan Ibnul Qayim dalam Ahkam Ahli Dzimmah)

5. Menjawab salam non muslim
Rasulullah bersabda,


ÅöÐóÇ Óóáóøãó Úóáóíúßõãú Ãóåúáõ ÇáúßöÊóÇÈö ÝóÞõæáõæÇ æóÚóáóíúßõãú

“Jika ahli kitab mengucapkan salam, maka ucapkanlah walaikum.” (Mutaffaq alaihi)
Diriwayatkan dari Aisyah, ada sekelompok orang dari kalangan Yahudi masuk menemui Rasulullah dan mereka mengucapkan,


ÇáÓóøÇãõ Úóáóíúßó

“Semoga kematian untukmu.”
Aku mengerti apa yang mereka ucapkan sehingga aku menjawabnya dengan mengatakan,


Úóáóíúßõãõ ÇáÓóøÇãõ æóÇááóøÚúäóÉõ

“Bagi kalian kematian dan laknat.”
Lalu Rasulullah menegurku dengan mengatakan,


ãóåúáðÇ íóÇ ÚóÇÆöÔóÉõ ÝóÅöäóø Çááåó íõÍöÈõø ÇáÑöøÝúÞó Ýöí ÇáúÃóãúÑö ßõáöøåö

“Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dalam setiap perkara.”
Aku (Aisyah) berkata, “Wahai Rasulullah apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka ucapkan?” Rasulullah bersabda, “Aku telah menjawabnya dengan (ucapan) Wa’alaikum.” (Muttafaq ‘alaih)

Namun, kita dilarang memulai mengucapkan salam terlebih dahulu, berdasarkan sabda Nabi,


áÇó ÊóÈúÏóÃõæÇ ÇáúíóåõæÏó æóÇáäóøÕóÇÑóì ÈöÇáÓóøáÇóãö

“Janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan Nashrani.” (HR. at-Tirmidzi, no. 2700)

Inilah di antara contoh interaksi dan bersikap lembut terhadap non muslim, selain itu berdasarkan keumuman dalil, kita boleh berjual beli, memberi sedekah, hadiah dan pertolongan kepada non muslim, terlebih lagi bila hal itu membuat mereka tertarik kepada Islam.

Namun demikian, untuk menjaga kemurnian akidah Islam dan agar kaum muslimin tidak tersesat, Islam bersikap tegas dalam berinteraksi dengan non muslim. Di antaranya adalah,

1. Larangan wanita muslimah menikah dengan non muslim
Allah berfirman,


áóÇ åõäóø Íöáñø áóåõãú æóáóÇ åõãú íóÍöáõøæäó áóåõäóø [ÇáããÊÍäÉ : 10]

artinya, “Mereka (wanita muslimah) tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka.” (QS. al-Mumtahanah: 10)

2. Perintah menyelisihi non muslim dalam beribadah
Rasulullah bersabda,


ãóäú ÊóÔóÈóøåó ÈöÞóæúãò Ýóåõæó ãöäúåõãú

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Abu Dawud, no. 4033)

Termasuk dalam kategori tasyabbuh (penyerupaan) adalah ikut merayakan dan memberi ucapan selamat pada hari-hari besar mereka, seperti natal, tahun baru, dan lain-lain.

Sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi pernah memerintahkan untuk berpuasa pada hari Assyura, namun ketika sahabat mengabarkan bahwa itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani, maka Nabi berkata, “Jika aku menjumpai tahun yang akan datang, insya Allah aku akan berpuasa pula pada hari yang kesembilannya.” Abdullah ibnu ‘Abbas berkata, “Namun sebelum datang tahun berikutnya, Rasulullah sudah wafat.”(HR. Muslim, no 1134)

Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (4/245) ketika mengomentari hadits di atas, “Apa yang diinginkan berupa puasa tanggal 9 (Muharram) kemungkinan maknanya adalah tidak mencukupkan hanya puasa hari itu saja, akan tetapi ia gabungkan dengan puasa tanggal 10, hal ini bisa jadi sebagai bentuk kehati-hatian, atau bisa jadi sebagai bentuk penyelisihan terhadap Yahudi dan ini pendapat yang lebih kuat. Dan ini yang diisyaratkan oleh sebagian riwayat Muslim yang lain.”

3. Larangan mengikuti tata cara hidup non muslim
Rasulullah bersabda,


áóÊóÊúÈóÚõäóø Óóäóäó ãóäú ßóÇäó ÞóÈúáóßõãú ÔöÈúÑðÇ ÔöÈúÑðÇ æóÐöÑóÇÚðÇ ÈöÐöÑóÇÚò ÍóÊóøì áóæú ÏóÎóáõæÇ ÌõÍúÑó ÖóÈòø ÊóÈöÚúÊõãõæåõãú ÞõáúäóÇ íóÇ ÑóÓõæáó Çááåö ÇáúíóåõæÏó æóÇáäóøÕóÇÑóì ÞóÇáó Ýóãóäú

“Sungguh kalian akan mengikuti (perlakuan) orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, sehingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak sekalipun tentu kalian tetap mengikuti mereka.” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?”. Beliau bersabda, “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” [HR. al-Bukhari, no. 7320]

4. Larangan mengangkat mereka sebagai pemimpin
Allah berfirman,


íóÇ ÃóíõøåóÇ ÇáóøÐöíäó ÂãóäõæÇ áóÇ ÊóÊóøÎöÐõæÇ ÇáúíóåõæÏó æóÇáäóøÕóÇÑóì ÃóæúáöíóÇÁó ÈóÚúÖõåõãú ÃóæúáöíóÇÁõ ÈóÚúÖò æóãóäú íóÊóæóáóøåõãú ãöäúßõãú ÝóÅöäóøåõ ãöäúåõãú Åöäóø Çááóøåó áóÇ íóåúÏöí ÇáúÞóæúãó ÇáÙóøÇáöãöíäó [ÇáãÇÆÏÉ : 51]

artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. al-Maidah: 51)

Demikianlah rambu-rambu dalam berinteraksi dengan non muslim. Wallahu a’lam. (Redaksi)

[Sumber: Diambil dari berbagai sumber]

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=707